11/07/2015

SOMBONGKAH KITA?

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لانبي بعده أم بعد

Sombongkah kita?

Itulah materi tausiyah pada kesempatan yang berbahagia kali ini.

Sombong adalah merupakan salah satu...

✓ Penyakit yang sangat berbahaya.
✓ Sifat yang begitu tercela.
✓ Karakter yang sangat dibenci oleh Allāh dan Rasul-Nya shallallāhu 'alayhi wa sallam.

Pun demikian, banyak diantara kaum Muslimin yang masih terjangkiti dengan penyakit kronis tersebut.

Bahkan mungkin kitapun juga masih memiliki penyakit itu.

Semoga tausiyah singkat pada kesempatan kali ini bisa menyadarkan kita tentang bahaya penyakit sombong.

Banyak ayat dan hadits Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang menjelaskan bahaya dari penyakit sombong.

Diantaranya sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imām Muslim.

Kata Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga orang yang ada di dalam hatinya sifat sombong walaupun hanya sebesar debu.” 

Mā syā Allāh !

"Wah, kalau begitu bagaimana kita masuk surganya?"

Ya, itulah ancaman yang sangat berat buat mereka yang suka sombong .

"Terus, sombong itu apa?"

Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam melanjutkan hadits tadi:

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

"Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain."

⑴ MENOLAK KEBENARAN

Banyak diantara orang-orang yang beragama, manakala dia salah kemudian dijelaskan kepadanya dalil dari Al Qurān, dari sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, dari keterangan para ulama Islam..

Mereka menolak mentah-mentah keterangan tersebut dan merasa bahwasanya dirinya adalah sudah benar.

"Kalian adalah anak kecil, anak kemarin sore yang tidak tahu apa-apa."

Orang-orang seperti ini dikhawatirkan terjangkiti penyakit sombong.

Kenapa?

Karena dia telah menolak kebenaran.

Kemudian yang lainnya, diantara bentuk sombong adalah:

⑵ MEREMEHKAN MANUSIA (GHAMTHUN NĀS)

Dia menganggap orang lain dengan pandangan yang rendah.

Entahlah karena dia lebih miskin, lebih bodoh, tubuhnya lebih kecil/kerempeng.

Ini semua adalah penyakit sombong.

Maka berhati-hatilah dari penyakit sombong!

Jangan sampai karena kita lebih pintar kemudian kita memandang orang lain yang mungkin IQ nya di bawah kita, kita pandang rendah .

Jangan sampai karena kekayaan kita, lalu kita melihat orang-orang yang miskin kemudian kita pandang mereka sebelah mata.

Jangan sampai karena kedudukan kita yang tinggi, melihat orang yang rakyat jelata, kita pandang mereka remeh.

Jangan !

Kenapa?

Karena kita tidak pantas untuk sombong .

Mengapa tidak pantas?

Karena kita adalah manusia yang lemah.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam Al Qurān:

ْوَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا

"Dan manusia itu diciptakan sebagai makhluq yang lemah."

(QS An Nisā : 28)

Manusia adalah mahluk yang lemah dari segala sisinya;

✓ Ilmunya sedikit
✓ Harta, ilmu dan kekuatan tubuhnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang dimiliki oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Terus apa yang akan dibanggakan?

Kenapa kita sombong?

Tidak ada satupun hal yang bisa dijadikan sebagai alasan untuk membenarkan sifat sombong.

Lalu, bagaimana seandainya kita sudah terjangkiti penyakit sombong?

Bagaimana cara untuk mengikisnya?

Caranya adalah...

⑴ BERDO'A KEPADA ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA'ĀLA

Mohonlah kepada Allāh agar kita dihindarkan dari penyakit sombong.

Makanya diantara do'a yang biasa dilantunkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah do'a permohonan perlindungan kepada Allāh dari sifat sombong:

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكِبْرِ

"Ya Allāh, aku mohon perlindungan kepada-Mu dari sifat sombong."

Jadi kita perlu meminta tolong kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla karena tidak mungkin dengan kelemahan yang kita miliki kita bisa melepaskan dari sifat sombong.

Apalagi setan berusaha untuk menjerumuskan kita ke dalam sifat yang sangat tercela itu.

⑵ BANYAK MERENUNG DENGAN KEKURANGAN YANG KITA MILIKI

Kalau kita sombong karena ilmu kita, seberapa ilmu kita dibandingkan ilmu Allāh Subhānahu wa Ta'āla?

Kalau kita sombong karena harta kita, seberapa harta yang kita miliki?

Banyak pula harta itu adalah harta warisan dari orang tua kita, karena orang tua kita kaya maka akhirnya kita kaya.

Kalaupun itu hasil kerja kita, itupun tidak lepas dari bantuan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kalau Allāh tidak membantu tidak mungkin kita akan mendapatkan kekayaan.

Kalau kita sombong, karena apalagi?

Karena tubuh yang kuat? Seberapa sih kuatnya tubuh kita?

Paling digigit nyamuk bisa mati, nyamuk pembawa penyakit yang sangat berbahaya.

Renungilah kita sombong karena apa?

⑶ BERTEMANLAH DENGAN ORANG-ORANG YANG MEMILIKI SIFAT RENDAH HATI

Karena apa?

Karena in syā Allāh, manakala kita berteman dengan orang yang rendah hati, maka kita akan tertular dengan sifat yang positif tersebut.

Tapi kebalikannya, manakala kita sering bergaul dengan orang-orang yang sombong, maka mau tidak mau kitapun akan "kecipratan", ketularan sedikit atau banyak dari sifat sombong yang ia miliki.

Makanya ulama mengatakan:

سُوُء الْخُلُقِ يُعْدِي

"Akhlak yang buruk akan menular."

⇒ Menular seperti penyakit menular.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla berkenan untuk menghindarkan kita dari sifat sombong dan mengkaruniakan kepada kita sifat rendah hati.

Terima kasih atas perhatiannya.

Mohon maaf atas kekurangannya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

______________________________

Materi Tematik:
Ustadz 'Abdullāh Zaen, MA

Sumber:
https://m.youtube.com/watch?v=S8U711f7XOY

⬇ Download Audio:
https://drive.google.com/file/d/0B1e0BM9z9hzYSC10bkw2ZmZadDQ/view?usp=docslist_api

Tidak ada komentar:

Posting Komentar