1/21/2018

MERAIH KELAPANGAN HATI

Setiap orang pasti ingin bahagia, ingin hidup tenang dan tentram, namun terkadang muncul masalah yang sulit sehingga hati menjadi risau, galau dan sempit.

Sebagian orang mengukur kebahagian itu dengan timbangan nilai fisik; kekayaan, atau pangkat dan jabatan.

Namun hakikatnya kebahagiaan dan kelapangan hidup itu bersumber dari kelapangan hati bukan kelapangan harta.

Jeruji besi tidak bisa merampas kelapangan hati seseorang.

Berapa banyak orang yang bebas, namun terasa sempit bagaikan di dalam bui,  namun berapa banyak orang yang dipenjara, akan tetapi dia bahagia dan hatinya lapang dan tentram.

Lihatlah Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah, meskipun dipenjara,  namun hatinya bahagia,  hatinya lapang.

Kok bisa ya❓

Bagaimana caranya agar hati bisa lapang❓

🌷Simak Petuah dari Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah

🌴Sebab terbesar yang membuat hati lapang adalah:

❶ At-Tauhid: hidayah dan tauhid adalah penyebab terbesar kelapangan hati.

❷ Al-Ilmu: karena sesungguhnya ilmu syar'i itu melapangkan hati dan meluaskannya sehingga hati menjadi lebih luas dari pada dunia.

❸ Al-Inàbah (bertaubat dan kembali) kepada Allah Ta’ala : mencintaiNya di hatinya seutuhnya, menghadap kepadaNya dan merasa nikmat dalam beribadah kepadaNya.

❹ Senantiasa berdzikir kepada Allah Ta’ala dalam setiap keadaan dan setiap tempat, maka dzikir memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam melapangkan hati dan kebahagiaan hati.

❺ Berbuat ihsan (baik) kepada makhluk dan memberikan manfaat kepada mereka semaksimal mungkin: yaitu dengan harta, kedudukan, dan manfaat dengan harta dan berbagai jenis Ihsan (kebaikan).

❻ Keberanian: karena keberanian itu menyebabkan kelapangan hati, luasnya perut (dada-pent.)dan luasnya hati. Dan penakut adalah manusia yang paling sempit dada dan hatinya.

❼ Mengeluarkan keburukan hati, yaitu dengan mengeluarkan sifat-sifat tercela.

❽ Meninggalkan berlebihan dalam memandang, berbicara, mendengar dan bergaul, karena sesungguhnya berlebihan dalam hal ini akan mengakibatkan rasa sakit, kesedihan dan kegundahan di hati. (Zàd Al-Ma'àd, 2/32).

Demikian semoga bermanfaat. Wallaahu a’lam

✍ Ustadz Agus Santoso, B.A., M.P.I
🌐 Group BIS & BMS - Dakwah Untuk Umat 💐

Tidak ada komentar:

Posting Komentar