9/30/2010

Report Bulungan Berbagi 2010

Siapapun tentunya ingin mendapatkan pahala yang berlipat di bulan yang penuh rahmat ini, baik individu maupun atas nama sekelompok insan yang memilik tujuan yang sama. Contohnya adalah sebuah komunitas lintas angkatan yang bersekolah dikawasan Bulungan Jakarta Selatan ini, yaitu Bulungan Community, yang mencoba berbagi kasih dengan kaum dhuafa dan pengelola panti asuhan pada bulan Ramadhan kemarin.

Sabtu (4/9) sore, komunitas yang terbentuk pada 2007 lalu ini, memberikan penganan ringan kepada yang membutuhkan, yang tersebar di lima titik wilayah Jakarta, antara lain Sinabung Bawah, Kampung Dukuh, H. Muhi, Gandaria, Antasari (belakang SMP 250 Jakarta).

Novriyadi/TNOL “Lokasi ini sudah kita survey sebelumnya, dan memang di sini mayoritas merupakan kaum yang tidak mampu, dan kelima wilayah ini yang dianggap mewakili,” ujar Luhut Sirait, ketua Bulungan Community.

Dengan tema ‘Bulungan Berbagi’, komunitas yang memiliki anggota sekitar 5000 orang seperti yang tertera di akun facebook mereka (Bulungan Community-Bulungan 91170), membagikan tidak kurang dari 700 paket makanan ringan berupa biskuit dan sejenisnya senilai Rp. 50.000 per paket.

“Kalau kita membagikan makanan, seperti pengalaman di kegiatan-kegiatan sebelumnya, makanan ini menjadi mubazir karena mereka umumnya sudah memiliki makanan sebelumnya,” ungkap Luhut.

Kegiatan rutin yang ketiga kalinya ini, diisi dengan rangkaian kegiatan tiga tenda amal yaitu tenda bulber (bulungan berbagi), tenda kluster (kelas terbuka) dan tenda bulfest (untuk acara bulungan festival dan go green), berbuka puasa bersama hingga sahur on the road.
Untuk tenda Kluster, kata Luhut, selain menerima sumbangan berupa buku pelajaraan/bacaan, dana yang terkumpul juga akan disumbangkan kepada kelas terbuka yang diperuntukkan bagi siswa-siswi yang kurang mampu. Sedangkan tenda bulfest akan digunakan untuk ajang silaturahmi dalam bentuk festival.
Sekadar informasi, Bulungan Community merupakan suatu wadah yang mempertemukan dan menggandeng kembali angkatan SMA 9 dan SMA 11 yang sejak 1981 dilebur menjadi SMA 70 hingga sekarang.

Karena ditakutkan, para alumnus SMA 9 dan SMA 11, terpecah belah karena peleburan tersebut, akhirnya dalam suatu ajang festival tahun 2007 lalu, para alumnus mencoba untuk mengukuhkan kembali keberadaan mereka agar tidak hanya menjadi sebuah kenangan belaka.

Angotanya tentu tidak sebatas alumnus SMA 9 dan SMA 11 saja, melainkan alumnus nama sekolah yang baru yaitu SMA 70 hingga para murid-murid yang saat ini masih bersekolah di Jalan Bulungan, Kebayoran, Jakarta Selatan ini.

“Anggota Bulungan Community, di Facebook, jumlahnya sudah menjelang 5000 orang, tapi tentunya banyak di luar sana yang tidak punya akses ke dunia maya, mungkin karena keterbatasan usia mereka, namun dalam suatu kesempatan silaturahmi, mereka juga menyatakan keikutsertaan dan dukungan mereka kepada komunitas ini,” tambah Luhut.

(sumber)

9/28/2010

Potret Langka Kota Jakarta 2010

hmm.. *menarik nafas dalam2 dan kemudian menghembuskannya perlahan* hufffff............ Jakarta oh jakarta..
muak saya dengan kota ini, bukan oleh sebuah berita basi berjudul "kota koruptor". isu klasik itu. cihh..
namun saya hendak menyinggung masalah lain, masalah yang setiap hari saya rasakan, anda rasakan, dan kita semua rasakan! terutama yang tinggal ataupun melintasi kota laknat ini. *berlebihan sekali dinamakan kota laknat?* "biarlah" batin saya, memang begitu adanya.

ya dosa itu bernama M A C E T. ejaan balita: m ama c ece t.
kemacetan yang terjadi pada jakarta skrng ini sungguh diluar akal sehat! semakin bertambah tahun semakin ber-penuh sesak! bukan cuma orangnya, namun kendaraannya! seolah yg ber-urbanisasi itu selain penduduk, juga kendaraan ikut serta!

saya bingung dengan pola pikir mereka yang setelah tamat sekolah,sarjana,dan semacamnya berbondong2 datang kesini utk "mengejar kesuksesan" haha. maaf jika saya trkesan arogan. yg ada mereka mengejar kesengsaraan..

saya melihat dengan mata kepala sendiri sekaligus merasakan beratnya perjuangan disini, ketika perjalanan rumah-kantor-rumah. kadang menggunakan kereta, kadang bus, bnyk pengalaman yg membuat saya menelan ludah, menjerit dari dalam, dan mengalirkan air mata ditmpt itu langsung!

bulan ramadhan kemarin bnyk memberikan saya hukuman, kemacetan yang tak terbendung. jam berapapun itu! stress! saya sampai bersimpati trhadap para manusia didalam mobil pribadi yg duduk diam seperti mahluk mati tak berkutik! oh tidak.. membayangkan nya saja saya tak tahan, apalagi merasakannya..
syukurnya saya pernah mengalaminya bbrp kali ketika membawa kendaraan sendiri. seperti mimpi buruk. kau hanya pasrah menelan pil pahit dari kemacetan tak berujung.

jakarta oh jakarta.. seandanya kamu bisa terpotret seperti ini:









9/15/2010

Bohemian Rhapsody Conspiracy

gan,pasti agan2 semua udh pernah dgr lagunya queen donk yg bohemian rhapsody,buat yg belum dgr bisa di lihat dan di denger di mari.
http://www.youtube.com/watch?irp8CNj9qBI

sebenernya ane baru denger nih lagu baru sekitar sebulan setengh lalu,, tp berhubung ane kemarin2 ngepost di kaskus tentang bohemian grove,,bisa dilihat di mari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2812294, sebuah perkumpulan rahasia yg menjalankan sebuah ritual dengan cara membakar seorang anak kecil sebagai syarat pembebasan mereka dari dosa2, ane coba baca lirik lagunya ternyata ada sebuah kesamaan yg ga bisa dihindarin gan,mungkin bisa dibilang sedih, bisa dibilang menyesatkan, bisa di bilangtragis,dll lah gan nanti di bawah ane coba jelasin typ liriknya,tp buat ngerefresh nih gan lirik lagunya dulu,,
http://www.lyricsfreak.com/q/queen/bohemian+rhapsody_20112599.html

sekarang ane coba tulisin apa yg ada dipikiran ane tntang lagu ini gan,,, maaf kalo sok tau ya gan, subjek di lagu ini seorang anak kecil gan, calon korban untuk ritual bohemian groove;


Is this the real life?
Is this just fantasy?
Caught in a landslide
No escape from reality
Open your eyes
Look up to the skies and see

--lirik di atas freedy mercury menggambarkan ketidakpercayaan atas apa yg ada, dimana didunia modern ini masih ada ritual seperti itu, tp hal itu pun tak bisa dihindari karena bohemian groove memang ada dan eksis ("No escape from reality")

I'm just a poor boy(Poor boy)
I need no sympathy
Because I'm easy come, easy go
Little high, little low
Any way the wind blows
Doesn't really matter to me, to me

--nah disini freedy mercury mulai menggambar kan siapa subjek utama dalam lagunya yaitu seorang anak kecil ("I'm just a poor boy") yang tidak punya apa2, kenapa saya bisa biilang seperti itu, apakah ada seorang orang tua yg mau mengorbankan anaknya untuk dibakar hidup2 dan ditonton bnyk orng untuk sebuah ritual, dimana orang2 yg ikut dalam perkumpulan itu adalah orang2 yg mempunyai nama seperti keluarga bush dan konglomerat lainnya,, calon anak kecil yg sangat mungkin untuk dijadiin korban yaitu anak kecil yg tidak punya apa2, seorang yg malang, tak mempunyai keluarga atau mempunyai latar belakang yg buruk,,("I need no sympathy")

Mama just killed a man
Put a gun against his head
Pulled my trigger, now he's dead
Mama, life has just begun
But now I've gone and thrown it all away
Mama, ooh
Didn't mean to make you cry
If I'm not back again this time tomorrow
Carry on, carry on as if nothing really matters

--di lirik ini fredy mercury mencoba menggambarkan latar belakang kehidupan anak kecil itu yang sangat tidak baik , ("Mama just killed a man. Put a gun against his head"), serta sebuah niat dari sang anak kecil itu untuk menjadi bagian dari sebuah ritual yaitu pembakaran dirinya (But now I've gone and thrown it all away,
Didn't mean to make you cry,If I'm not back again this time tomorrow")

Too late, my time has come
Sends shivers down my spine
Body's aching all the time
Goodbye, everybody
I've got to go
Gotta leave you all behind and face the truth
Mama (Anyway the wind blows)
I don't want to die
Sometimes wish I'd never been born at all

--nah part ini yg buat saya sedih gan, disinilah detik2 eksekusi sang anak tersbut gan,, ("Too late, my time has come"), part ini juga menggambarkan ekspresi ketakutan anak tersebut,, ("Sends shivers down my spine. Body's aching all the time"), kalo agan pernah liat video (nanti ane kasih linkny di akhir), dan disambungkan dengan lirik ini mungkin agan2 berpikir fredy mercury sudah memikirkan lagu ini dalam2, termasuk ekspresi mencela anak kecil itu terhadap pertanyaan di lirik awal gan ("Is this the real life?
Is this just fantasy?"),, dengan lirik ("Gotta leave you all behind and face the truth").serta sebuah penyesln mengapa ini terjadi padanya,, ("Sometimes wish I'd never been born at all")..


I see a little silhouetto of a man
Scaramouch, Scaramouch, will you do the Fandango
Thunderbolt and lightning, very, very frightening me
(Galileo) Galileo (Galileo) Galileo, Galileo Figaro
Magnifico-o-o

--ok gan,, di lirik2 ini saya bisa bilang inilah saat2 eksekusi itu gan,,("I see a little silhouetto of a man"), eksekusi dimana ia akan dibakar hidup2, scramouch itu disni berati |Scaramuccia, also known as Scaramouche, is a roguish clown character who wears a black mask and black trousers, shirt and hat. He is usually portrayed as a buffoon or boastful clown; in this latter capacity, he can be considered a smaller derivative of Il Capitano. The character was invented by a 17th century Italian actor, Tiberio Fiorelli| http://en.wikipedia.org/wiki/Scaramuccia.. jadi lengkapnya freddy mercury secara pintar memelesetkan pendeta2 dan eksekutor itu sebagai scramouch, seseorang yg sering memakai masker dan berpantomim yg akan melakukan eksekusi pembakaran itu kepada sang anak kecil,,semnetra fandango disni ialah sebuah tarian ala spanyol , saya tidak bisa menemukan arti yg lebih baik dri sebuah kiasan sang pendeta (scramouch) yg sedang melakukan ritual (fandango), sementara untuk galileo, figaro dan magnifico setau saya cuma berkaitan dengn iluminati gan, atau sebuah simbol untuk penentangan dari sesuatu yg lebih kuat dan besar, seperti yg sering kita dengr galileo, dmn dahulu pengetahuan dianggap bahay utama oleh pihak gereja dan agan jgn terkejut bahwa iluminati menjadi bagian besar dari ritual ini http://www.youtube.com/watch?v=nbaW1g21uy0, http://en.wikipedia.org/wiki/Galileo_Galilei#Church_controversy, jgn lupa gan fredy mercury juga menempatkan sebuah ketakutan terhadap sang anak ("Thunderbolt and lightning, very, very frightening me")

I'm just a poor boy nobody loves me
He's just a poor boy from a poor family
Spare him his life from this monstrosity

--nah disni ada sebuah koor gan dimana "I'm just a poor boy nobody loves me" ada lah diri anak kecil dan "He's just a poor boy from a poor family. Spare him his life from this monstrosity" adalah suara2 klo bisa di bilang dari alam lain,, dengar saja gan, maka agan bisa membedakan,,


Easy come, easy go, will you let me go?
Bismillah! No, we will not let you go
Let him go
Bismillah! We will not let you go
Let him go

--masih dengan koor,dimana koor ini seperti bertentangan antara suar fredy mercury dan suara koornya, bertentangan maksud saya yaitu menggambarkan sebuah perlawanan,bismillah (dengan menyebut nama ALLAH)di sini saya mengartikan sebuah sumpah dengan nama agama, kepercayaan, atau Tuhan, disni kata ALLAH merupakan tuhan, walaupun bismillah dalam bahsa arab yg disebutkan dilirik namun Allah disni bermakna ambigu apabila di ucapakan oleh umat muslim yaitu Alla SWT kalau diucapakan oleh nonmuslim bisa berarti tuhan bapa, ("Easy come, easy go, will you let me go?") di lirk barusan sang anak yg akan di eksekusi itu bertanya apakah hal ini layak?dan dijawab dengan ("Bismillah! We will not let you go") hal itu merupakan dilarang,dan koor pertentangn itu terus berlanjut hingga ..

Beelzebub has the devil put aside for me, for me, for me!

--beezelhub disini berarti In Mark 3:22, the Pharisees accuse Jesus of driving out demons by the power of Beelzeboul, prince of demons, the name also appearing in the expanded version in Matthew 12:24,27 and Luke 11:15,18–19. The name also occurs in Matthew 10:25. http://en.wikipedia.org/wiki/Beelzebub sebuah pangeran iblis,, yah beezelhub inilah yg di lukiskan sebagai sesuatu yg merupkan penjelmaan dari apa yg bohemian groove puja dan kepada siapa mereka lakukan pengorbanan ini,,saya muslim gan tp lagu ini dibuat tidak berdasarkan hal2 yg saya ketahui sebagai muslim, semoga tidak jadi perbedaan,,

So you think you can stone me and spit in my eye
So you think you can love me and leave me to die
Oh, baby, can't do this to me, baby
Just gotta get out,just gotta get right outta here

--ok gan ini semua lirik menggambarkan sebuah pembelaan diri dari sang anak itu, dan sebuah bisa digambarkan kemenangan hati atau sebuah tantangn bagi2 org2 yg merndahkannya,

Nothing really matters
Anyone can see
Nothing really matters
Any way the wind blows

--dan pada akhirnya semua itu tak ada artinya , tak ada arti satupun untuknya, mau sang anak ada atau tidak ada, tak ada artinya dalam segala cara apapun angin bertiup,"Nothing really matters to me"

sekali lagi ane minta maaf kalo sok tahu gan,, tp agan bisa baca dari awal sampe akhir trus bandingin sama video ritual bohemian groove ini yg mengorbankan seorang anak kecil di bakar hidup2.

agan2 juga bisa lihat direlated videos gan, fakta lain tentang bohemian groove;
http://www.youtube.com/watch?rAwqvjqAfkQ

(sumber)

Klarifikasi Tentang Prosesi Mayat Berjalan di Toraja !

Apakah mayat berjalan Toraja tertangkap kamera? (sumber)

Tulisan ini benar-benar terlambat. Namun, walaupun sudah sering dan bahkan sudah cukup lama diberitakan, saya masih menerima email pertanyaan mengenai mayat berjalan tanah Toraja. Awalnya, saya sama sekali tidak berniat untuk menulis soal ini karena saya enggan mengomentari soal-soal mistik. Tapi, sepertinya pertanyaan yang masuk rata-rata berkisar pada masalah foto. Jadi, saya menghabiskan dua hari ini untuk mencari informasi mengenai Toraja dan berusaha menjawab pertanyaan apakah foto itu menunjukkan mayat yang berjalan di tanah Toraja?

Jadi, sayapun memutuskan untuk menulis soal ini. Namun, saya hanya akan membatasi soal foto sang mayat. Ada dua pertanyaan yang akan saya jawab.

1. Apakah foto itu menunjukkan prosesi mayat yang sedang berjalan?
2. Kalau tidak menunjukkan mayat yang sedang berjalan, prosesi apakah yang sedang tergambar di foto tersebut?

Sebelumnya, mari kita lihat kutipan dari kisah yang beredar luas. Ada beberapa versi yang beredar. Namun, saya akan mengutip dari email yang saya terima dari pembaca.

Konon disebuah gua di desa Sillanang sedjak tahun 1905 telah ditemukan majat manusia jang utuh, tidak busuk sampai sekarang. Majat itu tidak dibalsem seperti jang dilakukan orang-orang Mesir Purba bahkan tidak diberi ramuan apapun. Tapi bisa tetap utuh.

Menurut pendapat Tampubolon, kemungkinan ada sematjam zat digua itu jang chasiatnja bisa mengawetkan majat manusia. Kalau sadja ada ahli geologi dan kimia jang mau membuang waktu menjelidiki tempat itu, agaknja teka teki gua Sillanang dapat dipetjahkan.

Di samping majat jang anti husuk, ada pula majat manusia jang bisa berdjalan diatas kedua kakinja, bagaikan orang hidup jang tidak kurang suatu apa. Kalau mau ditjari djuga perbedaannja, ada, tapi tidak begitu kentara. Konon menurut Tampubolon, sang majat berdjalan kaku dan agak tersentak-sentak.

Dan dalam perdjalanan itu ia tidak bisa sendirian, harus ditemani oleh satu orang hidup jang mengawalnja, sampai ketudjuan achir jaitu rumahnja sendiri. Mengapa harus demikian?

Tjeritanja begini. Orang-orang Toradja biasa mendjeladjah daerahnja jang bergunung-gunung dan banjak tjeruk itu hanja dengan berdjalan kaki.Dari zaman purba sampai sekarang tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak atau jang sematjamnja. Nah dalam perdjalanan jang berat itu kemungkinan djatuh sakit dan mati selalu ada.

Supaja majat tidak sampai ditinggal didaerah jang tidak dikenal (orang Toradja menghormati roh setiap orang jang meninggal) dan djug supaja ia tidak menjusahkan manusia lainnja (akan sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus djenazah sepandjang perdjalanan jang makan waktu berhari-hari), maka dengan satu ilmu gaib, mungkin sedjenis hipnotisme menurut istilah saman sekarang, majat diharuskan pulang berdjalan kaki danbaru berhenti bila ia sudah meletakkan badannja didalam rumahnja sendiri.

Tulisan di atas kemudian disertai dengan sebuah foto.



Membaca kalimat di atas, saya cukup heran dengan ejaan yang digunakan. Namun, ternyata berita tersebut memang dimuat di berbagai blog dengan ejaan seperti itu. Mengapa ini bisa terjadi?

Jawabannya cukup sederhana.

Tulisan ini pertama kali dimuat di internet oleh torajacybernews.blogspot.com dan disitu disebutkan kalau tulisan itu adalah saduran dari sebuah tulisan lama bertanggal 19 Februari 1972.

Ejaan yang kita kenal sekarang atau Ejaan yang disempurnakan (EYD) diresmikan penggunaannya pada tanggal 16 Agustus 1972. Dengan demikian, cerita di atas masih menggunakan ejaan sebelumnya, yaitu ejaan Republik.

Jadi, sekarang kalian tahu mengapa tulisan di atas menggunakan ejaan yang cukup asing.

Karena itu pula, foto tersebut tidak berkaitan dengan isi tulisan itu karena foto tersebut jelas bukan berasal dari kamera tahun 1972.

Nah, sekarang masuk ke pertanyaan pertama: apakah foto di atas menunjukkan foto mayat berjalan?

Menurut saya Tidak.

Apa yang terjadi sebenarnya adalah sebuah prasangka. Bayangkan, sebuah artikel mengenai mayat berjalan yang disertai sebuah foto mayat yang sedang berdiri. Bukankah itu akan membuat kita menganggapnya sebagai foto mayat berjalan? Walaupun sebenarnya belum tentu.

Contoh lain: Misalnya, ada sebuah berita mengenai seorang perampok yang tertangkap polisi. Lalu pada berita tersebut, dilampiri sebuah foto yang menunjukkan seorang pria bertampang sangar. Apa yang terpikir oleh kalian?

Kalian akan menganggap pria itu sebagai perampok yang tertangkap. Padahal bisa saja ia adalah polisi berpakaian preman yang telah menangkap perampok itu.

Soal prasangka seperti ini sudah pernah saya bahas sedikit di postingan mengenai penemuan jejak tapak kaki raksasa di Aceh.

Coba lihat foto di atas. Ada dua hal yang bisa menjadi petunjuk.

Pertama, mayat wanita tersebut terlihat seperti mumi. Ini artinya ia telah meninggal dalam waktu yang cukup lama.

Kedua, pada foto itu, terlihat adanya sebuah peti mati di kanan bawah. Peti mati tersebut terlihat kotor. Ini menunjukkan kalau peti mati itu telah digunakan untuk waktu yang cukup lama.

Kedua petunjuk ini bertentangan dengan cerita mengenai mayat berjalan di atas. Di cerita itu, dikisahkan kalau orang Toraja yang merantau dan meninggal dalam perjalanannya, supaya tidak meninggal di tanah asing dan tidak merepotkan orang lain, dengan suatu ilmu gaibakan dibuat berjalan sendiri hingga sampai ke rumahnya untuk mendapatkan proses pemakaman yang layak.

Itu artinya, mayat berjalan Toraja adalah mayat yang masih baru meninggal dan belum pernah ditaruh ke dalam peti. Ini tidak sesuai dengan foto yang kita miliki.

Lagipula, torajacybernews tidak pernah menyebutnya sebagai foto mayat berjalan.

Lalu, pertanyaan keduanya. Jika bukan menunjukkan mayat berjalan, prosesi apakah yang ditunjukkan oleh foto di atas?

Saya percaya kalau foto tersebut menunjukkan bagian dari tradisi Toraja yang disebut Ma'nene, sejenis tradisi penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal. Bagian dari tradisi ini adalah mengeluarkan jenazah anggota keluarga yang telah lama meninggal dari makam dan mengganti pakaiannya sebagai bentuk penghormatan kepada mereka.

Kini, tiba saatnya keluarga Tumonglo menjalani ritual inti dari Ma`nene. Di bawah kuburan tebing batu Tunuan, keluarga ini berkumpul menunggu peti jenazah nenek Biu--leluhur keluarga Tumongloyang meninggal dunia setahun lalu--diturunkan. Tak jauh dari tebing, kaum lelaki saling bergandengan tangan membentuk lingkaran sambil melantunkan Ma`badong. Sebuah gerak dan lagu yang melambangkan ratapan kesedihan mengenang jasa mendiang yang telah wafat sekaligus memberi semangat pada keluarga almarhum.

Bersamaan dengan itu, peti jenazah pun mulai diturunkan dari lubang batu secara perlahan-lahan. Peti kusam berisi jasad nenek Biu. Keluarga Tumonglo mempercayai bahwa ada kehidupan kekal setelah kematian. Sejatinya kematian bukanlah akhirdari segala risalah kehidupan. Karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap keluarga untuk mengenang dan merawat jasad leluhurnya meski sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Dalam ritual ini, jasad orangmati dikeluarkan kembali dari tempatnya. Kemudian, mayat tersebut dibungkus ulang dengan lembaran kain baru oleh masing-masing anak cucunya.

Kutipan selanjutnya:

Acara dilanjutkan dengan membuka dua peti yang berisi jasad leluhur. Mayat yang sudah meninggal setahun yang lalu itu dibungkus ulang dengan kain baru. Perlakuan itu diyakini atas rasa hormat mereka pada leluhur semasa hidup. Mereka yakin arwah leluhur masih ada untuk memberi kebaikan.

Selain di liputan6.com, saya menemukan tulisan lain mengenai proses penggantian pakaian jenazah yang ditulis oleh Eko Rusdianto di ekorusdianto.blogspot.com. Eko bahkan melampirkan dua foto yang menunjukkan prosesi yang sangat mirip dengan yang tergambar di foto kita.




Eko menceritakan mengenai mayat yang sedang dibersihkan:

Namanya Bapak Lambaa, meninggal usia 70 tahun. Tingginya sekitar 165 cm. Keluarganya menggulung celana dengan perlahan hingga lutut. Yang lain ikut mendandani Ambe Lambaa. Pakaian usang yang dikenakannya bertahun-tahun sekarang ikut diganti. Kaos kaki, jas, celana luar dan dalam. Hingga rambut harus disisir.

Kini bapak Lambaa kembali menggunakan pakaian bersih. Perlahan-lahan ditidurkan kembali pada rumah petinya.

Jadi, bukankah foto misterius kita lebih sesuai dengan deskripsi jenazah yang sedang dibersihkan dan diganti pakaiannya dibanding mayat berjalan?

Namun, sebelumnya, saya perlu menegaskan kalau saya sama sekali tidak kesulitan menerima ide adanya ilmu gaib yang bisa membuat mayat berjalan sendiri. Jadi, tulisan ini tidak bermaksud untuk menyangkal adanya tradisi itu.

Seperti yang saya katakan di atas, semua ini hanya pendapat saya pribadi. Jika berbicara soal tradisi daerah, saya yakin, pembaca yang asli Toraja akan lebih mengerti. Jadi, jika saya melakukan kesalahan dalam tulisan ini, dengan senang hati saya menerima koreksi.

bellarina

Pernah saya menulis tentangnya, Itu dulu sebelum kami dipersatukan. Berulang huruf dan frasa terungkap, Mengalir tanpa menemui pagar.

Namun kini..Saya kesulitan.

Dengannya, saya hanya mampu merasakan. Menarik nafas dalam-dalam, memejamkan mata, sambil memekakan pendengaran.

Sesuatu yang tak nampak itupun menyeruak, kata demi kata berjalan beriringan, mencari kata-kata baru yang belum pernah saya temukan. Namun tetep saja terasa begitu sulit dirangkai hingga sesuai dengan apa yang saya rasakan.

Dan, tidak pernah. tidak akan pernah satupun yang cukup. Saya hanya berakhir mengucapkan satu hal yang sama berulangkali. Dan bahkan dengan itu, mereka tidak pernah cukup. Hingga saya bosan mendengar diri sendiri, mereka tidak pernah cukup.

Ia punya begitu banyak nama.
Satu nama yang setiap hari membuatnya menoleh dan tersenyum ketika saya menyerukannya, kemudian nama-nama lainnya yang tidak pernah selesai bermunculan. Ia adalah pagi – dan bersama datangnya pagi, Ia adalah tetes embun di jendela, Ia adalah udara segar, Ia adalah bau rerumputan segar. Ia adalah secangkir kopi, dan terkadang secangkir teh yang menemani sarapan. Ia adalah lagu demi lagu yang menemani saya sepanjang siang dan sore. Dan pada saatnya nanti Ia adalah selimut tebal yang membungkus kelelahan saya sampai waktunya berganti peran di pagi berikutnya.

Ia begitu sulit dirumuskan dengan kalimat-kalimat sederhana. Saya sudah menyerah memaksa otak saya menyusun huruf-huruf yang tepat untuk menggambarkan Ia. Karena ternyata Ia lebih dari dirinya. Ia bukan hanya sebuah sosok yang berjalan di samping kiri saya dari waktu ke waktu. Ia adalah rasa, Ia adalah semua yang saya lihat, semua yang saya cium, semua yang saya sentuh. Ia mengikuti, menemani kemanapun saya melangkah.

Dan saya sangat beruntung, karena saya bersamanya.

insipire from "setelah ia berkontemplasi by sleepytrus@yahoo.com"

9/09/2010

Real Madrid Menorehkan Rekor Keuntungan Terbesar Dalam Sejarah Sepakbola

Belanja besar-besaran yang dilakukan Real Madrid hampir di setiap bursa transfer tak membuat klub tersebut merugi. Sebaliknya, Los Merengues bahkan mencatatkan rekor pendapatan terbesar dalam sejarah.

Dalam laporan keuangan yang dirilis oleh Madrid, Rabu (8/9/2010) waktu setempat, disebutkan kalau pendapatan bersih klub untuk musim 2009/2010 naik hingga sebesar 11,5% dibanding tahun sebelumnya.

Los Merengues mendapat keuntungan tahunan sebesar 24 juta euro (sekitar Rp 278,127 miliar). Pemasukan klub tersukses di Spanyol tersebut pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 21,5 juta euro (Rp 249,156 miliar).

Selain mencatatkan peningkatan keuntungan, secara keseluruhan pendapatan klub tersebut juga melonjak cukup signifikan. Total pendapatan yang didapat 'Si Putih' di musim 2009/2010 adalah 442,3 juta euro (Rp 5,125 triliun), naik 8,6% dibanding periode sebelumnya. Mereka mengklaim kalau jumlah tersebut merupakan pendapatan terbesar yang bisa didapat dari 'institusi olahraga di seluruh dunia'.

'Prestasi' Madrid bukan cuma soal jumlah pendapatan dan keuntungan yang didapat. Klub tersebut juga berhasil memangkas jumlah utangnya sebesar 25,1% ke angka 244,6 juta euro (Rp 2,834 triliun).

Rekor keuntungan yang didapat Madrid tersebut justru terjadi setelah mereka melakukan pembelian besar-besaran di bursa transfer tahun 2009 lalu. Saat itu Madrid memecahkan rekor transfer untuk mendatangkan Cristiano Ronaldo, selain memboyong Kaka, Xabi Alonso dan Karim Benzema. Total pengeluaran Madrid saat itu ada di kisaran 250 juta euro (Rp 2,8 triliun).

Dalam sebuah laporan yang dirilis perusahaan keuangan Deloitte pada Maret lalu, Madrid terdaftar sebagai klub sepakbola dengan tingkat pendapatan terbesar di dunia. Mereka mengalahkan Barcelona dan Manchester United.

(sumber)


orang awam seperti saya ini hanya bisa terkejut dan tidak mempercayainya sambil berucap, "bagaimana mungkin?! window dressing kah?" hehe. moso sih dilakukan KAP sebesar deloitte?

9/02/2010

10. Terbunuh 1.000, Lahir 3.000


Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.

9. Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir


Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)

8. Harum Jasad Para Syuhada


Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”

7. Selamat Dengan Al-Qur’an


Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).

Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).

6. Kabut pun Ikut Membantu


Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.

5. Merpati dan Anjing


Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.

4. Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh


Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

3. Saksi Serdadu Israel


Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?

2. Suara Tak Bersumber


Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan,

“Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.

1. Pasukan "Berseragam Putih" di Gaza


Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

(repost) *Subhanalloh* Keajaiban yang terjadi saat perang di Gaza Palestina


Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.
Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.