Beberapa kisah sejarah berikut ini menunjukkan betapa besar dan agung kemuliaan yg pernah disandang oleh kaum muslimin, bukan sekedar dibaca dan dibuai dgn romantisme masa lalu, namun agar dijadikan motivasi & ibroh bagi kaum muslimin sekarang:
1. Surat Kaisar Romawi Heraklius kepada Mu'awiyah berkaitan dgn pecahnya perselisihan anrtara Mu'awiyah dan Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhum.
Dari Kaisar Romawi kepada Mu'awiyah:
"Kami telah mengetahui perselisihan yg terjadi antara anda dan Ali bin Abi Thalib, dan menurut penilaian kami, andalah yg paling berhak menempati posisi sebagai khalifah, jika saja tuan memerintahkan padaku niscaya aku akan mengirimkan kepadamu sejumlah pasukan yg akan membawakan kepadamu kepala Ali bin Abi Thalib."
Surat Kaisar Romawi ini pun dibalas oleh Mu'awiyah.
Dari Mu'awiyah kepada Heraklius:
"Ini adalah perselisihan antara dua saudara, lalu mengapa anda ingin turut campur dalam urusan mereka berdua.
Jika engkau tidak membungkam mulutmu sendiri maka aku akan mengirim kepadamu satu armada pasukan, barisan pertamanya telah sampai kepadamu dan barisan terakhirnya masih ditempatku hanya untuk mendatangkan kepalamu untukku agar aku serahkan kepada Ali bin Abi Thalib."
2. Khalid bin Walid radhiallahu'anhu pernah mengirim sepucuk surat kepada Kisra raja persia.
Dalam surat itu beliau berkata:
"Masuklah kedalam islam niscaya engkau akan selamat, atau jika engkau menolaknya niscaya aku akan mendatangimu dengan sejumlah kesatria yang sangat mencintai kematian seperti kalian mencintai kehidupan..."
Tatkala Kisra membaca surat tersebut, ia segera mengirim utusannya kepada Kaisar Cina untuk memohon bala bantuan, Kaisar Cina kala itu hanya membalas permintaan kisra dengan ucapan berikut:
"Wahai kisra, aku sama sekali tidak memiliki kekuatan melawan suatu kaum yg jika mereka bertekad mencabut sebuah gunung niscaya mereka sanggup untuk melakukannya."
3. Pada zaman kekuasaan Utsmaniyah / Ottoman, kapal-kapal armada perang mereka jika melintasi pelabuhan-pelabuhan di eropa serentak seluruh gereja di kota2 pesisir pantai itu mengehentikan pukulan lonceng2 gereja, sebab mereka sangat takut jika sampai hal itu dapat memancing kaum muslimin untuk menaklukkan negeri mereka.
4. Di kisahkan bahwa pada abad pertengahan salah seorang pendeta berkebangsaan Italia berdiri disebuah lapangan disalah satu kota itu dan berkhutbah, didalam khotbahnya itu ia mengatakan:
"Sungguh merupakan perkara yg benar2 sangat memilukan manakala saat ini kita melihat para remaja nasrani benar-benar telah meneladani orang2 islam berkebangsaan arab itu, dalam seluruh model berpakaian mereka (berjilbab), gaya hidup dan pemikiran mereka, bahkan seorang pemuda nasrani jika ia ingin menunjukkan kebanggaannya dihadapan teman wanitanya si pemuda itu akan mengatakan kpd teman wanitanya tersebut sebuah ungkapan cinta dgn bhs Arab "uhibbuki" (aku mencintaimu) sekedar ingin menunjukkan kepada wanita tersebut bahwa betapa dgn bahasa arab yg baru saja ia gunakan itu ia merasa sangat maju dan moderen."
5. Pada masa pemerintahan Utsmaniyah Turki, disetiap pintu rumah tergantung dua buah alat pengetuk pintu, besar dan kecil.
Ketika alat pengetuk pintu yg besar digunakan oleh tamu, maka pemilik rumah akan segera mengetahui, bahwa tamu yg di luar itu adalah seorang pria, sehingga orang yg pergi membukakan pintu untuknya adalah pria pula. Dan sebaliknya, jika alat pengetuk yg berukuran kecil digunakan oleh tamu, maka diketahui pula bahwa tamu itu adalah seorang wanita, sehingga istri pemilik rumah lah yg pergi membukakan pintu untuknya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar