1/19/2016

HATI YANG SAKIT

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Kaum muslimin rahimanī wa rahimakumullāh,

Hati yang keras dan membatu adalah:

✓Hati yang sulit untuk menerima nashihat.

✓Hati yang apabila membaca Al Qurān, dia tidak terpengaruh dengan bacaan yang dia baca.

✓Hati yang tidak memperdulikan kembali ketika dia mencari rizki; apakah dia mendapatkan yang halal atau yang haram.

✓Hati yang senantiasa berburuk sangka kepada orang lain.

Hati yang seperti ini adalah hati yang berpenyakit.

Dan kewajiban seorang Muslim untuk membersihkan hatinya, bagaimana menjadikan hati tersebut menjadi hati yang hidup.

Dan di antara caranya, sebagaimana yang disampaikan oleh para ulama, ada 3 perkara:

⑴ MENTADABBURI AL QURĀNUL KARĪM (MEMBACA AL QURĀNUL KARĪM DENGAN MENGETAHUI MAKNANYA)

Karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla menurunkan Al Qurān di antaranya adalah sebagai obat bagi penyakit dan apa yang ada dalam hati seseorang.

Sebagaimana firman Allāh di dalam sebuah ayat:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

"Wahai manusia, telah datang kepada kalian nashihat dari Rabb kalian dan juga obat bagi apa yang ada di dalam hati (dada) kalian dan dia adalah petunjuk & rahmat bagi orang-orang yang beriman."

(QS An Nisā: 57)

Di dalam ayat ini Allāh telah mengabarkan kepada kita bahwasanya Al Qurānul Karīm Allāh turunkan sebagai syifā (obat) bagi apa yang ada di dalam hati dan dada kita.

Oleh karena itu cara untuk melunakkan hati yang membatu adalah dengan men-tadabburi Al Qurānul Karīm.

Kemudian, di antara cara untuk menghilangkan kekesatan dan kerasnya hati adalah,

⑵ MENJAUHI KEMAKSIATAN DAN DOSA

Karena dosa dan kemaksiatan inilah yang menjadikan hati kita menjadi keras dan susah untuk menerima nashihat dan apa yang datang dari Al Qurān dan sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Di dalam sebuah ayat, Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengabarkan bahwasanya dosa adalah sebab tertutupnya hati manusia.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Sekali-kali tidak, bahkan telah menutupi hati-hati mereka apa yang telah mereka perbuat."

(QS Al Muthaffifīn: 14)

⇒ Yaitu berupa dosa dan kemaksiatan.

Semakin banyak seseorang melakukan dosa & kemaksiatan maka akan semakin keras hatinya.

Oleh karenanya di antara cara untuk menghilangkan kekerasan hati adalah dengan menjauhi kemaksiatan

⑶ MEMPERBANYAK TAUBAT DAN ISTIGHFAR KEPADA ALLĀH

Bertaubat kepada Allāh dengan taubat yang nashūhah.

Apabila seseorang terlanjur melakukan sebuah dosa & kemaksiatan maka hendaklah dia bersegera untuk bertaubat dengan taubat yang nashūhah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan bersegera untuk istighfar kepada Allāh 'Azza wa Jalla.

Dalam sebuah hadits, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا كَانَتْ نُكْتَةً سَوْدَاءَ فِي قَلْبِهِ ، فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ ، فَإِنْ زَادَ زَادَتْ

"Seorang mu'min apabila dia melakukan dosa dan kemaksiatan maka dosa tersebut akan menjadikan titik hitam di dalam hatinya.
Kemudian apabila dia melakukan taubat kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kemudian dia meninggalkan kemaksiatan tersebut dan beristighfar kepada Allāh maka akan kembali bersih hatinya.

Apabila dia menambah kemaksiatan maka akan semakin bertambah banyak titik-titik hitam di dalam hatinya."

(HR Tirmidzi)

Ini menunjukkan kepada kita bahwasanya diantara cara untuk melunakkan dan membersihkan hati kita agar menjadi hati yang hidup adalah memperbanyak taubat dan istighfar kepada Allāh 'Azza wa Jalla.

Itulah yang bisa kita sampaikan. Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
______________________________

Materi Tematik
Ustadz Abdullah Roy,  MA
Ceramah Singkat | Hati Yang Sakit

Sumber:
https://youtu.be/f1o7hTT8bRY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar