Dari al Ustad Dzulqarnain bin Muhammad sunusi حفظه الله
Suatu hari, Ibrahim bin Adham rahimahullah berlalu melewati pasar Bashrah. Manusia pun berkumpul kepadanya seraya berkata, “Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian’. Sudah sekian lama kami berdoa tapi tidak dikabulkan?”
Beliau menjawab,
يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ، مَاتَتْ قُلُوبُكُمْ فِي عَشَرَةِ أَشْيَاءَ، أَوَّلُهَا: عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ، الثَّانِي: قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِهِ، وَالثَّالِثُ: ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَهَ، وَالرَّابِعُ: ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ، وَالْخَامِسُ: قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا، وَالسَّادِسُ: قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا، وَالسَّابِعُ: قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَهُ، وَالثَّامِنُ: اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ، وَالتَّاسِعُ: أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا، وَالْعَاشِرُ: دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ
“Wahai penduduk Bashrah, hati kalian telah mati pada sepuluh perkara,
1. Pertama, kalian mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-Nya.
2. Kedua, kalian membaca Al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkannya.
3. Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.
4. Keempat, kalian mengaku memusuhi syaithan, tapi kalian mencocokinya.
5. Kelima, kalian mengatakan bahwa kami mencintai surga, tapi kalian tidak beramal untuk (memasuki) nya.
6. Keenam, kalian mengatakan bahwa kami takut dari neraka, tapi kalian menggadai diri-diri kalian untuk neraka.
7. Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian adalah benar adanya, tapi kalian tidak bersiap untuknya.
8. Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-aib saudara-saudara kalian, sedang kalian mencampakkan aib-aib kalian sendiri.
9. Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat Rabb kalian, tapi kalian tidak menunaikan kesyukuran kepada-Nya.
10. Kesepuluh, kalian telah mengubur orang-orang mati kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.”
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilayatul Auliyâ` 8/15-16. Disebutkan juga oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi Bayân Al-‘Ilm no. 1220, Asy-Syâthiby dalam Al-I’tishâm 1/149 (Tahqîq Masyhûr Hasan), dan Al-Absyîhy dalam Al-Mustathraf 2/329.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa menyeru kepada petunjuk dan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikuti atau mengerjakannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR.Muslim 4831, Kitab Ilmu, Bab Barangsiapa membuat contoh baik)
2/27/2020
2/16/2020
EMPAT (4) PENYEBAB KEKUFURAN!
Al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah ta’ala berkata:
“Rukun Kekufuran ada 4 (empat) yaitu Sombong, Hasad, Marah, dan Syahwat.
1. SOMBONG akan mencegah seseorang untuk tunduk.
2. HASAD menghalangi untuk menerima nasihat.
3. MARAH akan menghalangi untuk berbuat adil.
4. SYAHWAT akan menghalangi untuk konsentrasi dalam beribadah.
Apabila hancur pondasi kesombongan akan mudah baginya untuk tunduk.
Apabila pondasi hasad runtuh maka akan mudah baginya menerima nasihat dan melaksanakannya.
Apabila pondasi marah runtuh maka akan mudah baginya untuk berbuat adil dan tawadhu’.
Apabila pondasi syahwat itu hancur maka akan mudah baginya untuk bersabar, menahan diri dari maksiat serta istiqamah dalam beribadah.
[Al-Fawa'id Ibnul Qoyyim 174-175]
2/05/2020
Madinah Kota Ilmu dan Iman
* APABILA ISLAM SUDAH MEMBINGUNGKAN TIDAK TAU MANA YANG BENAR MANA YANG SALAH CARILAH ILMU SYAR'I DIMADINAH KARENA *
Keimanan Akan Kembali Ke Kota Madinah...
Diantara keutamaan yang lain dari kota Madinah adalah iman akan kembali ke Madinah....
Sebagaimana sabda Nabi ﷺ... :
إنَّ الإِيْماَنَ لَيَأْزِرُ إِلَى الْمَدِيْنَةِ كَمَا تأْزِرُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا
" Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali kelubang atau sarangnya."
[HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Nabi ﷺ mensifati kota Madinah bahwasanya:
* Kota Madinah memakan negeri-negeri...
Beliau ﷺ bersabda...:
أُمِرْتُ بِقرية تَأْكُل الْقُرَى. يَقُولُونَ: يَثْرِبُ، وَهِي الْمَدِينَة
"Aku diperintahkan untuk berhijrah ke sebuah kota yang memakan kota-kota yang lain, mereka menamakannya kota tersebut adalah Yatsrib, padahal namanya adalah Al-Madinah."
(HR Al-Bukhari dan Muslim)
* Kota Madinah menggugurkan dosa dan kesalahan karena keutamaannya, atau karena cobaan yang dihadapi oleh seorang hamba di kota Madinah....
Rasulullah ﷺ bersabda...:
إنها طيبةٌ تَنْفِي الذُّنوبَ كَمَا تَنْفِي النَّارُ خبث الفِضَّة
"Sesungguhnya Madinah adalah Toibah, ia menghilangkan dosa-dosa sebagaimana api yang menghilangkan kotoran-kotoran perak"
(HR Al-Bukhari)
* Dan kota Madinah mengusir golongan buruk dari manusia, Nabi ﷺ bersabda :
تَنْفِي النَّاسَ كَمَا يَنْفِي الْكِير خبث الْحَدِيد
"Kota Madinah mengusir manusia yang buruk darinya, sebagaimana alat pandai besi yang menghilangkan karat besi."
(HR Al-Bukhari dan Muslim)
* Dan Nabi ﷺ menyamakan kekuatan kota Madinah untuk membersihkan dari kotoran sebagaimana alat kekuatan alat pandai besi, maka beliau bersabda...:
المدينةُ كَالْكِيْرِ تَنْفِي خَبَثَهَا
"Kota Madinah seperti alat pandai besi, membersihkan dari kotorannya"
(HR Al-Bukhari dan Muslim)
* Madinah adalah kota yang aman untuk menegakkan syi'ar-syi'at Islam, dan darinya tersebarlah agama...
Nabi ﷺ bersabda...:
إِنَّهَا حَرَمٌ آمِنٌ
"Sesungguhnya Madinah adalah tanah haram (suci) yang aman"
(HR Muslim)
* Barangsiapa yang menghendaki keburukan di kota Madinah maka Allah akan membinasakannya....
Rasulullah ﷺ bersabda...:
مَنْ أَرَادَهَا بِسُوْءٍ أَذَابَهُ اللهُ كَمَا يَذُوْبُ الْمِلْحُ فِي المَاءِ
"Barangsiapa yang menghendaki keburukan padanya maka Allah akan meleburkannya sebagaimana garam yang melebur di air"
(HR Ahmad)
* Dan barangsiapa yang berencana buruk kepada penduduk kota Madinah maka Allah akan membinasakannya dan Allah tidak akan menundanya....
Nabi ﷺ bersabda...:
لاَ يَكِيْدُ أَهْلَ الْمَدِينَة أحدٌ إِلَّا انْمَاعَ كَمَا يَنْمَاعُ الْمِلْحُ فِي المَاءِ
"Tidaklah seorangpun yang berencana buruk kepada penduduk kota Madinah kecuali ia akan lebur sebagaimana garam yang lebur di air"
(HR Al-Bukhari)
* Barangsiapa yang menghendaki keburukan kepada penduduk kota Madinah maka Allah mengancamnya dengan adzab yang pedih di neraka...
Nabi ﷺ bersabda :
وَلَا يُرِيد أحدٌ أهلَ الْمَدِينَة بِسوء إِلَّا أذابه الله فِي النَّارِ ذَوْبَ الرَّصَاصِ، أَو ذَوْبَ الْمِلْحِ فِي المَاءِ
"Dan tidak seorangpun yang menghendaki keburukan kepada penduduk kota Madinah kecuali Allah akan meleburkannya di neraka sebagaimana leburnya timah, atau leburnya garam di air"
(HR Muslim)
* Barangsiapa yang menakut-nakuti penghuni kota Madinah maka Allah akan menjadikannya takut dan mengancamnya dengan laknat...
Nabi ﷺ bersabda... :
مَنْ أَخَافَ أَهْلَ الْمَدِيْنَةِ ظَالِمًا لَهُمْ أَخَافَهُ اللهُ وَكَانَتْ عَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلاَ عَدْلٌ
"Barangsiapa yang menakut-nakuti penduduk kota Madinah dengan menzolimi mereka, maka Allah akan menjadikan mereka takut, dan atas dia laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia, tidak akan diterima darinya amal wajibnya dan tidak juga amal sunnahnya"
(HR An-Nasai)
* Karena kemuliaan kota Madinah maka Allah menjadikan daerah sekitar masjid Nabawi sebagai tanah haram, sebagaimana kota Mekah...
Nabi ﷺ bersabda :
وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ
"Sesungguhnya aku telah menjadikan Madinah sebagai tanah suci/haram sebagaimana Ibrahim menjadikan Mekah sebagai tanah haram"
(HR Muslim)
والـلــه تعالى أعلم بالصواب
2/01/2020
Wanita tanpa kehadiran lelaki dalam kehidupannya
Wanita tanpa kehadiran seorang lelaki dalam kehidupannya ibarat domba ditengah kerumunan srigala , yg terlemah dari kerumunannya-pun akan lancang menggodanya.
Imam Ibnu Qutaibah (Rahimahulloh) bercerita :
Seorang wanita keluar daerahnya menuju makkah hendak menunaikan haji dan umroh dan konon ia wanita tercantik didaerahnya, ketika sampai disana dan melakukan lempar jumrah ...
Umar Ibnu Abi Rabi'ah -seorang penyair terkenal dimasanya- dan dikenal sebagai seorang penyuka wanita cantik, dan menyapa wanita tersebut tetapi tidak sepatah katapun dia menjawab,
Dimalam kedua -dia dimakkah- Umar Ibnu Rabi'ah kembali mendekati dan menyapanya, ia marah dan meneriakkan :
إليك عني؛ فإني في حرم الله، وفي أيام عظيمة الحرمة !!
Menjau kau dariku, aku sedang diHarom dan berada pada hari-hari yg diharamkan diagungkan !!
Dia terus merayunya, sampai si wanita itu takut akan diganggu ia pulang dan kembali ke perkemahannya,
Dia malam ketiga dia bilang kepada saudara lelakinya “kamu temani aku menjalankan manasikku.”
Katika Umar melihat dia bersama saudaranya, ia diam ditempatnya (tidak berani mendekat dan merayunya) wanita itupun terlihat senyum tertawa dan berkata :
تعدو الكلابُ على من لا أسودَ له #
وتتقي صولةَ المستأسدِ الضاري
Anjing² akan menyerang siapa yg tidak ada bersamanya singa-singa #
Si anjing bahkan takut dengan suara-suara terdesak yg menyerupai singa.
Dan konon disalah satu negri terdapat wanita pintar bersama putra putrinya, setiap kali si putri hendak keluar rumah sang ibu selalu berpesan kepada putranya mengatakan :
اخرجْ مع أختك ؛ فإن المرأة دون رجل يحميها ويوسع لها الطريق ؛ كالشاةِ بين الذئابِ يتجرأ عليها أضعفُهم
Keluarlah nak .. bersama adikmu !! Seorang wanita tanpa keberadaan lelaki yg menjaga dan menemani perjalanannya hanya akan seperti seekor domba ditengah sekumpulan srigala, srigala terlemah pun akan lancang menggodanya.
══════════════════════════
Uyunul Akhbar Li Abi Qutaibah (4/107).
Langganan:
Postingan (Atom)