3/16/2011

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Pernah dong membaca kalimat yang saya gunakan dalam judul tulisan ini?

Ayat tersebut aslinya (transliterasi) adalah ”fa bi ayyi aalaa-i rabbikuma tukadz-dzibaan” yang diterjemahkan sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an terbitan PT. Sari Agung sebagai ”Maka ..... nikmat Tuhanmu yang mana (lagi)kah yang (akan) kamu dustakan? Ada 2 kata dalam kurung yang saya tambahkan, untuk mempertegas makna ayat tersebut. Kenapa ....?

Karena saya mengganggap bahwa ayat yang ditemukan dalam surat Ar Rahman – Yang Maha Pengasih (QS 55) teramat istimewa. Bagaimana tidak? Ayat ini diulang sebanyak 31 (baca sekali lagi ... tiga puluh satu kali). Padahal panjang surat Ar Rahman (QS;55) itu sendiri hanya terdiri dari 78 ayat saja. Jadi 40% isi surat Ar Rahman diisi oleh pengulangan ayat tersebut.


Seperti postingan2 saya sebelumnya yang banyak berisi ucapan syukur, diantaranya:

http://semacamtempatsampah.blogspot.com/2010/12/luck.html

http://semacamtempatsampah.blogspot.com/2010/12/another-luck.html

http://semacamtempatsampah.blogspot.com/2009/08/buka-puasa-prasmanan-di-masjid.html

http://semacamtempatsampah.blogspot.com/2009/08/bersyukur.html

http://semacamtempatsampah.blogspot.com/2009/07/alhamdulillah.html

http://semacamtempatsampah.blogspot.com/2009/06/sungguh-hari-yang-sangat-kebetulan.html

http://semacamtempatsampah.blogspot.com/2010/03/bersyukur-berbahagia.html


Kali ini pun saya kembali menegaskan betapa pegulangan sebanyak 31 ayat dalam surat Ar-Rahman tersebut juga mencerminkan nikmat yang berulang-ulang dalam hidup ini yang patut kita syukuri tanpa pernah sekalipun kita ingkari.

memang sudah jalannya dan memang sudah direncanakan dari sananya, bahwa saya dan pacar tidak boleh jauh2 dan semakin didekatkan dengan kondisi kini adalah kami menjadi sekantor! dari proses perekruitan kantor auditor no.1 tanah air yang sangat ketat dan memakan waktu kurang lebih dua bulan hingga membuat saya gelisah dan *dagdigdug* pun meninggalkan kisah tersendiri yg mungkin dapat saya bagi pengalamannya di posting berikutnya.
harus saya akui juga bahwa saat itu saya niat bersungguh2 bekerja keras disertai doa untuk meraihnya, dan alhamdulillah saya membuktikannya! dengan doa dan usaha maka tidak ada yg mustahil di dunia ini dengan seizin-Nya.


fa bi ayyi aalaa-i rabbikuma tukadz-dzibaan

Maka ..... nikmat Tuhanmu yang mana (lagi)kah yang (akan) kamu dustakan?


2 komentar:

  1. Seandainya kita bisa memfavoritkan suatu surah didalam Al-Quran maka surah Ar-Rahman-lah favorit saya. Ketika sedih, marah, penat, merasa kurang cukup, surah inilah yang selalu saya baca :)

    BalasHapus
  2. yeah, kamu benar sekali dweedy! :D

    BalasHapus