10/01/2018

Nama Asli Para Ulama Kibar

Berikut ini adalah  nama-nama ulama yang sering disebut dengan gelar, kun'ya atau laqob mereka, dan kebanyakan dari kaum muslimin tidak mengetahui nama-nama aslinya.

🌺‏ابـن تيـميـة :  أحمد بن عبدالحليم

🌷Ibnu Taimiyah : Ahmad bin Abdil Halim

🌺‏ابـن الـقيـم  :  مـحـمد بن أبـي بـكر  .

🌷Ibnul Qayyim : Muhammad bin Abi Bakr

🌺‏ابـن رجـب   :  عـبـدالرحـمـن بـن أحـمـد.

🌷Ibnu Rajab : Abdurrahman bin Ahmad

🌺‏ابـن حـزم   :  عـلـي بـن أحـمـد.

🌷Ibnu Hazm : Ali bin Ahmad

🌺‏ابـن حـجـر   :  أحـمـد بن عـلي.

🌷Ibnu Hajar : Ahmad bin Ali

🌺‏ابـن كـثيـر   :  إسـمـاعيـل بـن عـمر  .

🌷Ibnu Katsir : Ismail bin Umar

🌺‏ابـن الـجـوزي:  عبـدالرحـمن بـن عـلـي  .

🌷Ibnul Jauzi : Abdurrahman bin Ali

🌺البـخـاري     :  محـمـد بـن إسـمـاعيـل  .

🌷Al Bukhari : Muhammad bin Ismail

🌺‏أبـو داود     :  سـليـمـان بـن الأشـعـث  .

🌷Abu Daud : Sulaiman bin Al Asy'ats

🌺‏الـتـرمـذي    :  مـحمـد بـن عـيسى  .

🌷At Tirmidzi : Muhammad bin 'Isa

🌺‏الـنسـائـي    :  أحـمـد بـن شـعيـب  .

🌷An Nasa'i : Ahmad bin Syuaib

🌺‏ابـن مـاجـه  :  مـحمـد بـن يـزيـد  .

🌷Ibnu Majah : Muhammad bin Yazid

🌺‏أبـوحـنيفـة :  الـنعـمان بـن ثـابـت  .

🌷Abu Hanifah : An Nu'man bin Tsabit

🌺‏الـشـافـعـي    :  مـحمـد بـن إدريـس  .

🌷Asy Syafi'i : Muhammad bin Idris

🌺‏الـذهـبي     :  مـحمـد بـن أحمـد  .

🌷Adz Dzahabi : Muhammad bin Ahmad

🌺‏الـقـرطـبي   :  مـحمـد بـن أحـمد  . 

🌷Al Qurthubi : Muhammad bin Ahmad

🌺‏السـيـوطـي  :  عبـدالرحـمـن بـن أبـي بـكر  .

🌷As Suyuthi : Abdurrahman bin Abi Bakr.

‏🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

Sumber : Asy-Syamil.com

MENJAGA ISTIQOMAH

Agar tetap teguh di atas istiqamah maka seseorang harus melakukan hal-hal berikut ini, diantaranya adalah :

➡1). Taubat nasuha.
➡2). Senantiasa mentauhidkan Allâh dan menjauhkan syirik.
➡3). Selalu berusaha untuk selalu konsekuen dan konsisten dalam ketaatan kepada Allâh danRasul-Nya.
➡4). Muraqabatullâh, yaitu selalu merasa diawasi oleh Allâh Ta’ala baik dalam keadaan rahasia maupun terang-terangan.
➡5). Muhasabah, yaitu menginstrospeksi segala amal perbuatan yang telah dikerjakan.
➡6). Mujâhadah, yaitu berjuang sungguh-sungguh menggembleng jiwa di atas ketaatan kepada Allâh Ta’ala.
➡7). Ikhlas dalam beramal dan mutaba’ah (mengikuti contoh Rasûlullâh).
➡8). Berpegang teguh kepada Sunnah dan menjauhi bid’ah.
➡9). Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah di masjid.
➡10). Berani dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar.
➡11). Senantiasa menuntut ilmu syar’i.
➡12). Takut kepada Allâh Ta’ala dengan mengingat pedihnya siksa neraka.
➡13). Mencari teman yang shâlih.
➡14). Menjaga hati, lisan, dan anggota badan serta sabar dari hal-hal yang diharamkan.
➡15). Mengetahui langkah-langkah setan.
➡16). Senantiasa berdzikir dan berdo’a agar diteguhkan di atas istiqamah. Diantara do’a yang sering Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam baca ialah:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

"Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu." [HR at-Tirmdizi (no. 3522) dan Ahmad (VI/302, 315) dari Ummu Salamah radhiyallâhu ’anha]

📋 Diringkas dari Pembahasan "Keutamaan Istiqomah"

✍ Ust. Yazid bin Abdul Qodir Jawas

BUKAN DILLAN

Dia pergi untuk melamar seorang wanita.

Disaat dia melakukan nazhar syar'i (melihat calon istrinya ). Calon istrinya bertanya : "Berapa hafalan Al-Quranmu ?" Dia menjawab : "Saya tidak hafal banyak tapi SAYA INGIN MENJADI LELAKI YANG SHALIH"
Dia lalu berkata kepada calon istrinya : "Kalau kamu ?" Calonnya menjawab : "Saya hafal juz amma"

Calonnya kemudian sepakat untuk menikah karena merasa dia (laki-laki yg datang melamar ini ) jujur.

Setelah menikah...
Sang Istri lalu memintanya untuk membantunya menghafal AlQuran.

Sang suami berkata : "Mengapa kita tidak saling membantu dalam menghafal bersama-sama?"

Mereka lalu memulai menghafal dengan Surat Maryam kemudian berikutnya dan berikutnya
sampai hafalan Qurannya selesai dan mereka berdua mendapat Ijazah hafalan Quran.

Kemudian istrinya menawarkan : "Mungkin kita juga bisa memulai menghafal Hadits-hadits Bukhari.."

Di sebuah kesempatan ketika dia berziarah kerumah mertuanya, sang suami mengabarkan kepada mertuanya kalau anaknya sekarang sudah hafal AlQuran Al Karim, Alhamdulillah.

Mertuanya kaget dengan apa yg dikatakan menantunya, dia lalu masuk ke kamar anaknya seraya memperlihatkan banyak kertas kepada menantunya.

Sontak dan alangkah kaget dan bingungnya sang suami, Istrinya ternyata memiliki ijazah hafalan Alquran dan Kutub Sittah (kumpulan kitab2 hadits) bahkan sebelum dia menikah dengannya.

SUBHANALLAH....dia tidak mempermasalahkan dari awal sedikitnya ilmu yang dimiliki sang calon suami, dan dia kemudian membantunya menghafalkan Al Quran sebagaimana dia telah menghafalnya disaat dia merasa kalau memang sang suami adalah orang Shalih (Dia juga tidak berdusta ketika dia berkata saya hafal juz amma karena dia tidak menafikan bahwa dia juga hafal surat yg lainnya).

SABAR ketika dicela

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Hendaklah engkau bertaqwa kepada Allah, dan jika seseorang mencelamu dengan sesuatu yang dia ketahui memang ada pada dirimu, maka engkau jangan membalas mencelanya dengan sesuatu yang engkau ketahui memang ada pada dirinya, niscaya akibat buruknya akan menimpa dirinya sendiri, sedangkan engkau mendapatkan pahalanya, dan jangan sekali-kali engkau mencaci-maki seorangpun!"

📚 Shahih al-Jami’ ash-Shaghir, no. 98

Kisah Sepotong Roti

Dahulu..
ada seorang lelaki yang beribadah selama 60 tahun lamanya..
lalu ia terfitnah oleh seorang wanita..
dan berzina dengannya selama enam hari..
lalu ia sadar dan bertaubat..
ia pun pergi meninggalkan tempat ibadahnya..
lalu ia singgah di sebuah masjid..
dan tinggal di sana selama tiga hari tak ada makanan..

Suatu ketika, ada orang yang memberinya roti..
ketika ia hendak memakannya..
ia melihat dua orang yang amat membutuhkan..
ia pun memotong roti..
dan memberikannya kepada keduanya..
sementara ia tak makan..

Maka Allah memerintahkan malaikat untuk menimbang..
antara amalannya selama 60 tahun dan zinanya selama 6 hari..
ternyata lebih berat zina selama 6 hari..

Lalu Allah memerintahkan menimbang zinanya 6 hari dengan dua potong roti..
ternyata lebih berat dua potong roti
diriwayatkan oleh Nadlr bin Syumail dari perkataan ibnu Mas'ud..
dan ibnu Abu Nuaim meriwayatkan juga kisah yang sama dari Abu Musa Al Asy'ari dengan sanad yang shahih..

Lihatlah..
ibadah 60 puluh tahun dikalahkan oleh zina 6 hari..
tidakkah menjadi takut hati kita untuk berbuat maksiat..

Lihat juga..
ternyata berinfak di saat kita butuh..
melebihi ibadah selama 60 tahun..

Namun..
itu tak mudah..
karena jiwa amat mencintai harta..
kecuali orang yang Allah berikan kekuatan padanya..

Sumber : SalamDakwahCom

RESEP BAHAGIA

Imam Ibnu Hazm mengatakan:
"Kecerdasan dan ketentraman itu adalah dengan tidak terlalu menghiraukan komentar manusia. Namun peduli dengan firman Sang Pencipta.  Inilah resep kebahagiaan.
Barangsiapa yang merasa bisa selamat dari omongan orang maka dia telah gila".

(Al Akhlak wa Siyar 1/17)

Jangan sebarkan aib saudaramu walau kau tau memang benar ada!

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata:

"Perkara-perkara umum jika sampai kepadamu tentang saudaramu berupa kekurangan atau celaan, maka engkau jangan mempedulikannya, tahanlah dirimu! walaupun faktanya memang benar, tetap jangan engkau sebarkan!"

Sulit menerima ilmu?

Merasa sulit menerima ilmu? Atau justru ilmu yg dipelajari cepet hilangnya? Mungkin karna kita tidak mengamalkan ilmu yg sudah kita pelajari.

Syaikh Sholeh 'Abdullah Fauzan - Hafidzhohullah - menukil didalam kitabnya perkataan sebagian ahli ilmu :
"Barangsiapa yang beramal dengan ilmunya maka akan Allah berikan ia anugerah keilmuan yang tidak ia ketahui, dan barangsiapa yang tidak beramal dengan ilmunya maka akan Allah cabut ilmu itu dari dalam dirinya"

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah - Rahimahullah - menjelaskan makna "Allah akan memberikan nya ilmu yg tidak ia ketahui" :
"Allah akan menambah keimanannya, memberikannya cahaya (keilmuan), dan membukakan baginya cabang-cabang pintu keilmuan."

Syaikh Abdullah Fauzan melanjutkan :
"Maka engkau akan temukan orang berilmu yg beramal, Allah ta'ala berikan baginya keberkahan dalam waktu dan ilmunya."

Dinukil dari husulul ma'mul fi syarh tsalatil ushul, 19-20