6/15/2009

gulai tikungan

hari ini saya full seharian dirumah bersama kedua orang tua saya, moment yang wajib disyukuri.
karena anda tak akan tahu sampai kapan waktu berharga seperti ini bisa didapati.
jadi nikmatilah anugerah dari tuhan ini,
selagi anda diberi kesempatan untuk bisa berbagi kebahagiaan bersama mereka.

sampai sekitar jam setengah sembilan malam,
saya menerima pesan darurat dari rekan freelance saya,
karena sifatnya yang urgent yasudah harus saya niatkan untuk menyelesaikannya.
saya membasuh diri dengan wudhu, berpakaian dan berangkat!

beginilah resiko melakukan freelance, anda bekerja tak terikat pola waktu.
tak tentu. tapi sisi baiknya anda lebih fleksible.
anda tak perlu tiap pagi kekantor, anda bisa melakukannya dirumah anytime.
dan anda juga tidak perlu berpakaian formal seperti orang kantoran.
memangnya freelance seperti apa? gak pentinglah itu.
jika ada yang bertanya "ngapain lu yan tengah malem gini kerja?"
saya biasanya bercanda dengan menyebutnya "biasalah profesi satpam." atau
"iya nih lagi dapet panggilan dari tante betty." xp

15 menit lebih cepat saya sampai ditempat perjanjian,
karena belum makan malam, maka saya pesan satu porsi gulai di tikungan jalan itu.
tikungan yang sudah terkenal dari jaman dulu sejak orang tua kita masih duduk dibangku sma.
orang-orang menyebutnya dengan 'gultik' kepanjangan dari gulai tikungan,
namun sering dipleseti juga dengan istilah gule tikus.

huff..lagi-lagi sesuatu menyeruak dari ruang-ruang dalam memori saya,
terkadang harus diakui cowok juga memiliki sisi feminim yang dapat menjadikannya lebih melankolis.
saya sebenarnya tidak suka jika sedang seperti ini, tapi ya mo diapain lagi..
sekuat-kuatnya anda bertahan tetap saja bisa lepas kendali.

adalah tentang sebuah malam yang hangat ketika dia duduk dengan anggunnya disamping saya disini,
ditempat ini, ditikungan jalan bulungan ini. diiringi harum aroma dirinya dan gemerlapan lampu-lampu jalan yang menjadikan malam menjadi semakin hangat.
tiba-tiba air mata yang tak mampu saya bendung keluar dengan sendirinya..
saya menangis! tapi itu bohong. hehe.

tak lama setelahnya, rekan saya datang. saya habiskan makanan lalu menghampirinya,
perbincangan yang tak terlalu sulit dan tak terlalu lama itu pun disudahi dengan saya membawa sekeping cd titipannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar