11/19/2013

Dosa-dosa besar dalam Quran & Hadits

Sebagai umat muslimin yang beriman kita wajib tahu dan selalu ingat akan dosa-dosa besar yang dapat menjerumuskan kita ke dalam NERAKA jahanam yang kekal! Apa sajakah itu?

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam kitabnya Al-Quran perihal 10 dosar besar, sebagai berikut;
1. Syirik,
2. Berputus asa dalam mendapat rahmat Allah,
3. Merasa aman dari ancaman Allah,
4. Durhaka kepada dua orang tua,
5. Membunuh,
6. Menuduh wanita baik2 membuat zina,
7. Memakan riba,
8. Berzina,
9. Memakan harta anak yatim,
10.Lari dari pertempuran perang.

Dalil pendukungnya:
- "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48).
- "Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Yusuf: 87).
- "Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).
- "Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". (An Nuur: 23)
- "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)
- "Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)
- "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10)
- "Barangsiapa yang melakukan demikian (zina) itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69)
-----------------------------------------------------------------------------
Demikian juga dalam sebuah majelis ilmunya, Rasulullah shollalahu 'alahi wa sallam bersabda, “Jauhilah 7 dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Kemudian Beliau (Rasulullah) mengatakan;
1. Menyekutukan Allah,
2. Sihir,
3. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan,
4. Memakan harta anak yatim,
5. Memakan riba,
6. Melarikan diri dari medan peperangan,
7. Menuduh wanita yang menjaga kehormatannya lagi (bahwa ia dituduh berzina).”
(HR. Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89)

11/13/2013

Renungan "Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita?"

Syarat diterimanya amal ibadah adalah ikhlas dan ittiba' yakni mengikuti apa yang dicontohkan oleh sang teladan, Nabi Muhammad Shollalahu'alaihi Wa Sallam. 
Para ulama terdahulu sangat khawatir jika amal shalihnya tak terterima.
Mereka begitu takut jika amal shalih yang mereka tanam, tak tumbuh bertunas, apalagi berbuah kelak. 
Padahal amal mereka jauh lebih baik daripada kita. Sementara kita tenang-tenang saja dengan amal ibadahh yang tak seberapa. 
Rasa takut tak terterimanya amal, boleh jadi itulah bagian dari taqwa. Adakah itu sudah ada pada diri kita?

Nasihat agar hati kuat dari cobaan & fitnah dunia

Catatan dari Kajian Ustadz Jazuli di Al-Fattah Ba'da Magrib 20 Sept'13.

Agar hati kuat dari cobaan & fitnah dunia:

1. Ikhlas, Allah menjamin hamba-Nya yang berusaha menjaga keikhlasan dalam hatinya agar terhindar dari godaan seperti yang menimpa Nabi Yusuf Alaihi Salam, agar ikhlash kita harus selalu berorientasi pada akhirat, agar bisa ikhlash dan berbahagia kita harus mempunyai hati yang bersyukur lisan yang berdzikir dan pendamping yang sholeh/sholehah.

2. Bertaqwa kepada Allah, selalu beribadah kepada Allah, jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jika kita menjaga agama Allah, kata ibnu rojab maka Allah akan menjaga kita, harta kita keluarga kita dan keturunan kita.

3. Bertauhid kepada Allah, karena tauhid adalah pengampunan dari Allah. Karena tauhid kepada Allah adalah surganya dunia, sejauh mana seorang bertauhid kepada Allah sebesar itulah kekuatan hatinya.

4. Banyak berdoa kepada Allah, karena Allah lah yang membolak balikkan hati, mintalah (doa) agar Allah menetapkan hati dijalan Allah dalam ketaatan.

5. Bersahabat orang2 yang sholeh / Sholeha, agar tertular & terpacu dengan semangat kesholehan mereka, maka yang pertama harus sholeh adalah pendamping kita (suami / istri).

6. Selalu mengingat kematian, karena mati itu pasti, namun seringkali dalam hidup kita mengejar hal yang tak pasti dan meninggalkan hal yang pasti. Orang yang mengingat mati dan mempersiapkannya maka ia akan berusaha menjaga dirinya mengerjakan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

Wallahu'alam Bisshowab. Wallahu Walliyut Taufiq Wal Hidayah..

Adab "Nongkrong" Bagi Seorang Muslim

Dituturkan dari Abu Sa'id Al Khudri RA, bahwa Rasulullah Shollahu'alaihi Wa Sallam bersabda:

"Jauhkan dirimu dari kebiasaan duduk (nongkrong) di jalan-jalan". Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, itu hanyalah bagian dari tempat duduk kami, di sana kami biasa berbincang-bincang". Beliau menjawab, "Jika kalian menolak (nasihat ini), berilah jalan haknya". Mereka bertanya, "Apakah haknya?" Beliau bersabda, "Menundukkan pandangan, tidak mengganggu, menjawab salam, memerintahkan kepada kebaikan, dan mencegah kemunkaran". (HR. Bukhari no. 6229 dan Muslim no. 3/1675-1676)

Ibroh:
Rasulullah menganjurkan kita untuk menjauhi nongkrong/duduk-duduk ngobrol. Tapi, andaikan kita mau nongkrong, diperbolehkan asal:
1. Menundukkan pandangan (nggak jelalatan ngeliat perempuan)
2. Tidak mengganggu (baik orang yang lewat maupun penduduk sekitar)
3. Menjawab salam
4. Memerintahkan kebaikan
5. Mencegah kemunkaran

Wallahu'alam Bisshowab,

11/12/2013

Prinsip Dasar Iman (Aqidah) "Bagaimana bersikap terhadap Al-Quran & As-Sunnah"

Bismillahirrohamnirrohim.. Assalamu'alaikum, ane mau sharing diskusi & kajian mengenai dasar iman (aqidah), yg ane dapati beberapa waktu lalu, semoga dapat menjadi ibroh untuk kita.

"Bagaimana kita bersikap terhadap Al-Quran dan As-Sunnah."

1. Urutan pikir kita terhadap Quran & Sunah sebagai referensi keimanan, perlu dibedakan dgn urutan berpikir terhadap kejadian2 yg belum tertera / dijelaskan pada keduanya.

2. Terhadap referensi keimanan tsb, sikap (approach) kita adalah : mengimani -> melaksanakan -> kemudian memikirkan & meriset hal2 yg terkait padanya. Bukan sebaliknya : memikirkan & meriset -> melaksanakan -> mengimani. hal kedua ini disebut metode sains.

3. Sikap utk mengimani lalu melaksanakan, menunjukkan pemahaman kita akan Al-Quran & As-Sunnah sebagai petunjuk, bukan hanya sekedar bahan pemikiran & peredebatan. Inilah yang membedakan umat islam terdahulu (awal) & setelahnya (sekarang).

4. Mari kita flashback sebentar, ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa Sallam berdakwah di Mekah, kemudian mendirikan Daulah Islamiyah di Madinah, setiap perintah dan larangan yang datang selalu direspon umat di masa itu dengan menggunakan instrumen keimanan. Tidak peduli apakah itu, menguntungkan atau merugikan, mudah ataupun sulit. Semangat keimanan melahirkan ruh-ruh keta’atan. (Sami’na wa atho’na - kami dengar dan kami taati). 

5. Kemudian kepemimpinan didunia diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin, mereka adalah generasi terbaik yg memiliki kapasitas ijtihad (menetapkan hukum2 baru yg tak ada dalam Quran & Sunnah), dalam berijtihad ini dibutuhkan pemikiran yg matang dan pemahaman yg mendalam terhadap Risalah Nabi SAW, dan merekalah generasi terbaik yang paling pantas berijtihad karena mendapatkan bimbingan langsung dari Rasulullah SAW.

6. Setelah itu datang masa kekhalifahan (dinasti) Ummayah, Abbasiyah, Andalusia, Utsmaniyah, dll. dimulailah era riset, IPTEK berkembang! peradaban manusia di middle age (jaman pertengahan 800-1500 M) mencapai puncaknya! sejarawan mencatat peradaban inilah yang menjembatani majunya IPTEK yg sekarang kita nikmati. Para ilmuwan islam menguji, mempraktekkan, mengembangkan teori2 yang dulu pernah ada seperti dari yunani & mesopotamia, disertai sumber2 dalam Quran, Hadits, Ijtihad serta kondusifnya situasi masyarakat dibawah hukum syariat, yg sangat mendorong kemajuan ilmu. Lahirlah ide2 & penemuan baru. Tak banyak yg tahu barang yg kita nikmati sehari2 seperti kopi, gula, sabun, sampo, kaca mata, kamera, alat2 serta teknik pengobatan & pembedahan dlm kedokteran, sistem automisasi robot termasuk ddlmnya onderdil (crankshaft), hingga distilasi minyak yg dipakai dlm kendaraan & mesin2, juga pesawat terbang, dll. adalah buah karya mereka. Ilmuwan2 eropa pun tak segan mengakui mereka belajar dari peradaban maju ini, lahirnya renaissance & revolusi industri adalah estafet dari riset2 yg ilmuwan muslim lakukan, yang kini kita rasakan manfaatnya.

7. Begitulah gambaran umumnya bagaimana peradaban islam di bangun dimulai dari hal yg mendasar yakni iman. Pola pikir dan sikap tersebut yg perlu kita terapkan dalam meresponse Al-Quran, As-Sunnah & Ijtihad.

Wallahu'alam Bisshowab. Wallahu Walliyut Taufiq Wal Hidayah..

Hikmah (Ibroh) dibalik Pidato Bung Tomo

Tanggal 10 November kemarin beredar pidato bung tomo, salah satu pahlawan kemerdekaan bangsa ini. mengenai validasi isi pidato nya, saya tak dapat mengkonfirmasi ke kakek / nenek yang masih memiliki ingatan tajam akan hari bersejarah tersebut, namun pidato yang menggugah rakyat itu sangat menarik dan saya menhighlight 3 hal yg saya tulis dibawah setelah teks pidato ini, berikut pidato nya:

"Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.
Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara….
Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera,
Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.
Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol.
Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.
Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini.
Maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran.
Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri.
Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara kita semuanya.
Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu,
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya.
Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini.
Dengarkanlah ini tentara Inggris.
Ini jawaban kita.
Ini jawaban rakyat Surabaya.
Ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris!
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga.

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara….
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara….
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!"

----------------------------------------------------------------------------------

3 poin dari pidato diatas yang hendak saya highlight adalah:

1. Pasrah & yakin atas pertolongan dari Allah SWT semata.
"Dan kita yakin saudara-saudara….
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian."

2. Defensive war,
"Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka."

Strategi berperang yg difirmankan dlm QS.Al-Hajj:39 -- "Telah diizinkan (berperang) bagi orang2 yg diperangi, krn sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan Allah benar2 Maha Kuasa menolong mereka itu." Ayat yg diturunkan sebelum perang badar (perang pertama dlm sejarah islam). lalu disyariatkan oleh Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam, kemudian khalifah pertama Abu bakar as shiddiq radhiallahu'anhu merumuskan etika dlm berperang yg diaplikasikan oleh jendral2 sesudahnya, khalid bin walid, thariq bin ziyad, amr bin ash, shalahuddin al ayyubi, sultan mehmed II al-fatih, dll.
3. Takbir, "Allahu Akbar!!"

Khazanah Hari Pahlawan di Indonesia

Berikut adalah summary dari tayangan Khazanah Trans7 pada jumat 8 november 2013 edisi memperingati hari pahlawan.

Salah satu yg menarik adlh peran pesantren yg kini terlupakan, bahkan dicitrakan buruk & kuno oleh media & masyarakat, pdhl pesantren adlh tarbiyah dlm menancapkan akidah & akhlak dlm pondasi diri hingga melahirkan para pejuang (mujahid) fii sabilillah ketika itu.

Para pemimpin besar sekaliber hasyim ashari, ahmad dahlan, cokroaminoto, agus salim, hasanudin, antasari, diponegoro, sudirman, dll. adlh alumni pesantren.

Apalagi moment saat bung tomo dlm siaran radionya memekikkan seruan takbir "Allahu Akbar!!" sebuah kalimat yg menyengat seluruh rakyat ketika itu.

Tak heran buah nya adalah sebuah kemerdekaan yg rasanya mustahil diperoleh tanpa ijin (ridho) dari Allah SWT.

Para pemimpin kita skrg hanya segelintir yg alumni pesantren. akibatnya? kemerdekaan kini kita rasakan seperti semu.

Semoga tulisan diatas dapat menjadi refleksi kita dlm mendidik generasi penerus & memilih pemimpin kedepannya.

Wallahu'alam bisshowab.