11/12/2013

Prinsip Dasar Iman (Aqidah) "Bagaimana bersikap terhadap Al-Quran & As-Sunnah"

Bismillahirrohamnirrohim.. Assalamu'alaikum, ane mau sharing diskusi & kajian mengenai dasar iman (aqidah), yg ane dapati beberapa waktu lalu, semoga dapat menjadi ibroh untuk kita.

"Bagaimana kita bersikap terhadap Al-Quran dan As-Sunnah."

1. Urutan pikir kita terhadap Quran & Sunah sebagai referensi keimanan, perlu dibedakan dgn urutan berpikir terhadap kejadian2 yg belum tertera / dijelaskan pada keduanya.

2. Terhadap referensi keimanan tsb, sikap (approach) kita adalah : mengimani -> melaksanakan -> kemudian memikirkan & meriset hal2 yg terkait padanya. Bukan sebaliknya : memikirkan & meriset -> melaksanakan -> mengimani. hal kedua ini disebut metode sains.

3. Sikap utk mengimani lalu melaksanakan, menunjukkan pemahaman kita akan Al-Quran & As-Sunnah sebagai petunjuk, bukan hanya sekedar bahan pemikiran & peredebatan. Inilah yang membedakan umat islam terdahulu (awal) & setelahnya (sekarang).

4. Mari kita flashback sebentar, ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa Sallam berdakwah di Mekah, kemudian mendirikan Daulah Islamiyah di Madinah, setiap perintah dan larangan yang datang selalu direspon umat di masa itu dengan menggunakan instrumen keimanan. Tidak peduli apakah itu, menguntungkan atau merugikan, mudah ataupun sulit. Semangat keimanan melahirkan ruh-ruh keta’atan. (Sami’na wa atho’na - kami dengar dan kami taati). 

5. Kemudian kepemimpinan didunia diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin, mereka adalah generasi terbaik yg memiliki kapasitas ijtihad (menetapkan hukum2 baru yg tak ada dalam Quran & Sunnah), dalam berijtihad ini dibutuhkan pemikiran yg matang dan pemahaman yg mendalam terhadap Risalah Nabi SAW, dan merekalah generasi terbaik yang paling pantas berijtihad karena mendapatkan bimbingan langsung dari Rasulullah SAW.

6. Setelah itu datang masa kekhalifahan (dinasti) Ummayah, Abbasiyah, Andalusia, Utsmaniyah, dll. dimulailah era riset, IPTEK berkembang! peradaban manusia di middle age (jaman pertengahan 800-1500 M) mencapai puncaknya! sejarawan mencatat peradaban inilah yang menjembatani majunya IPTEK yg sekarang kita nikmati. Para ilmuwan islam menguji, mempraktekkan, mengembangkan teori2 yang dulu pernah ada seperti dari yunani & mesopotamia, disertai sumber2 dalam Quran, Hadits, Ijtihad serta kondusifnya situasi masyarakat dibawah hukum syariat, yg sangat mendorong kemajuan ilmu. Lahirlah ide2 & penemuan baru. Tak banyak yg tahu barang yg kita nikmati sehari2 seperti kopi, gula, sabun, sampo, kaca mata, kamera, alat2 serta teknik pengobatan & pembedahan dlm kedokteran, sistem automisasi robot termasuk ddlmnya onderdil (crankshaft), hingga distilasi minyak yg dipakai dlm kendaraan & mesin2, juga pesawat terbang, dll. adalah buah karya mereka. Ilmuwan2 eropa pun tak segan mengakui mereka belajar dari peradaban maju ini, lahirnya renaissance & revolusi industri adalah estafet dari riset2 yg ilmuwan muslim lakukan, yang kini kita rasakan manfaatnya.

7. Begitulah gambaran umumnya bagaimana peradaban islam di bangun dimulai dari hal yg mendasar yakni iman. Pola pikir dan sikap tersebut yg perlu kita terapkan dalam meresponse Al-Quran, As-Sunnah & Ijtihad.

Wallahu'alam Bisshowab. Wallahu Walliyut Taufiq Wal Hidayah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar