8/16/2013

Catatan dari Fenomena Ramadhan di Indonesia

Bismillahirrohmanirrohim,

Robbis rohlii shodrii wa yassirlii amri wahlul 'uqdatan millisaani yafqohuu qowlii.

Ada fenomena di indo yg ironi karena mungkin faktor geografis saking jauhnya dari pusat (arab) serta history bahwa wali songo dan ulama2 terdahulu kita yg limit akses informasi & komunikasi (tidak seperti sekarang), sehingga tercipta budaya sendiri yg sejatinya tidak dicontohkan Nabi Muhammad Saw beserta para sahabat.  Saya mencatat beberapa point sbb:

1. Doa ifthar / buka puasa "Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu..." serta ucapan selamat hari raya "Minal Aidin Wal Faidzin". Sudah pd tahu kan doa & ucapan yg umum beredar di kita sanadnya dhoif? Yang diriwayatkan sahih dan hasan adalah "Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru Insya Allah ~ Hilanglah rasa dahaga, tenggorokan pun basah, dan sudah pasti berpahala jika Allah menghendaki" (Doa Ifthar) dan "Taqoballahu minna wa minkum ~ Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian" (Ucapan selamat lebaran).

2. Baju baru lebaran.
Sampai2 eno lerian (penyanyi cilik) mempopulerkan lewat lagu.

3. Saweran.
Maksut awalnya adalah memotivasi anak2 agar berpuasa semaksimal mungkin.

4. Imsak.
Dalil terkuat adalah: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." QS.Al-Baqoroh:187. Artinya fajarlah yg jadi pedoman kita bukan imsak! dalil2 shohih lainnya bisa temen2 baca / cari sendiri.

5. Merayakan lebaran secara berlebihan. apalagi pesta!
yang jelas diriwayatkan bahwa para sahabat sangat sedih ketika harus meninggalkan bulan ramadhan yg penuh rahmat & berkah ini.

6. Bermaaf2an ketika lebaran.
Rasulullah saw & para sahabat tdk prnh mencontohkan hal ini. nature nya minta maaf itu anytime setiap kita khilaf / berbuat salah.

7. Ikhtilat (bercampurnya laki2 & perempuan)
Nah ini jg nih yg miris terutama jika lebaran kita cowok cewek berkumpul dlm satu wadah, salam2an / cipika-cipiki ke yg bukan muhrim.

Dll. Perlu dipahami point2 diatas bukan semuanya bid'ah. Segala sesuatu yg baik maksudnya serta bertujuan amar ma'ruf maka silahkan. Yang jelas, jika kita sudah pahami dalilnya, maka lakukalah! ucapkanlah! Buat apa kita bersyahadat & bersholawat dimulut saja? tanpa mempraktekkan secara konkrit. bukankah agama islam yg sempurna ini sudah memberi pedoman hidup yg pasti melalui quran & sunnah?

Wallahu'alam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar