2/27/2014

Muhasabah untuk para Aktivis Dakwah

Dari Ustadz Ahsanur Ahmad, Lc.

Dalam sebuah konspirasi busuk Hasan Al-Banna akhirnya mati kehabisan darah di rumah sakit tanpa mendapatkan pertolongan. Lukanya tidak parah sebab setelah ditembak justru dia yang memapah pengawalnya yang luka parah ke rumah sakit. Ia meninggal sebab pihak rumah sakit telah mendapatkan perintah agar membiarkannya sampai mati. Di kamar rumah sakit bukan dokter yang berdiri menemaninya tapi seorang polisi bersenjata lengkap yang menunggu sampai ia betul-betul tewas.

Sayyid Qutub di gantung oleh orang yang selama ini memanggilnya abang. Kepala penjara yang setiap hari menyiksanya menyatakan dengan tegas dihadapan adik perempuannya bahwa kalian orang baik bahkan orang terbaik yang ada di negara ini. Tapi tetap saja Sayyid Qutub digantung.

Zainab Al-Ghazali seorang ibu tidak berdosa harus menjadi santapan anjing lapar di penjara sempit dan berbau. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan sampai bertahun tahun ia tinggal dalam sel penyiksaan itu. Padahal ia hanya seorang perempuan biasa yang setiap hari menyampaikan ceramah dari satu rumah ke rumah yang lain, dari satu majelis ke majelis yang lain.

Antum tahu ikhwah mengapa mereka mendapatkan semua itu..?

Karena mereka sedang memperjuangkan Islam yang menegara.

Hari ini kita hanya di cemooh, kita hanya dikomentari oleh orang-orang yang tidak paham terhadap apa yang kita yakini ini. Kita hanya di ancam untuk dibubarkan. Belum diminta menyerahkan nyawa.

Tetaplah di sini, biar mereka faham mengapa kita begitu mencintai dakwah ini. Tegarlah di sini sampai akhirnya Allah memanggil kita dengan keridhaannya...
"Apapun yang terjadi kami tetap menyemangati!"

11 Golongan Orang Yang Didoakan Malaikat

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci." (HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya: Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia." (HR Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan." (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf." (Para Imam, yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan 'aamiin' ketika seorang Imam selesai membaca Al-Fatihah.
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu." (HR. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata: Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia." (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat Shubuh dan 'Ashar secara berjama'ah.
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat Shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'Ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'Ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?, mereka menjawab: Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat." (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan." (HR. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
"Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang makan sahur. Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa sunnah." (HR. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
"Tiada seorang muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan Allah mengutus baginya 70.000 malaikat agar mendoakannya kapan pun di siang hari hingga sore harinya, dan kapan pun di sore hari hingga pagi harinya." (Musnad Ahmad 2/110, Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shahih)

Merindukan Rosulullah sholallahu 'alaihi wa sallam :'(

# Kisah Adzan Terakhir Sahabat Bilal bin Rabah radhiallahu'anhu #

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi Saw, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi Saw. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi Saw, kemanapun beliau pergi. Hingga Nabi Saw menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijriah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi..

Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi Saw saja. Beliau telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi." Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya terdiam. “Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.

Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal  jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.” Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.

Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra, semenjak Nabi Saw wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.

Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Ra. Aamiin..

Meneladani Umar, Khalid dan Bilal radhiallahu 'anhum

"Berilah kesempatan seseorang untuk berubah. Karena orang yang hampir membunuh Rasul pun kini terbaring disebelah makam beliau. UMAR BIN KHATTAB radhiallahu 'anhu."

"Jangan melihat seseorang dari masa lalunya. Karena orang yang pernah berperang melawan agama Allah pun akhirnya menjadi pedang-Nya. KHALID BIN WALID radhiallahu 'anhu."

"Jangan memandang seseorang dari status dan hartanya. Karena sepatu emas fir'aun berada dineraka, sedangkan sendal jepit BILAL BIN RABAH radhiallahu 'anhu terdengar disyurga."

Kisah Salmon & Hiu Kecil

Dari group whatsapp,

Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan Salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan Salmon yg sudah diawetkan dengan es, itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan Salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan di kapalnya agar dalam perjalanan menuju daratan Salmon2 tersebut tetap hidup.
Meski demikian pada kenyataannya banyak Salmon yang mati di kolam buatan tersebut.

Lalu nelayan Jepang yg kreatif itu berpikir utk menyiasatinya.

Kemudian para nelayan itu memasukkan seekor ikan Hiu kecil di kolam tersebut. Dan Ajaib !
Hiu kecil tersebut "memaksa" Salmon2 itu terus bergerak menghindari Hiu kecil agar jangan sampai dimangsa. Hasilnya, jumlah Salmon yg mati justru menjadi sangat berkurang !

Learning point.
"Diam" membuat kita mati !
"Bergerak" membuat kita hidup!

Apa yg membuat kita diam ?
Adalah ketika tidak ada masalah dalam hidup & ketika kita berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti itu kerap membuat kita terlena, begitu terlenanya sehingga kita tdk sadar bahwa kita telah mati! Ironis bukan ?

Apa yg membuat kita bergerak?
Masalah..Tekanan Hidup dan tekanan pekerjaan.

Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua kesulitan hidup itu. Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.
Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.
Itu sebabnya syukurilah "Hiu kecil" yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive !

Masalah hidup adalah baik, karena itulah yang membuat kita terus bergerak. Mungkin "Hiu kecil" itu bisa berbentuk siapa dan apa saja dalam hidup kita.
Jangan jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh orang lain. Justru hal itu bisa membuat kita bangkit menjadi luar biasa.

Titik Buta (Blind Spot)

Dari Group Whatsapp,

Semua petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan, petinju sehebat Mohammad Ali sekalipun juga memiliki pelatih. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding jelas Mohammad Ali-lah yang akan memenangkan pertandingan tersebut.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Mohammad Ali butuh pelatih kalau jelas-jelas dia akan menang melawan pelatihnya? Kita harus tahu bahwa Mohammad Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun karena ia butuh seseorang untuk elihat hal-hal yang.. "TIDAK DAPAT D̲IA LIHAT SENDIRI"

Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itulah yang disebut dengan "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA". Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" tersebut dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser,
↣ Kita butuh orang lain
↣ Yang menasihati,
↣ Yang mengingatkan,
↣ Bahkan yang menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru, yang bahkan kita tidak pernah menyadari.

KERENDAHAN HATI kita,
↷ Untuk menerima kritikan,
↷ Untuk menerima nasihat,
↷ Dan untuk menerima teguran itulah yang justru menyelamatkan kita.

Kita bukan manusia sempurna. Biarkan orang lain menjadi "Mata" kita di area 'Blind Spot' kita sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dengan pandangan diri kita sendiri..

Belajar dari Korek Api

Dari group whatsapp,

 Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api.

 Tapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon..

 Jadi... Satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.

 Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak.. Oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar.

 Kita mempunyai kepala, dan juga otak, jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.

 Ketika burung hidup, ia makan semut. Ketika burung mati, semut makan burung.

 Waktu terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut.

 Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.

 Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita.

 Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita.

 Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA. .

 Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan.

 Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

 Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA.

 Saling menghargai, Saling membantu dan memberi, juga saling mendukung. .

 Jadilah teman perjalanan hidup yg tanpa pamrih dan syarat.

 Believe in "Cause & Effect"

Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai..

Do the best...
Be the best...
And for the best...

Dua singa dalam diri tiap manusia

Dari teman,

Seorang ayah menceritakan tentang peperangan dalam diri setiap orang. Ia mengibaratkan ada dua ekor singa yg bertarung dalam setiap orang.

Yang satu adalah Singa Jahat. Ia penuh amarah, rasa iri, dengki, sedih, sombong, egois, pembohong, tamak, penuh sesal dan tinggi hati.
Yang satu adalah Singa Baik. Ia penuh kebahagiaan, cinta, damai, rendah hati, pemurah, jujur, baik hati, berbaik sangka dan memahami org lain.

Sang anak mencerna perkataan ayahnya sebentar, kemudian bertanya, "Singa mana yg menang?"

Ayahnya menjawab singkat, "Yang selalu kamu beri makan."

"Dan adapun orang2 yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)."(QS AnNazia'at 40-41)

Hei, Kontrol Nafsu Perut Anda!

Pernah nonton film Omar? Salah satu scene menariknya yaitu,
Ketika Umar bin Khattab Radhiallahu 'anhu sedang berjalan dan bertemu seseorang laki-laki setengah tua dengan perut buncit nya, kemudian Umar bertanya,
“Hei, ada apa dengan perut mu ini?” *Sambil memegang perutnya yang besar
Laki-laki setengah tua berkata, “Ini tanda kemakmuran”
Lalu Umar memanggil kaumnya di sekitar situ dan berwasiat,
Wahai umat manusia, janganlah makan terlalu banyak sehingga perut kalian seperti ini (sambil menunjukke perut pria itu), kalian akan sulit untuk beribadah, dan akan menimbulkan sifat boros.

Riwayat & nasihat lain:
Ibnu Abi ad-dunya rahimahullah meriwayatkan dari Muhammad bin Wasi’ rahimahullah bahwa dia berkata, “Siapa yang sedikit makannya dia akan bisa memahami, membuat orang lain paham, bersih, dan lembut. Sungguh, banyak makan akan memberati seseorang dari hal-hal yang dia inginkan.”

Diriwayatkan dari Utsman bin Zaidah rahimahullah, dia berkata bahwa Sufyan ats- Tsauri rahimahullah mengirim surat kepadanya (di antara isinya), “Apabila engkau ingin tubuhmu sehat dan tidurmu sedikit, kurangilah makan.”

Diriwayatkan dari Ibrahim bin Adham rahimahullah, “Siapa yang menjaga perutnya, dia bisa menjaga agamanya. Siapa yang bisa menguasai rasa laparnya, dia akan menguasai akhlak yang terpuji. Sungguh, kemaksiatan akan jauh dari orang yang lapar, dekat dengan orang yang kenyang. Rasa kenyang akan mematikan hati. Akan muncul pula darinya rasa senang, sombong, dan tawa.”

Diriwayatkan dari Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah, “Jika jiwa merasakan lapar dan dahaga, kalbu akan bersih dan lembut. Jika jiwa merasakan kenyang dan puas minum, kalbu menjadi buta.”

Diriwayatkan pula dari asy-Syafi’i rahimahullah, "Rasa kenyang akan memberati badan, menghilangkan kewaspadaan, mendatangkan rasa kantuk, dan melemahkan pemiliknya dari beribadah.” (Jami’ al-Ulum wal Hikam, hlm. 576—577)

Akhwat jangan ke Ge-er-an doonk?! :)

Akhwat: Akh, boleh pinjem laptop? Ana mau bikin LPJ.
Ikhwan: Boleh, pakai saja.
Akhwat: Lho akh, kok di password. Passwordnya apa akh?
Ikhwan: Namamu..
Akhwat: *Tertegun, tersipu malu*.... Lho, kok ga bisa akh?
Ikhwan: Ooh, kecil semua ukhti.
Akhwat: Masih belum bisa akh? Harus lengkap ya? Nama ana kan 2 suku kata.
Ikhwan: *haiyaah GR ni anak* .... Tulis saja "namamu" itu passwordnya
Akhwat: *haaaaaaa.. Nangis nombay, tahan malu*

Menasihati istri dengan lembut

Dari Ust. Abu Sa'ad

Suatu hari seorang suami masuk ke ruang kerjanya yang ada di rumahnya, didapatinya ruang tersebut tampak kotor dan debu berserakan di atas meja kerja dan juga di layar monitor kamputernya.

Sebelum keluar dari ruang kerjanya, dia berfikir sejenak lalu dia tulis di atas debu tadi kalimat, kekasihku aku mencintaimu ! Kemudian terdiam dan berlalu, tidak keluar dari lisannya satu keluhan-pun kepada istrinya.

Ketika hendak berangkat kerja, sang suami berkata kepada istrinya, dek tolong ambilkan kunci motor di ruang kerjaku ! beranjaklah sang istri menuju ruang kerja suaminya dan didapatinya tulisan di atas meja dan layar monitor yang berdebu : kekasihku ! aku mencintaimu.

Tersenyumlah sang istri dan faham dengan apa yang dikehendaki suaminya.

Setelah mengambil kunci motor dan menyerahkannya kepada suaminya, sang istri-pun berkata : surat cinta-mu telah aku terima wahai kekasihku, semoga aku lebih perhatian dan tidak lalai lagi mengurusi rumah kita.

Hikmahnya :
Suami yang bijak dan cerdas selalu berusaha membahagiakan istrinya, baik dengan sikap yang bijak ataupun dengan ucapan yang santun, dan ketika menasehati istri-pun dengan cara halus dan cerdas, insya Allah semua diantara kita pasti menginginkan rumah tangganya bahagia dan tenteram, bukan tanpa masalah ! tapi setiap masalah bisa terselesaikan dengan baik tanpa melukai atau mengorbankan siapa-pun.

Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dengan istri-istrinya.

Demikian juga seorang istri yang baik, harus pandai menempatkan dirinya dan mengetahui kebutuhan suaminya, walaupun hanya dengan bahasa isyarat dan gerakan tubuh.

Mari kita bersama-sama membangun rumah kita dengan pikiran jernih, dada yang lapang dan saling pengertian diantara kita, semoga rumah kita menjadi syurga bagi kita semua, sebelum meraih syurga di akhirat kelak.

Kisah Pasangan Surgawi dari Ustadz Salim A Fillah

Kisah Paman kami KH AL-Ny. Hj. SNA, Kedunglumpang, Salaman, Magelang.

Dalam sebuah perjalanan kereta api dari Jakarta ke Yogyakarta, tahun 1980-an; pemuda itu bersin di kursinya. Diapun bertahmid, "Alhamdulillah."

Dari seberang tempat duduknya terdengar suara lirih namun tegas, "Yarhamukallah."

Maka diapun menjawab, "Yahdikumullah, wa yushlihu baalakum", lalu menoleh. Yang dia lihat adalah jilbab putih, yang wajahnya menghadap ke jendela.

Ini tahun 1980-an. Jilbab adalah permata firdaus di gersangnya dakwah. Dan ucapan "Yarhamukallah" adalah ilmu yang langka. Keduanya terasa surgawi.

Maka bergegas, disobeknya kertas dari buku agenda & diambilnya pena dari tasnya. Disodorkannya pada muslimah itu. "Dik", ujarnya, "Tolong tulis nama Bapak Anda & alamat lengkapnya."

Gadis itu terkejut. "Buat apa?", tanyanya dengan wajah pias lagi khawatir.

"Saya ingin menyambung ukhuwah & thalabul 'ilmi kepada beliau", ujar sang pemuda. "Amat bersyukur jika bisa belajar dari beliau bagaimana mendidik putra-putri jadi Shalih & Shalihah."

Masih ragu, gadis itupun menuliskan sebuah nama & alamat.

"Kalau ada denahnya lebih baik", sergah si pemuda.

Beberapa hari kemudian, pemuda itu mendatangi alamat yang tertulis di kertas. Diketuk pintunya, dia ucapkan salam. Seorang bapak berwajah teduh & bersahaja menyambutnya.

Setelah disilakan duduk, sang bapak bertanya, "Anak ini siapa & ada perlu apa?"

Dia perkenalkan dirinya, lalu dia berkata, "Maksud saya kemari; pertama nawaituz ziyarah libina-il ukhuwah. Saya ingin, semoga dapat bersaudara dengan orang-orang Shalih sampai ke surga."

"Yang kedua", sambungnya, "Niat saya adalah thalabul 'ilmi. Semoga saya dapat belajar pada Bapak bagaimana mendidik anak jadi Shalih dan Shalihah."

"Yang ketiga", di kalimat ini dia agak gemetar, "Jika memungkinkan bagi saya belajar langsung tentang itu di bawah bimbingan Bapak dengan menjadi bagian keluarga ini, saya sangat bersyukur. Maka dengan ini, saya beranikan diri melamar putri Bapak."

"Lho Nak", ujar si Bapak, "Putri saya yang mana yang mau Anak lamar? Anak perempuan saya jumlahnya ada 5 itu?"

"BismiLlah. Saya serahkan pada Bapak, mana yang Bapak ridhakan untuk saya. Saya serahkan urusan ini kepada Allah dan kepada Bapak. Sebab saya yakin, husnuzhzhan saya, bapak sebagai orang Shalih, juga memiliki putri-putri yang semua Shalihah."

"Lho ya jangan begitu. Lha anak saya yang sudah Anda kenal yang mana?"

"Belum ada Pak", pemuda itu nyengir.

Orangtua itu geleng-geleng kepala sambil tersenyum bijak.

"Sebentar Nak", kata si Bapak, "Lha Anda bisa sampai ke sini, tiba-tiba melamar anak saya itu ceritanya bagaimana?"

Pemuda itupun menceritakan kisah perjumpaannya dengan putri sang Bapak di Kereta. Lengkap dan gamblang.

Sang bapak mengangguk-angguk. "Ya kalau begitu", ujar beliau, "Karena yang sudah Anda nazhar (lihat) adalah anak saya yang itu; bagaimana kalau saya tanyakan padanya kesanggupannya; apakah anak juga ridha padanya?"

Pemuda itu mengangguk dengan tersipu malu.

Singkat cerita, hari itu juga mereka diakadkan, dengan memanggil tetangga kanan-kiri tuk jadi saksi. Maharnya? Pena yang dipakai pemuda itu meminta alamat sang Bapak pada gadis di kereta yang akhirnya jadi isterinya, ditambah beberapa lembar rupiah yang ada di dompetnya.

Hingga kini mereka dikaruniai 6 putra-putri. Satu putra telah wafat karena sakit setelah mengkhatamkan hafalan Qurannya. Lima yang lain, semua juga menjadi para pemikul Al Quran.

Pasangan yang tak lagi muda itu, masih suka saling menggoda hingga kini. Itu tak lain, karena sang suami memang berpembawaan lucu.

"Salim", ujarnya pada suatu hari, "Bibi'mu ini lho, cuma saya bersin saja jadi istri. Lha coba kalau saya batuk, jadi apa dia!"

Saya terkekeh, dan lebih terbahak ketika bibi mencubit perut samping suaminya. "Kalau batuk", ujar Hafizhah Qiraat Sab'ah ini, ingin bercanda tapi tak dapat menahan tawanya sendiri, "Mungkin beliau jadi sopir saya!"

Ya Allah.. jagalah mereka, sebab mereka menjaga Kitab Mu di sebuah pesantren sederhana di pelosok negeri ini..

2/13/2014

Kapankah waktu yg disyariatkan bagi suami mengimami istri nya solat?

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu'alaikum warrohmatullaahi wabarokaatuh,..

Kita semua tahu sebaik-baiknya lelaki sholat berjamaah di masjid, sedang sebaik-baiknya wanita sholat di rumah. Dalil2 yang terkenal adalah sebagai berikut:

Untuk pria:
1. Dari Abu Hurairah ra, Seorang laki-laki buta mendatangi Nabi lalu berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya tidak mempunyai seorang penuntun yang mengantarkanku ke masjid”. Lalu ia meminta Rasulullah untuk memberi keringanan baginya untuk shalat di rumahnya maka Rasulullah memberikannya keringanan. Ketika Ibnu Ummi Maktum hendak kembali, Rasulullah memanggilnya lalu berkata: “Apakah Engkau mendengar panggilan (adzan) untuk shalat?” ia menjawab “benar”, maka Rasulullah bersabda: “Penuhilah panggilan tersebut.” (HR.Muslim).
2. Dari Abu Hurairah ra, bahawanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Zat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk shalat dan dikumandangkan azan. Kemudian aku perintah seseorang untuk mengimami shalat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.” (Hr. Bukhari).
Untuk wanita:
1. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada shalatnya di pintu-pintu rumahnya, dan shalat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya” (HR. Abu Daud no. 570. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Nah, berdasarkan hadits2 diatas lalu timbul pertanyaan, kapankah waktu yg disyariatkan bagi suami untuk mengimami istrinya solat?

1. Jika antum menjawab solat sunah tahajud, ternyata solat berdua mengimami istri tidak ada dalil ataupun riwayat dari rasulullah saw, karena beliau selalu munfarid ketika solat sunnah & tidak pernah mengajak siapapun termasuk istrinya sendiri, namun tidak mengapa jika istri kemudian bangun & mengikutinya. 
Dalil
Dari Ibnu Abbas, ia mengatakan.”Saya bermalam di rumah bibiku, yaitu maimunah, maka Rasulullah saw. berdiri melakukan salat malam dan aku berdiri di sebelah kiri beliau. Maka beliau melakukan demikian, yaitu memegang kepalaku dan memberdirikan aku di sebelah kanan beliau. (HR.Nasai:797)
- Dari Aisyah r.a. ia berkata, "Aku kehilangan Rasulullah saw. pada suatu malam dari tempat tidur, lalu aku mencarinya (dengan cara meraba-raba), tiba-tiba tanganku menyentuh kedua kaki beliau di mesjid, sementara kedua telapak kaki beliau berdiri tegak (ketika sujud), beliau sedang berdo’a ‘Ya Allah aku berlindung kepada keridaan-Mu dari murka-MU, kepada ampunan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu, aku tidak dapat menghitung pujian atas-Mu, Sesungguhnya Engkau sebagaimana pujuan-Mu atas diri-Mu’.” (HR.Muslim 751)

2. Kemudian ada kisah dari Muadz bin jabal ra yg mengimami keluarganya setelah menjadi makmum di masjid
Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma menceritakan, "Bahwa Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ikut shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (di masjid nabawi). Kemudia dia pulang ke kampungnya, dan mengimami mereka shalat." (HR. Bukhari 6106 dan Muslim 465). 
Ternyata tindakan nya tidak diingkari oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang menunjukkan bahwa beliau setuju dengan sikap Muadz. Dan persetujuan (taqrir) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk dalil yang diterima.

Kesimpulan : 
1. Nabi Saw tidak pernah sholat berdua mengimami istrinya,
2. Jika seorang suami ingin mengimami istri maka diwajibkannya melaksanakan sholat berjamaah dulu dimasjid, 
3. Kecuali ada udzur syari'i seperti hujan lebat, sakit, sedang safar / diperjalanan, yang menjadikan suami mengimami istri-nya berdua dirumah  atau di masjid dlm perjalanan.

Wallahu'alam bisshowab,
* Jika ada yg menyelisihi quran & sunnah mohon dikoreksi.