Syaikh Abdurrozaq pernah mengunjungi suatu kampung yang terkenal memiliki banyak penuntut ilmu. Maka beliau pun shalat di masjid tersebut..
Di sana, beliau bertemu seorang kakek, lantas beliau berkata seraya memberi kabar gembira kepada sang Kakek, “Masya Allah, dikampung kakek banyak sekali penuntut ilmu.”
Tapi, sang Kakek malah menimpali dengan perkataan sinis, “Tidak ada tullabul ‘ilm (para penuntut ilmu) di kampung ini! Sebab, orang yang tidak shalat subuh berjamaah bukan penuntut ilmu!”
Syaikh Abdurrozaq tertegun mendengar kalimat sang Kakek. Rupanya benar, banyak penuntut ilmu di kampung tersebut tidak menghadiri shalat subuh berjamaah.
Syaikh pun membenarkan perkataan sang Kakek, “Anda benar, bahwa ilmu itu untuk diamalkan. Bisa jadi kita mendapatkan seorang penuntut ilmu yang semalam suntuk membahas tentang hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menunjukkan keutamaan shalat Subuh berjamaah, bahkan bisa jadi Ia pun menghafal hadits-hadits tersebut di luar kepalanya. Akan tetapi tatkala tiba waktu mengamalkan hadits-hadits yang dihafalkannya itu, dia tidak mengamalkannya, dia tidak shalat subuh berjamaah.”
Memang benar bahwasanya tujuan dari menuntut ilmu adalah untuk diamalkan. Rasulullah
bersabda:
ﺍﻟﻘُﺮْﺁﻥُ ﺣُﺠَّﺔٌ ﻟَﻚَ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻴْﻚ
َ
Al-Quran akan menjadi hujjah (yang akan membela) engkau atau akan menjadi bumerang yang akan menyerangmu. (HR Muslim no 223)
Saya teringat nasihat Syaikh Utsaimin rahimahullah yang disampaikan di hadapan para mahasiswa Universitas Islam Madinah, bahwasanya ilmu itu hanya akan memberi dua pilihan, dan tidak ada pilihan ketiga, Pertama; Membela pemiliknya, atau Kedua; Menyerang di hari kiamat jika tidak diamalkan!
Oleh karena itu, hendaknya seseorang tidak menuntut ilmu hanya untuk menambah wawasannya, tetapi dengan niat untuk diamalkan agar tidak menjadi bumerang yang akan menyerangnya pada hari kiamat kelak!
Renungkan…!
* Sudah berapa lama kita ikut pengajian?
* Sudah berapa kitab yang kita baca?
* Sudah berapa muhadhorah yang kita dengarkan?
Sungguh suatu kenikmatan ketika seseorang bisa aktif ikut pengajian, akan tetapi apakah kita siap untuk menjawab pertanyaan yang pasti akan ditanyakan kepada kita semua, sebagaimana yang
dikabarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :
ﻭﻋَﻦْ ﻋِﻠْﻤِﻪِ , ﻣَﺎﺫَﺍ ﻋَﻤِﻞَ ﻓِﻴﻪِ؟
“Dia akan ditanyakan tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan dari ilmunya?”
Dari Group Lajnah Amal Shaleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar