Sewaktu bencana situ gintung sedang berhembus kencang2nya seperti badai angin di seluruh media, kami sebagai entitas dari masyarakat jakarta tangerang dan sekitarnya otomatis merasakan simpati yang sama, apalagi tak sedikit dari teman kami sendiri yang tinggal didekat lokasi kejadian.
Maka kami tanpa banyak pikir omongan dan perdebatan segera bertindak, masalahnya waktu itu adalah kondisi mayoritas dari kami anak2 ekstensi yang pagi ngantor & malamnya kuliah, hal ini berlangsung dari senin sampai jumat. Untunglah kami memiliki konsep sederhana seperti 'sahur on road', kita datang ke lokasi bagi2 bantuan pulang. gak perlu slalu ada disana yang penting kita ikhlas niat berkontribusi nyata diwaktu luang yang kita miliki.
langsung saja malam sms & telv menyebar dengan sangat cepat, ada juga yang dengan sigap publish dimilis angkatan, blog, email dan semacamnya sehingga esok pagi inbox saya sudah ramai dengan respons anak2, syukurlah..
tim kecil pun terbentuk dengan sendirinya, sebenarnya tak membutuhkan sesuatu yang kompleks, karena memang berawal dari sebuah spontanitas, jadi seadanya saja, yang penting terealisasi, just act! saya membuat selebaran untuk disebarkan dikawasan kampus dan sekitarnya, termasuk untuk temen kantornya masing2. dan alhamdulliah hanya 3 hari kami start beraksi sampai hari 'H' total dana yang terkumpul mencapai 4,2 juta!
Terimakasih untuk teman-teman ekstensi akuntansi salemba UI angkatan 2008 pada khususnya, teman-teman kantor dan sekitarnya, spesial untuk mba lisa, fathima, renny, opy, mas azis yang turut serta ke lokasi. Semoga usaha, bantuan, serta niat baik kita semua diterima dan bermanfaat.
Sekilas Dokumentasi :
"Masjid yang tetap berdiri kokoh"
Pemandangan Ironi yang selalu terjadi disetiap lokasi bencana. Subhanallah..
Pemandangan Ironi yang selalu terjadi disetiap lokasi bencana. Subhanallah..
"Tenda Depsos RI dimanakah kau berada?"
Akhirnya kami menemukan tenda ini, tenda yang seharusnya berada di posisi terdepan, terbesar, teramai, ternyata hanya seperti ini.. sedikit jauh diatas dan terlihat sepi tak diurus.
"Tanggul itu kini terlihat seperti lintasan balap offroad"
Air sudah mengalir habis kebawah, menyapu rumah-rumah penduduk.
"Segalanya sudah rata dengan tanah, kecuali masjid yang tetap berdiri kokoh itu."
"Ketika berkomunikasi hendak menyalurkan donasi"
Akhirnya kami menemukan tenda ini, tenda yang seharusnya berada di posisi terdepan, terbesar, teramai, ternyata hanya seperti ini.. sedikit jauh diatas dan terlihat sepi tak diurus.
"Tanggul itu kini terlihat seperti lintasan balap offroad"
Air sudah mengalir habis kebawah, menyapu rumah-rumah penduduk.
"Segalanya sudah rata dengan tanah, kecuali masjid yang tetap berdiri kokoh itu."
"Ketika berkomunikasi hendak menyalurkan donasi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar