8/24/2012

Nabi shalat malam 11 rakaat, Kaum muslimin pada masa Umar bin Khattab shalat tarawih 20 rakaat, dan pada masa Umar bin Abdul Azis 36 rakaat, serta perihal witir sebagai shalat penutup

- Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Rasulullah tidak pernah shalat malam lebih dari 11 rakaat, baik pada bulan ramadhan maupun bulan yang lain. Beliau shalat empat rakaat; jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya. kemudian beliau shalat lagi 4 rakaat, dan jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya. Lalu beliau shalat 3 rakaat." Diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Imam Muslim, dll.
- Dalam riwayat lain yang juga oleh Aisyah disebutkan, "Nabi shalat 13 rakaat termasuk 3 witir dan 2 rakaat fajar."
- Hadits lain yang diriwayatkan Ibnu Umar, Rasulullah bersabda "Shalat malam adalah dua rakaat dua rakaat, Jika kamu takut masuk subuh maka witirlah satu rakaat."
- As-Said bin Yazid berkata, "Mereka shalat pada masa Umar bin Khattab pada bulan ramadhan dengan dua puluh rakaat." Diriwayatkan Imam Abu Bakr Ahmad, Imam Al-Marwazi, dll.
- Imam Abdurrazaq Ash-Shan'ani meriwayatkan,"Kami beranjak dari qiyamullail pada masa Umar ketika waktu fajar sudah dekat, dengan 23 rakaat."
- Imam As-Sarakhsi Al-Hanafi dalam Al-Mabsuth fi Syarhi jilid 3 hlm.170 program Al-Maktabah Asy-Syamilah berkata, "Bilangan rakaatnya adalah 20 rakaat selain witir. Menurut Imam malik sunnah tarawih adalah 36 rakaat. Imam Abu Hanifah shalat dulu 20 rakaat sebagaimana sunnahnya, adapun rakaat sisanya dia kerjakan sendiri setiap 4 rakaat 2x salam. Ini adalah Madzhab kami."
- Imam At-Tarmidzi meriwayatkan:
"Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk."
"Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam."
"Bahwa Nabi pernah melakukan shalat 2 rakaat sambil duduk setelah melakukan witir."
- Riwayat lain tentang witir oleh Imam An-Nasa'i, "Rasulullah shalat witir dengan membaca Sabbihisrabbikal a'laa, Qulyaa ayyuhal kafirun, dan Qul huwallahu ahad."

Hikmah & ibrah:
1. Jumlah shalat malam nabi adalah 11 rakaat termasuk witir, dan menjadi 13 rakaat apabila ditambah fajar 2 rakaat.
2. Format shalatnya 4-4-3 atau 2-2-2-2-3 atau 2-2-2-2-2-1.
3. Ubay bin Ka'ab saat mengimami salat tarawih pada masa Umar bin Khattab sebanyak 20 rakaat dan ditutup dengan witir 3 rakaat, karena dia ingin meringankan beban jamaahnya, tidak bisa shalat seperti nabi yang panjang sekali bacaannya. Jadi penambahan jumlah rakaat adalah ganti dari berdiri yang lama.
4. Ketiga jenis rakaat (11, 20, 36) yang dijelaskan diatas adalah sama baiknya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad. Yang gak tepat misal jika tarawihnya 23 rakaat tapi kayak lomba lari, al-fatihah satu isap nafas selesai. Dan yang penting adalah ikuti imam shalat tarawihnya!
5. Witir artinya ganjil, adalah shalat sunnah muakkad antara isya sampai fajar, dan merupakan penutup dari pada shalat malam, jumlah rakaatnya boleh 1,3,5,7,9. Bacaanya yaitu Surah Al-A'laa pada rakaat 1, Al-Kafirun pada rakaat 2, serta Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada rakaat 3. Diperbolehkan bagi yang sudah witir sewaktu tarawih, dan hendak shalat sunnah lain (Tahajjud) setelah bangun dari tidur, namun witirnya tidak perlu diulang lagi.

Wallahu a’lam bisshawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar