5/28/2014

Tujuh Kebiasaan Sehat Rasul Sepanjang Hari

BERAPA kali dalam setahun Anda jatuh sakit? Sehat, bagi orang Islam, merupakan akumulasi beberapa hal; cukup tidur, makanan yang baik, olahraga teratur, dan menjauhi maksiat—selain juga mendekatkan diri dengan Allah SWT. Menurut banyak riwayat, Rasululllah Muhammad SAW hanya sakit selama satu hari dalam hidupnya, yaitu ketika menjelang wafatnya beliau. Ada juga yang meriwayatkan, Beliau SAW sakit dua kali.

Selidik punya selidik, Rasul ternyata mempunyai setidaknya tujuh kebiasaan yang selalu beliau tuinaikan dalam kesehariannya.

1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH

Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu,sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain :

- Berlimpah pahala dari Allah.

- Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB.

- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN

Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumaat beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman,” (HR Muslim).

3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN

Sabda Rasul : “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih).

Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan

4. GEMAR BERJALAN KAKI

Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir,pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung

5. TIDAK PEMARAH

Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah”diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatanjiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :

- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring

- Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon

- Segeralah berwudhu

- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA

Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT

7. TAK PERNAH IRI HATI

Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

So, berminat hidup sehat sepanjang tahun? Coba resep Rasul ini.

Sumber: http://www.islampos.com/tujuh-kebiasaan-sehat-rasul-sepanjang-hari-44156/

5/27/2014

Saling menasihati dalam perkara ma'ruf mulai dari sekarang! Jangan menunggu lagi!

Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat."

(Mawai’zh lilImam Al-Hasan Al-Bashri, hal.185 )

5/24/2014

Nasihat Muhammad Ali kepada Putrinya tentang Jilbab, Menutup Aurat, Perhiasan, & Wanita Shalihah

Jilbab itu adalah perkara WAJIB bagi para muslimah yang beriman, tidak ada perdebatan diantara para alim ulama yang berada dijalan yang lurus mengenai hal ini, karena sudah sangat jelas Allah perintahkan didalam Quran Surah An Nur ayat 31 dan Al Azhab ayat 59. Silahkan dibuka kembali Al Qur'an nya untuk memastikan sendiri firman Nya.

Namun sayangnya masih banyak dijumpai saudari2 muslimah dilingkungan sekitar, bahkan dikeluarga kita sendiri yang belum menutup auratnya dengan alasan mereka masing2. Ya itu pilihan mereka memang, tugas kami hanya menyampaikan tanpa paksaan, hanya saja siapa yang tau umur manusia? Bagaimana jika anda ditakdirkan meninggal besok dalam keadaan tidak patuh kepada perintah yang menciptakan anda? Kecuali jika anda tidak beriman. Tapi rugi sekali itu keluarga anda.. Terutama AYAH, SAUDARA KANDUNG LELAKI, dan SUAMI anda yang akan menanggung dosa bila seorang muslimah tidak menggunakan kerudung untuk menutupi auratnya.

Mungkin dakwah lembut tanpa dalil dgn cara seperti dibawah ini lebih bisa diterima:

-----------------------------------------

SIAPA yang tak kenal Muhammad Ali? Petinju legendaris, dengan julukan “the Greatest” dengan gaya bertinju “kupu-kupu”-nya ini? Di balik kepiawaiannya dalam mengolah jab dan jotosan, ternyata pemahaman keislaman Muhammad Ali patut diteladani. Paling tidak, itulah yang tergambar dari buku karya salah seorang putrinya, Hana Yasmin Ali, yang berjudul: “More than a Hero” (Lebih dari sekedar Pahlawan).

Berikut adalah salah satu cuplikan dari buku tersebut, di mana Muhammad Ali memberikan nasihat kepada putrinya tentang wanita yang shalihah, yang paling berharga dan hikmah mengenakan jilbab, menutup aurat, perhiasan wanita.

“Ketika aku masih gadis remaja, belum beranjak sembilan atau sepuluh tahun, aku ingat saat pertama bertemu dengan ayahku setelah perceraiannya. Aku sungguh amat gembira dan tak sabar untuk segera sampai di Hotel Disneyland, Anaheim, California, di mana ia dan Lonnie—istrinya saat itu—sedang menginap.

Jika aku tak salah mengingat, aku memakai kaos tank top mini berwana putih dan sepotong celana pendek berwarna hitam. Aku sebenarnya dibesarkan dalam lingkungan muslim ortodoks, aku belum pernah mengenakan pakaian minim semacam itu di saat ayah ada.

Ketika telah sampai, pak sopir mengantarkan Laila, adikku, dan aku ke kamar ayah. Seperti biasa, ia bersembunyi di balik pintu untuk mengejutkan kami. Kami saling berpelukan dan saling melepas kerinduan seharian itu. Ayahku memperhatikan kami dengan seksama. Kemudian ia mendudukkanku di pangkuannya dan mengatakan sesuatu yang tak akan pernah kulupakan.

Dengan pandangan yang dalam ke kedua bola mataku, ia berkata, “Hana, segala yang Allah jadikan berharga di dunia ini semuanya disembunyikan dan sulit untuk dijangkau. Di mana engkau menemukan permata? Jauh di dalam tanah, tersembunyi dan terlindungi. Di mana engkau menemukan mutiara? Jauh di dasar samudera, tertutup dan terlindungi oleh cangkang yang indah. Di mana engkau menemukan emas? Jauh di dalam tambang, tertutup oleh berlapis-lapis batuan. Engkau harus berusaha keras untuk bisa mendapatkan mereka.”

Ia memandangku dengan tatapan serius. “Tubuhmu suci. Engkau lebih berharga dibandingkan dengan permata dan mutiara, dan dirimu (tubuhmu) harus ditutupi juga.“

Itu adalah satu dari banyak pelajaran yang ditanamkan oleh ayah kepadaku dan akan terus mengilhamiku dan saudari-saudariku para muslimah, hingga sekarang.

Nasihat Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah Kepada Para Pengikut Sunnah

Ibnu Qayyim Al Jauziyah 
Siapakah beliau? --> http://www.islampos.com/ibnu-qayyim-kamus-segala-pengetahuan-111897/

APABILA seorang mukmin menghendaki supaya Allah Subhanahu wata’ala menganugerahinya bashiroh (ilmu yang mendalam) di dalam agama, pengetahuan akan sunnah Rasul-Nya Shallallahu’alaihi wasallam dan pemahaman akan kitab-Nya dan diperlihatkan hawa nafsu, bid’ah, kesesatan dan jauhnya manusia dari shirothol mustaqim, jalannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan para sahabatnya.

Apabila ia menghendaki untuk menempuh jalan ini, maka hendaklah ia persiapkan dirinya untuk dicemooh oleh orang-orang bodoh dan ahlul bid’ah, dicela, dihina dan ditahdzir oleh mereka. Sebagaimana pendahulu mereka melakukannya kepada panutan dan imam kita Shallallahu ‘alaihi wa Salam.

Adapun apabila ia menyeru kepada hal ini dan mencemooh apa-apa yang ada pada mereka, maka mereka akan murka dan membuat makar kepadanya.

Sehingga dirinya menjadi orang yang :
 Asing di dalam agamanya dikarenakan rusaknya agama merekaAsing di dalam berpegang teguhnya ia kepada sunnah dikarenakan berpegangnya mereka dengan kebid’ahan
, Asing di dalam aqidahnya dikarenakan rusaknya aqidah mereka, Asing di dalam sholatnya dikarenakan rusaknya sholat mereka, Asing di dalam manhajnya dikarenakan sesat dan rusaknya manhaj mereka,
 Asing di dalam penisbatannya dikarenakan berbedanya penisbatan mereka dengannya,
 Asing di dalam pergaulannya terhadap mereka dikarenakan ia mempergauli mereka di atas apa yang tidak disenangi hawa nafsu mereka.

Kesimpulannya: ia adalah orang yang asing di dalam urusan dunia dan akhiratnya, yang masyarakat tidak ada yang mau menolong dan membantunya.

Karena dirinya adalah :
 Seorang yang berilmu di tengah-tengah orang yang bodoh
, Penganut sunnah di tengah-tengah pelaku bid’ah, Penyeru kepada Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya Shallallahu’alaihi wasallam di tengah-tengah penyeru hawa nafsu dan bid’ah
, Penyeru kepada yang ma’ruf dan pencegah dari yang mungkar di tengah-tengah kaum yang menganggap suatu hal yang ma’ruf sebagai kemungkaran dan suatu hal yang mungkar sebagai ma’ruf.

Madarijus Salikin (III/200)

5/21/2014

Inilah Pemikiran-Pemikiran Jaringan Islam Liberal (JIL)

Oleh : Prof. KH. Ali Mustafa Yakub, MA

JARINGAN Islam Liberal (JIL) adalah sebuah pemikiran yang sifatnya liberal, yang menurut mereka tidak terpaku dengan teks-teks Agama (Al Quran dan Hadis), tetapi lebih terikat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam teks-teks tersebut. Dalam implementasinya pemikiran ini dapat disebut meninggalkan teks sama sekali, dan hanya menggunakan rasio dan selera belaka.

Lebih jelasnya, di bawah ini kami cantumkan point-point pemikiran kelompok JIL tersebut yang kami kutip dari berbagai sumber :

1. Umat Islam tidak boleh memisahkan diri dari umat lain, sebab munusia adalah keluarga universal yang memiliki kedudukan yang sederajat. Karena itu larangan perkawinan antara wanita muslimah dengan pria non muslim sudah tidak relevan lagi

2. Produk hukum Islam klasik (fiqh) yang membedakan antara muslim dengan non muslim harus diamandemen berdasarkan prinsip kesederajatan universal manusia.

3. Agama adalah urusan pribadi, sedangkan urusan Negara adalah murni kesepakatan masyarakat secara demokratis.

4. Hukum Tuhan itu tidak ada. Hukum mencuri, zina, jual-beli, dan pernikahan itu sepenuhnya diserahkan kepada umat Islam sendiri sebagai penerjemahan nilai-nilai universal.

5. Muhammad adalah tokoh histories yang harus dikaji secara kritis karena beliau adalah juga manusia yang banyak memiliki kesalahan.

6. Kita tidak wajib meniru rasulllah secara harfiah. Rasulullah berhasil menerjemahkan nilai-nilai Islam universal di Madinah secara kontekstual. Maka kita harus dapat menerjemahkan nilai itu sesuai dengan konteks yang ada dalam bentuk yang lain.

7. Wahyu tidak hanya berhenti pada zaman Nabi Muhammad saja (wahyu verbal memang telah selesai dalam bentuk al-Qur’an). Tapi wahyu dalam bentuk temuan ahli fikir akan terus berlanjut, sebab temuan akal juga merupakan wahyu karena akal adalah anugerah Tuhan.

8. Karena semua temuan manusia adalah wahyu, maka umat Islam tidak perlu membuat garis pemisah antara Islam dan Kristen, timur dan barat, dan seterusnya.

9. Nilai islami itu bisa terdapat di semua tempat, semua agama, dan semua suku bangsa. Maka melihat Islam harus dilihat dari isinya bukan bentuknya.

10. Agama adalah baju, dan perbedaan agama sama dengan perbedaan baju. Maka sangat konyol orang yang bertikai karena perbedaan baju (agama). semua agama mempunyai tujuan pokok yang sama, yaitu penyerahan diri kepada Tuhan.

11. Misi utama Islam adalah penegakan keadilan. Umat Islam tidak perlu memperjuangkan jilbab, memelihara jenggot, dan sebagainya.

12. Memperjuangkan tegaknya syariat Islam adalah wujud ketidakberdayaan umat Islam dalam menyelesaikan masalah secara arasional. Mereka adalah pemalas yang tidak mau berfikir.

13. Orang yang beranggapan bahwa semua masalah dapat diselesaikan dengan syariat adalah orang kolot dan dogmatis

14. Islam adalah proses yang tidak pernah berhenti, yaitu untuk kebaikan manusia. Karena keadaan umat manusia itu berkembang, maka Agama (Islam) juga harus berkembang dan berproses demi kebaikan manusia. Kalau Islam itu diartikan sebagai paket sempurna seperti zaman rasulullah, maka itu adalah fosil Islam yang sudah tidak berguna lagi.

Itulah beberapa pemikiran pokok dari jaringan Islam Liberal (JIL).

Selanjutnya sebelum kita menentukan sikap kita terhadap kelompok tersebut, kita perlu tahu apakah pemikiran liberal itu dibenarkan al-Qur’an dan Hadis. Oleh karena itu kami akan mencoba melihat dari dua hal, yang pertama adalah nama kelompok itu sendiri, dan yang kedua substansi pemikiran-pemikirannya.

Ditinjau dari sudut kebahasaan. penggandengan antara kata “Islam” dan “Liberal” itu tidak tepat. Sebab Islam itu artinya tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah, sedangkan liberal artinya bebas dalam pengertian tidak harus tunduk kepada ajaran Agama (al-Qur’an dan Hadis), Oleh karena itu, pemikiran liberal sebenarnya lebih tepat disebut “Pemikiran Iblis” dari pada “Pemikiran Islam”, karena makhluk pertama yang tidak taat kepada Allah adalah Iblis.

Sementara dari sisi substansinya, seperti yang terlihat pada point-point yang tersebut di atas, sebut saja misalnya pendapat mereka yang membolehkan lelaki yahudi (non muslim) menikahi wanita muslimat. Pemikiran iblis liberal ini tidak mendasarkan sama sekali terhadap al-Qur’an dan Hadis. Ia hanya mendasarkan pemikirannya kepada rasio dan selera. Padahal al-Qur’an dengan tegas mcnyatakan bahwa wanita muslimat tidak halal dinikahi lelaki kafir dan lelaki kafir tidak halal menikahi wanita muslimat.

Demikian penegasan Allah dalam Surat al-Mumtahanah ayat 10, Dalam hal ini, ahli tafsir kondang al-lmam Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir al-Qur’a’n al-Adzim menyatakan bahwa ayat inilah yang mengharamkan wanita muslimat dinikahi orang musyrikin (non muslim}. Demikian pula yata 5 Surat al-Maidah. Keharaman ini juga ditegaskan dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-lmam al-Thabari. Sementara itu, para shahabat dan ulama sejak zaman rasulullah hingga sekarang tidak ada yang menghalalkan pernikahan lelaki non muslim dengan muslimah.

Oleh karena itu, pemikiran kelompok liberal ini bertentangan dengan Al-Quran, Hadis, dan Ijma’ (consensus) ulama.

Selanjutnya, bagaimana sikap kita terhadap mereka? Jawabannya adalah:

Kita jangan sekali-kali mengikuti pemikiran-pemikiran mereka, karena al-Qur’an menegaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 36, “Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan siapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sungguh dia telah tcrsesat dengan kesesatan yang nyata”.

Pengertian “Faqad dhalla dhalalan mubina” (Sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata) ditafsiri dengan ayat 63 Surat al-Nur, “…maka orang-orang yang menyalahi perintah rasul-Nya hendaknya mereka takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih”. Orang yang tersesat dengan kesesatan yang nyata akan ditimpa azab yang sangat pedih, dan siksa yang pedih tidak ada lagi kecuali neraka. Maka mengikuti pemikiran liberal dapat menyesatkan dengan kesesatan yang nyata, dan bahkan dapat menyebabkan orang yang bersangkutan kafir, misalnya apabila ia menentang al-Qur’an dan atau Hadis.

Kepada orang yang mengikuti pemikiran liberal ini, kita menganjurkan agar mereka segera bertobat dan kembali pada jalan yang benar. Apabila mereka mau bertobat, maka mereka kembali menjadi orang-orang Islam. Namun apabila mereka tidak mau bertobat, maka hukum Islam menegaskan bahwa orang-orang yang murtad wajib dihukum mati.

Sumber : http://www.islampos.com/inilah-pemikiran-pemikiran-jaringan-islam-liberal-jil-7075/

5/11/2014

Manuver Sultan Brunei Dalam Menegakkan Syariah

Sudah seminggu lebih, sultan hasan al bolkiah nerapin hukum syariah secara bertahap di negerinya. Manuver yang sangat berani & beresiko tinggi, jarang ada pemimpin yang berani seperti ini, terakhir presiden morsi. Serangan baru datang melalui lisan & media, response sultan pun sangat cerdas dan menohok! Perhatikan jawabannya di tiap paragraf. Semoga Allah selalu menjaga nya.

Setelah Brunei Darussalam memutuskan untuk menerapkan Syari’at Islam di negaranya, banyak pihak yang anti Syari’ah terguncang. Media Barat ramai-ramai mengecam kebijakan tersebut, menganggap bertentangan dengan hukum internasional, melanggar hak asasi manusia, serta kecaman keras lain yang tidak pantas. Para selebriti dunia pun turut ambil bagian dalam aksi protes tersebut dengan memboikot hotel milik Sultan.

Kecaman tersebut juga ditujukan kepada diri pribadi Sultan Brunei yang merupakan kekuatan besar di balik penerapan Syari’ah Islam di Brunei. Mereka mencari-cari kesalahan pribadi sang Sultan, serta membuat fitnah terhadap keluarganya. Media-media Indonesia pun ikut memberondong kebijakan tersebut dengan aneka fitnah yang keji.

Kecaman tersebut tentu saja aneh dan tidak beralasan. Karena penerapan Syari’at Islam di Brunei berlaku untuk negara Brunei, dan yang mendapat dampak dari kebijakan tersebut adalah penduduk Brunei. Akan tetapi, kebijakan penerapan Syari’at Islam membuat banyak pihak yang merasa terganggu kepentingannya mencari celah untuk menggembosi kebijakan tersebut.

Berikut jawaban tegas dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah terkait kecaman keras yang ditujukan atas kebijakan penerapan Syari’ah Islam di negaranya, sebagaimana dilansir oleh My News Hub, Kamis (8/5/2014).

Di negara Anda, Anda mengklaim menerapkan kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama, dan sebagainya. Hal tersebut ada dalam konstitusi Anda dan sistem politik Anda, identitas nasional Anda, hak Anda dan cara hidup Anda.”

Di negara kami, kami mempraktekkan budaya Melayu, Islam, Sistem Monarki, dan kita akan menerapkan hukum dan Syariah Islam. Islam adalah konstitusi kami, identitas nasional kami, hak kami, dan cara hidup kami,”

Kami mungkin menemukan celah (kelemahan) dalam sistem hukum dan peradilan Anda, dan Anda mungkin menemukan hal yang sama pada kami, tapi ini adalah negara kami. Sama seperti Anda yang mempraktikkan hak Anda untuk menjadi gay, dll untuk kehidupan Anda di duni ini. Sedangkan kami mempraktekkan hak-hak kami untuk menjadi Muslim untuk kehidupan di dunia dan akhirat.”

Ini adalah sebuah negara Islam yang mempraktekkan hukum Islam. Mengapa Anda tidak khawatir tentang anak-anak Anda yang ditembak mati di sekolah-sekolah, khawatir tentang penjara-penjara Anda yang tidak mampu untuk menampung narapidana, khawatir tentang tingginya tingkat kejahatan, khawatir tentang tingginya tingkat bunuh diri dan aborsi, khawatir tentang apa saja yang seharusnya Anda khawatirkan di negara Anda. Sebagian besar agama menentang homoseksualitas, itu bukanlah sesuatu yang baru.”

Pada saat Anda mendengar bahwa Islam dan Muslim membuat sikap dan berusaha untuk meneguhkan kembali iman mereka, Anda menghakimi, Anda melakukan boikot, Anda mengatakan bahwa itu salah, itu bodoh, itu biadab.”

“Sekali lagi, seharusnya Anda fokus terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang telah saya sebutkan sebelumnya. Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan senjata mematikan? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan bayi yang belum lahir dibunuh? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan gaya hidup yang menghasilkan AIDS dan terputusnya generasi?”

Mengapa Anda begitu peduli terhadap apa yang terjadi di sini, di sebuah negara Islam, sedangkan pada saat yang sama Anda bahkan tidak membuka mata tentang apa yang terjadi di Suriah, Bosnia, Rohingya, Palestina, dan lain-lain?”

Ribuan orang terbunuh di sana dan Anda tidak peduli, tidak ada seorangpun yang terbunuh di sini di bawah hukum Syari’ah ini, dan Anda begitu meributkannya, bahkan pada saat warga di sini yang langsung terkena dampaknya, menerimanya dengan damai.”

Hukuman mungkin keras tetapi tidak berarti bahwa ini lebih mudah untuk dilakukan. Ada proses yang harus dilalui sebelum suatu hukuman yang sebenarnya dijatuhkan. Kami baik-baik saja dengan ini, dan kami senang.”

http://www.arrahmah.com/news/2014/05/11/jawaban-sultan-brunei-atas-kecaman-barat-terhadap-penerapan-syariah-islam.html

5/08/2014

Ahlul Hadits

Para ulama AHLUL HADITS mulai dari zaman sahabat hingga sekarang yang masyhur :

1. Khalifah ar-Rasyidin :
• Abu Bakr Ash-Shiddiq
• Umar bin Al-Khaththab
• Utsman bin Affan
• Ali bin Abi Thalib

2. Al-Abadillah :
• Ibnu Umar
• Ibnu Abbas
• Ibnu Az-Zubair
• Ibnu Amr
• Ibnu Mas’ud
• Aisyah binti Abubakar
• Ummu Salamah
• Zainab bint Jahsy
• Anas bin Malik
• Zaid bin Tsabit
• Abu Hurairah
• Jabir bin Abdillah
• Abu Sa’id Al-Khudri
• Mu’adz bin Jabal
• Abu Dzarr al-Ghifari
• Sa’ad bin Abi Waqqash
• Abu Darda’

3. Para Tabi’in :
• Sa’id bin Al-Musayyab wafat 90 H
• Urwah bin Zubair wafat 99 H
• Sa’id bin Jubair wafat 95 H
• Ali bin Al-Husain Zainal Abidin wafat 93 H
• Muhammad bin Al-Hanafiyah wafat 80 H
• Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud wafat 94 H
• Salim bin Abdullah bin Umar wafat 106 H
• Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr Ash Shiddiq
• Al-Hasan Al-Bashri wafat 110 H
• Muhammad bin Sirin wafat 110 H
• Umar bin Abdul Aziz wafat 101 H
• Nafi’ bin Hurmuz wafat 117 H
• Muhammad bin Syihab Az-Zuhri wafat 125 H
• Ikrimah wafat 105 H
• Asy Sya’by wafat 104 H
• Ibrahim an-Nakha’iy wafat 96 H
• Aqamah wafat 62 H

4. Para Tabi’ut tabi’in :
• Malik bin Anas wafat 179 H
• Al-Auza’i wafat 157 H
• Sufyan bin Said Ats-Tsauri wafat 161 H
• Sufyan bin Uyainah wafat 193 H
• Al-Laits bin Sa’ad wafat 175 H
• Syu’bah ibn A-Hajjaj wafat 160 H
• Abu Hanifah An-Nu’man wafat 150 H

5. Atba’ Tabi’it Tabi’in : Setelah para tabi’ut tabi’in:
• Abdullah bin Al-Mubarak wafat 181 H
• Waki’ bin Al-Jarrah wafat 197 H
• Abdurrahman bin Mahdy wafat 198 H
• Yahya bin Sa’id Al-Qaththan wafat 198 H
• Imam Syafi’i wafat 204 H

6. Murid-Murid atba’ Tabi’it Tabi’in :
• Ahmad bin Hambal wafat 241 H
• Yahya bin Ma’in wafat 233 H
• Ali bin Al-Madini wafat 234 H
• Abu Bakar bin Abi Syaibah Wafat 235 H
• Ibnu Rahawaih Wafat 238 H
• Ibnu Qutaibah Wafat 236 H

7. Kemudian murid-muridnya seperti:
• Al-Bukhari wafat 256 H
• Muslim wafat 271 H
• Ibnu Majah wafat 273 H
• Abu Hatim wafat 277 H
• Abu Zur’ah wafat 264 H
• Abu Dawud : wafat 275 H
• At-Tirmidzi wafat 279
• An Nasa’i wafat 234 H

8. Generasi berikutnya : orang-orang generasi berikutnya yang berjalan di jalan mereka adalah:
• Ibnu Jarir ath Thabary wafat 310 H
• Ibnu Khuzaimah wafat 311 H
• Muhammad Ibn Sa’ad wafat 230 H
• Ad-Daruquthni wafat 385 H
• Ath-Thahawi wafat 321 H
• Al-Ajurri wafat 360 H
• Ibnu Hibban wafat 342 H
• Ath Thabarany wafat 360 H
• Al-Hakim An-Naisaburi wafat 405 H
• Al-Lalika’i wafat 416 H
• Al-Baihaqi wafat 458 H
• Al-Khathib Al-Baghdadi wafat 463 H
• Ibnu Qudamah Al Maqdisi wafat 620 H

9. Murid-Murid Mereka :
• Ibnu Daqiq Al-led wafat 702 H
• Ibnu Taimiyah wafat 728 H
• Al-Mizzi wafat 742 H
• Imam Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
• Imam Ibnul-Qoyyim al-Jauziyyah (wafat 751 H)
• Ibnu Katsir wafat 774 H
• Asy-Syathibi wafat 790 H
• Ibnu Rajab wafat 795 H

10. Ulama Generasi Akhir :
• Ash-Shan’ani wafat 1182 H
• Muhammad bin Abdul Wahhab wafat 1206 H
• Muhammad Shiddiq Hasan Khan wafat 1307 H
• Al-Mubarakfuri wafat 1427 H
• Abdurrahman As-Sa`di wafat 1367 H
• Ahmad Syakir wafat 1377 H
• Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh wafat 1389 H
• Muhammad Amin Asy-Syinqithi wafat 1393 H
• Muhammad Nashiruddin Al-Albani wafat 1420 H
• Abdul Aziz bin Abdillah Baz wafat 1420 H
• Hammad Al-Anshari wafat 1418 H
• Hamud At-Tuwaijiri wafat 1413 H
• Muhammad Al-Jami wafat 1416 H
• Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin wafat 1423 H
• Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i wafat 1423 H
• Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidhahullah
• Abdul Muhsin Al-Abbad hafidhahullah
• Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah

Semoga Allah selalu menjaga mereka.

5/07/2014

Berupaya dan Belajar untuk menjadi lebih baik lagi

Saudaraku dan sahabatku fillah... Sangat disayangkan jika tak ada yg berubah pada hari-hari yg kita lalui kecuali tanggalnya saja.

- Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu berkata:"Tiada hari yang lebih aku sesali selain hari dimana mataharinya tenggelam dihari itu, umurku berkurang dan amalku tidak bertambah".

- Al Hasan berkata:"Manusia akan senantiasa dlm kebaikan selama masih ada penasehat dlm hatinya, dan muhasabah selalu menjadi perhatiaannya".

- Ibnu Taimiyah berpesan: “Hendaknya setiap hamba memiliki waktu dimana dia menyendiri di dalamnya dengan do’a, dzikir, shalat, tafakkur, dan melakukan muhasabah terhadap dirinya serta memperbaiki kondisi hatinya.”(Majmu’ul fatawa Jilid:10)

- Ibnul Qoyyim Al Jauziyah mengingatkan: "Sejak diciptakan, manusia selamanya akan terus menjadi musafir. Tidak ada batas akhir perjalanan mereka kecuali surga atau neraka."(Al Fawaaid hal: 400)

- Dalam khutbahnya pada Akhir Dzulhijjah 1434 H yang lalu DR.Husain Alu Syaikh mengatakan:"Bagi orang yg beriman bergantinya masa, berarti bertambahnya ketakwaan dan ketaatan kepada Allah".

Ungkapan-ungkapan diatas semakna dengan hadits yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar Radhiyallahu anhu:“ Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memegang pundakku dan berkata:”Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau pengembara.”Ibnu Umar berkata: ”Jika engkau berada di sore hari, maka jangan menunggu pagi tiba. Dan jika engkau berada di pagi hari, maka jangan menunggu sore tiba, pergunakan masa sehatmu untuk masa sakitmu, dan kehidupanmu untuk kematianmu.” (HR.Bukhari)

Berusahalah untuk jadi lebih baik... Paling tidak jangan sama seperti kemarin..... Waktu tidak akan berulang, mari terus belajar menjadi lebih baik.

5/02/2014

Masalah Generasi Muda Kita

Risalatun ila syababil ummah
Oleh : Prof. Dr. Raghib As-Sirjani

Di salah satu fakulti Universiti Kairo, Mesir, saya pernah menyampaikan ceramah pada sebuah seminar yang bertajuk “Masalah Generasi Muda”. Sebelum ceramah saya mulai, terlebih dahulu saya ingin menjejaki pendapat para mahasiswa yang hadir berkenaan dengan masalah terbesar yang mereka hadapi. Tujuan saya, agar saya tidak berada di satu lembah sementara mereka berada di lembah yang lain.

Saya meminta kepada setiap mahasiswa untuk menulis masalah yang paling penting yang dihadapinya; yang jika masalah ini diselesaikan, ia akan menjadi orang yang bahagia dan sejahtera. Para mahasiswa yang hadir menyambut penuh antusiasme. Mereka menulis berbagai masalah yang sedang mereka hadapi. Saya pun mulai meraba-raba beberapa masalah serius, yang kemungkinan sedang merundungi para mahasiswa (pemuda) saat ini.

Beberapa masalah yang hampir senada dan mirip, saya klasifikasikan ke dalam beberapa pokok masalah. Namun sungguh mengherankan, hampir seluruh masalah yang dikeluhkan oleh para mahasiswa tersebut, tidak ada dalam daftar masalah yang ingin saya sampaikan dalam seminar itu. Prediksi semula benar adanya, bahawa saya berada di satu lembah yang berbeza dengan mereka.

Saya pun menimbang dan berfikir sejenak : harusnya saya berceramah mengenai masalah yang sedang mereka hadapi atau saya berbicara mengenai masalah yang semestinya – menurut fikiran saya – mereka perlu perhatikan.

Akhirnya, saya pun memulai berceramah dengan memaparkan berbagai masalah hidup yang sedang mereka hadapi. Berikut adalah masalah yang mereka tulis :
* Takut menganggur setelah tamat kuliah.
* Ingin segera menikah, sementara waktu ini masih belum mampu sebab persiapan yang tidak mencukupi.
* Pecampurbauran antara mahasiswa dan mahasiswi serta akibat yang akan timbul; bangkitnya nafsu syahwat dalam kondisi yang bersinambungan.
* Tidak “Ghaddhul bashar” (menundukkan pandangan).
* Susahnya matapelajaran kuliah dan perasaan bahawa hal itu tidak bermanfaat.
* Onani / masturbasi.
* Kemiskinan.
* Cinta yang timbul dari satu pihak (cinta bertepuk sebelah tangan).
* Tersebar luasnya drugs.
* Merokok.
* Ingin membeli gadget canggih, tetapi orang tua tidak membenarkan.
Inilah masalah hidup yang sedang dihadapi para pemuda pada salah satu universiti di Mesir. Tak diragukan lagi, bahwa mereka telah mewakili kehidupan para pemuda di negeri ini (Mesir). Bahkan, ini merupakan potret hidup generasi muda di tengah-tengah masyarakat Islam secara umum. Padahal mereka adalah mahasiswa, orang terpelajar, dan berpendidikan. Bahkan, mereka punya rasa antusiasme untuk menghadiri seminar keislaman. Hanya, seperti inilah potret pemuda terbaik saat ini.

Meskipun demikian, meski mereka adalah potret hidup generasi muda yang dibanggakan, namun masalah hidup yang mereka sebutkan tak seperti yang saya harapkan sebelumnya. Bukan karena ini tak masuk dalam kategori masalah, tetapi kerana semua itu tadi telah menjadi masalah paling serius yang mereka hadapi saat ini. Sementara itu, mereka mengabaikan masalah – yang menurut saya – jauh lebih penting dan mendasar.
Banyak sekali masalah yang telah pupus dari kehidupan generasi muda kita, misalnya :
* Tidak diterapkan syariat Allah SWT. Dalam kehidupan nyata umat Islam, mereka lebih berpegang teguh kepada aturan dan undang-undang buatan manusia dan berpaling dari ajaran dan tuntunan Kitabullah serta sunnah Rasulullah SAW.
* Terjajahnya Negara-negara Islam dan penerapan cara kekerasan, penganiayaan, kebengisan, penyiksaan, dan pembunuhan yang paling keji di negara-negara Islam yang terjajah. Contohnya seperti di Palestina, Mesir, Suriah, Iraq, Kashmir, Burma, Chechnya, Afghanistan, Afrika tengah.
* Serangan dan hantaman media massa yang sangat keji terhadap Islam. Selain itu, cacian serta makian juga dilakukan secara terang-terangan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, serta para ulama. Hal ini dilakukan baik dalam akhbar harian, majalah, media elektronik, internet dan media lainnya.
* Hutang yang membelit hampir semua negara Islam. Bahkan hingga pada sebuah asumsi bahwa sangatlah tidak mungkin keluar dari belitan hutang ini.
* Kerosakan manajemen kerajaan, birokrasi, dan transparansi. Maraknya pencurian, suap, penipuan, dan pemalsuan yang semuanya telah memposisikan dunia Islam dalam kategori negara-negara terbelakang dibandingkan negara-negara maju (barat) di muka bumi. Hanya satu negara saja yang mencapai nilai lebih dari angka 5 dalam masalah etika, norma (manajemen) pemerintahan, dan transparansinya. Negara tersebut adalah Malaysia yang memperoleh nilai 5.3. Sementara Tunisia hanya mampu meraih angka 5. Sedangkan negara-negara Islam lainnya, terpuruk di bawah angka 5 dalam masalah etika, norma, serta amanah. Padahal Israel saja meraih angka 6.8 dalam masalah etika, norma, transparansi dan kejujuran.
* Keterbelakangan ilmu (pendidikan). Alokasi biaya yang sedikit di bidang teknik, pembangunan, dan pengembangan ilmu. Negara Arab yang paling besar mengalokasikan dana untuk kemajuan pendidikan, tak lebih dari 0.6 % dari belanjawan negaranya. Sementara itu, Israel menyalurkan 2.4 % dari belanjawan negaranya untuk kemajuan dan perkembangan ilmu pendidikan.
* Tidak sampainya ajaran Islam yang agung kepada daerah-daerah yang jauh, di samping banyaknya umat manusia yang sama sekali belum pernah mendengarkan hakikat ajaran Islam yang mulia. Atau justru mereka mendengarkan ajaran Islam yang telah dimanipulasi dan diubah dari hakikat yang semestinya. Padahal setiap muslim berkewajipan menyampaikan kebaikan yang dimilikinya (Islam) kepada setiap umat manusia di muka bumi.

Marilah merenung sejenak sambil bertanya-tanya.. Apa perbedaan mendasar antara masalah yang tengah menimpa generasi mahasiswa sekarang dengan masalah yang baru disebutkan tadi?

Orang yang menganalisis dan meneliti hal ini secara serius, akan menemukan hal yang sangat mendasar. Bahwa, masalah yang menjangkiti generasi muda kita adalah masalah yang bersifat individual dan pribadi. Adapun masalah yang saya sebutkan tadi, keberadaannya bersinggungan dengan umat Islam secara universal dan integral.

Dari sini boleh kita simpulkan, potret generasi muda kita ini mencerminkan dan menjelaskan hal yang sangat mengkhawatirkan, yakni hilangnya komitmen sebagai seorang muslim dalam diri generasi muda kita. Komitmen mereka hanya sebatas kepentingan pribadi belaka.

Keadaan ini merupakan indikator yang sangat berbahaya bagi umat kita. Karena, untuk menyelesaikan masalah besar yang membelit hidup umat ini diperlukan perjuangan, kerja keras, dan pengorbanan yang besar. Jika masalah ini benar-benar tak pernah terlintas dalam fikiran generasi muda kita, maka kita benar-benar harus merenung secara serius dan mendalam, di samping memberikan perhatian dan kepedulian yang besar.

Ada pertanyaan, “Mengapa generasi muda tidak peduli dengan masalah besar yang mendera umatnya sendiri? ”

Realitinya, generasi muda kita saat ini – kecuali yang dilindungi Allah SWT – menderita penyakit yang sangat berbahaya dan perlu terapi segera serta perhatian yang serius. Di antara penyakit yang paling serius adalah, “Ketidakjelasan tujuan hidup”. Ia tidak tahu, apa tugasnya dalam hidup ini dan apa posisinya di muka bumi ini. Kebanyakan pemuda telah kehilangan tujuan hidup mereka. Sekalipun ada, tak lebih dari sebatas memiliki mobil, apartemen, atau hal sejenisnya yang sifatnya materi saja. Meskipun kita sepakat bahwa tujuan seperti ini bukanlah sesuatu yang haram atau tidak bernilai. Namun, permasalahnya adalah tujuan utama dan obsesi besar telah sirna dalam hidup mereka. Sebaliknya, semua tujuan hidup kecil ini harusnya menjadi sasaran untuk merealisasikan tujuan hidup yang lebih besar, yang mesti dicapai sebahagian besar generasi muda.

Masalah ini merupakan malapetaka besar dalam hidup mereka. Seakan-akan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi.” (Al-Mu’minun : 37)

Kebanyakan dari generasi muda kita hanya tersibukkan dengan makanan, minuman, tempat tinggal, permainan, huru-hara, kenikmatan sesaat, dan syahwat dunia belaka. Mereka hanya disibukkan dengan semua hal tersebut. Kebanyakan mereka mengalami dekadensi moral yang sangat memprihatinkan.

Bahkan, ketika umat Islam hampir tenggelam di kedalaman masalah yang sangat kompleks, para pemuda hanya menyaksikan, menonton, dan mengawasinya dari kejauhan. Seakan, seluruh permasalahan yang menimpa tak ada hubungannya dengan mereka sedikitpun. Meskipun ia sadar betul, bahwa akhirnya ia akan masuk dalam jurang kehancuran bersama umatnya. Umat ini adalah umatnya, tanah air ini juga tanah airnya, agama Islam adalah agamanya, dan masa depan semua ini adalah masa depannya.