7/15/2014

4 kriteria wanita penghuni syurga ~ ahlul jannah

Setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang layak di akhirat kelak, yakni masuk surga. Tapi, kebanyakan yang berkata bahwa penghuni neraka lebih dominan oleh kaum wanita. Tentu, hal itu sangat tidak kita inginkan apabila kita termasuk salah satunya. Maka dari itu, kita harus mengetahui bagaimana cara yang baik agar kita bisa mendapat rahmat Allah dan dimasukkan ke dalam surganya Allah subhanahu wa ta'ala.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya),” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).

Berdasarkan hadis di atas jelaslah bagi kita bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah memberi kesempatan emas bagi setiap wanita yang beriman bahwa untuk memasuki surga-Nya yang penuh kenikmatan adalah melalui empat syarat saja.

4 syarat tersebut adalah seperti berikut:

1. Melakukan shalat lima waktu
Shalat merupakan pemisahan antara keimanan dan kekufuran yang haq dan yang bathil. Allah berfirman, ” Maka dirikankanlah shalat itu (sebagaimana biasa) sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang – orang yang beriman,” (Surah An-Nissa: 103).

Diriwayatkan dari Jabir radhiallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan shalat lima waktu adalah seperti seseorang yang mandi di sebuah sungai yang dalam yang mengalir di depan rumahnya sebanyak lima kali sehari,” (HR. Muslim).

2. Puasa di bulan Ramadhan
Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Setiap amalan anak Adam (manusia) itu digandakan satu kebaikan dengan sepuluh yang jenisnya hingga 700 kali lipat. Firman Allah subhanahu wa ta'ala, ‘Kecuali puasa yang dikerjakan untuk Ku, maka Aku-lah yang membalasnya. Dia menahan syahwatnya dan meninggalkan makan karena Aku.’ Bagi orang yang puasa itu ada dua kegembiraan, yaitu gembira ketika berbuka (atau berhari raya) dan senang ketika menemui Tuhannya kelak. Dan, demi bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari bau kasturi,” (HR. Muslim).

3. Melayani suami dengan sepenuh hati
Sebagian istri sangat taat kepada suaminya, tapi kurang pandai melayani suami dengan sebaik-baiknya. Maka jika taat kepada suami dan pandai melayaninya, hal itu merupakan kemuliaan tersendiri yang mengangkat derajatnya meraih keselamatan di dunia dan akhirat.

Ummu Salamah radhiallahu'anha. berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tiap-tiap istri yang mati diridhai oleh suaminya, maka ia akan masuk surga,” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

4. Menjaga kehormatan diri
Ciri keempat inilah yang merupakan kunci dari keshalihan seorang istri yang berada di bawah pengawasan suaminya yang shalih. Lelaki yang memiliki istri dengan karakteristik seperti ini berarti telah memiliki harta simpanan yang terbaik.

Dari Abu Umamah radhiallahu'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda, “Tidak ada yang paling bermanfaat bagi seorang (lelaki) Mukmin sesudah bertaqwa kepada Allah daripada memiliki istri yang shalihah, yaitu jika ia diperintah ia taat, jika ia dipandang menyenangkan hati, dan jika ia digilir ia tetap berbuat baik, dan jika ia ditinggalkan (suaminya) ia tetap menjaga suaminya dalam hal dirinya dan harta suaminya,” (HR. Ibnu Majah).

Dari Ibn Abbas radhiallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat perkara siapa yang memilikinya berarti mendapat kebaikan di dunia dan akhirat, yaitu hati yang bersyukur, lisan yang selalu berzikir, tubuh yang bersabar ketika ditimpa bala bencana (musibah) dan istri yang tidak menjerumuskan suaminya dan merusakkan harta bendanya,” (HR. Thabrani dengan isnad Jayyid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar