the stink of this laziness
flowing out through the air
laying down the roof
unity inside then
separately drift outside the window
like something that biaslogic blur from reality
make me feel so unconscious about everything
within my life pursue and my future
let the past brought me wisely to face the truth
lectured me about the quote "it's a life" meant
that accompany me to the graceland
where the pride & the glorious worshipped
which stand together with the gifted of love
the shit situation is getting worse
like a football game, above the wind or
beneath the crack
your sparkle eyes like the prettiest rainbow
your twinkle voice like the serene raindrop
your glitter body like the sexiest spanyol guitar
your inner aura like the shinest sun in space
how can you play at me as i am your lad?
oh you are my princess
but it doesn't meant you can do anything you want
the lead is mine, the follow is yours
here is the deal,
we make a promise by ourself
i would not go away from you & not leaving you
i'll also support all of your decision
which conditionally good for you
good for me is not important, nevermind it.
and you?
yes you must keep your eyes & ears close to me
just listen to what i say, then you shall confirm it.
i wouldn't let the bad things happen to you
i never get you down, give your best smile to me
i would marry you and live along with you
together we paint the world with our happiness.
is it fair?
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa menyeru kepada petunjuk dan kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikuti atau mengerjakannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR.Muslim 4831, Kitab Ilmu, Bab Barangsiapa membuat contoh baik)
9/30/2009
Tentang Nya
Ketika pertama kali saya mengetahui keberadaanya,
saya terpesona pada keunikannya.
Menjadikan saya memperhatikan setiap kalimat yang keluar dari bibirnya
Dan memandang ke dalam matanya lebih lama dari yang seharusnya,
Ketika dia menapakkan kaki ke dalam hari-hari saya,
membuat saya mengawali pagi dengan lengkungan senyum
Dan memberi saya mentari yang lebih cerah dari biasanya,
dia sempurna.
Dia membawa diri-nya dengan cara yang berbeda
dia unik,
dia tidak biasa,
dia ceria,
dia bahagia,
dia tersenyum,
dia tertawa,
tetapi dia juga egois,
dia jahat,
dia seperti sebilah pisau bermata dua
dia melukai
bahkan dia mampu membunuh!
dia tidak sempurna..
Ketika saya mencoba menghapusnya dari kehidupan saya,
membuat saya kehilangan separuh hidup saya yang masih dan akan selalu berada bersamanya,
Ketika mata kami akhirnya saling menatap lagi,
mencoba menambal rasa sakit yang pernah ada, berusaha menemukan satu sama lain dalam bentuk yang berbeda,
Dia tidak pernah sempurna. Saya tidak pernah sempurna.
saya menyukainya, saya mengaguminya, saya menyayanginya.
Dan saya akan selalu menuntut, marah, kecewa, sedih, mengenang, merindukan, sampai akhirnya menyadari bahwa segala ketidaksempurnaannya membuat dunia saya sempurna.
terimakasih..
-------------------------------------------------------------------------------------
repost notes from my facebook on Sunday, March 1, 2009 at 8:25pm
http://www.facebook.com/note.php?note_id=53904597857
saya terpesona pada keunikannya.
Menjadikan saya memperhatikan setiap kalimat yang keluar dari bibirnya
Dan memandang ke dalam matanya lebih lama dari yang seharusnya,
Ketika dia menapakkan kaki ke dalam hari-hari saya,
membuat saya mengawali pagi dengan lengkungan senyum
Dan memberi saya mentari yang lebih cerah dari biasanya,
dia sempurna.
Dia membawa diri-nya dengan cara yang berbeda
dia unik,
dia tidak biasa,
dia ceria,
dia bahagia,
dia tersenyum,
dia tertawa,
tetapi dia juga egois,
dia jahat,
dia seperti sebilah pisau bermata dua
dia melukai
bahkan dia mampu membunuh!
dia tidak sempurna..
Ketika saya mencoba menghapusnya dari kehidupan saya,
membuat saya kehilangan separuh hidup saya yang masih dan akan selalu berada bersamanya,
Ketika mata kami akhirnya saling menatap lagi,
mencoba menambal rasa sakit yang pernah ada, berusaha menemukan satu sama lain dalam bentuk yang berbeda,
Dia tidak pernah sempurna. Saya tidak pernah sempurna.
saya menyukainya, saya mengaguminya, saya menyayanginya.
Dan saya akan selalu menuntut, marah, kecewa, sedih, mengenang, merindukan, sampai akhirnya menyadari bahwa segala ketidaksempurnaannya membuat dunia saya sempurna.
terimakasih..
-------------------------------------------------------------------------------------
repost notes from my facebook on Sunday, March 1, 2009 at 8:25pm
http://www.facebook.com/note.php?note_id=53904597857
9/29/2009
Falling, Yes, I'am Falling..
As i woke up at two,
i've opened those dried eyes,
and it's gotten more and more,..
this overweight situation could killing so gently
sigh...
what the hell you did at that time?
send a message to me, then phone me,.
i was slept and i've just railled my way to the darkest night
you act like you're an innocent 3 years old girl
i've been waiting for your call from 10 and now it's almost 3!
i could ignore you easily sweetie
but i couldn't do that cheesy things
i'll face you.
then it happen..
yesterday,
i'm the cup and you're the tea
you're the lemon and i'm the peel
you are the rose, I am the thorn
You are the song and i'm the poet
you are the book i just writing on it
you'll be the text, i'm the paragraph
You're the moon, i'm the sun
you're the white side so i'm the white side too
you're my hero, i'm your savior
you're the milk and i mix with yummy chocolate
I'm your something, you're not really my everything, but i meant it
i'm the driver and you're my rider
i'm the comb so you're the hair
i'm the morron and you're the bollocks
you're the whore i'm the gigolo
you're the sex i'm your ecstasy
i'm your badboy, you're my badgirl
i'm your head, you're my tail
I am the couch, you are the player,
i am the striker you are the skeeper
i am the actor so you are the story
you're the singer then i'll be the composser
you're the melody and i'm the harmonic
you are my honor, i am your pride
I am your prick you are the bastard
You're the picture and i'm your painter
You are the beauty and I'll be the beast
you're my destiny and i'm your mirror
you are the body,I am the brains
you are the effect, I am the cause
you're my desire so i'm your gesture
you're the louis lane, shall i be the clark kent?
so we could be the supercouple fairytale.
i've opened those dried eyes,
and it's gotten more and more,..
this overweight situation could killing so gently
sigh...
what the hell you did at that time?
send a message to me, then phone me,.
i was slept and i've just railled my way to the darkest night
you act like you're an innocent 3 years old girl
i've been waiting for your call from 10 and now it's almost 3!
i could ignore you easily sweetie
but i couldn't do that cheesy things
i'll face you.
then it happen..
yesterday,
i'm the cup and you're the tea
you're the lemon and i'm the peel
you are the rose, I am the thorn
You are the song and i'm the poet
you are the book i just writing on it
you'll be the text, i'm the paragraph
You're the moon, i'm the sun
you're the white side so i'm the white side too
you're my hero, i'm your savior
you're the milk and i mix with yummy chocolate
I'm your something, you're not really my everything, but i meant it
i'm the driver and you're my rider
i'm the comb so you're the hair
i'm the morron and you're the bollocks
you're the whore i'm the gigolo
you're the sex i'm your ecstasy
i'm your badboy, you're my badgirl
i'm your head, you're my tail
I am the couch, you are the player,
i am the striker you are the skeeper
i am the actor so you are the story
you're the singer then i'll be the composser
you're the melody and i'm the harmonic
you are my honor, i am your pride
I am your prick you are the bastard
You're the picture and i'm your painter
You are the beauty and I'll be the beast
you're my destiny and i'm your mirror
you are the body,I am the brains
you are the effect, I am the cause
you're my desire so i'm your gesture
you're the louis lane, shall i be the clark kent?
so we could be the supercouple fairytale.
9/26/2009
Dear Princess
Assalamualaikum.Wr.Wb.
Manusia adalah mahluk yang diciptakan Tuhan dengan segala kompletivitas mengiringinya. Perdebatan antara yang sempurna dengan yang tidak sempurna, hal2 yang terjadi secara kebetulan diluar akal sehat, ketidaksengajaan pertemuan, perbedaan dari masing2 karakter yang serba unik. Menjadikan itu sebagai scenario luar biasa besar karya Sang Pencipta. Namun, diatas kesemuanya tadi tetap saja tersimpan segudang misteri didalamnya, tak ada satupun manusia didunia ini yang mengetahui rencana-Nya.
Ambil contoh terdekat & termudah yaitu saya sendiri yang sedang menulis disini. Apakah saya pernah menyangka untuk dipertemukan dengan seseorang yang akan saya tujukan surat ini kepada Nya? Sungguh sampai detik ini pun saya masih sulit mepercayai jika sosok yang ternyata saya rindukan selama ini adalah kamu.
Jika ditanya kenapa? Jawabannya mudah saja, Karena cuma kamu yang selalu ada di kepala saya. Awalnya saya pikir ini hanya emosi sesaat yang meluap-luap, bahkan saya tak mau mengakuinya dan berusaha menutup-nutupinya.
Tapi apa yang terjadi? Cerita “klasik” itu berputar kembali. Hati yang selama ini bungkam, perlahan mendobrak dominasi otak, sehingga terjadilah kudeta “Rasa mengalahkan Rasio”
Mungkin benar jika ada yang mengatakan; “cinta itu buta.” atau “cinta membuatmu gila.” Ya setidaknya itulah yang terjadi pada saya. Semakin saya bohong, semakin saya menyakiti diri. Semakin saya lari, semakin saya terjebak didalam perangkapnya.
Saya baru sadar kenapa saya selalu bereaksi tidak biasa atau kadang berlebihan ketika kamu sedang asik bersama pria lain atau bahkan teman terdekatmu. Itu karena saya cemburu. Mungkin secara sadar saya belum mengakuinya saat itu, namun reflex dari bahasa tubuh inilah yang mencerminkan pikiran bawah sadar saya yang sebenarnya.
Juga ketika kamu sedang sakit ataupun ada masalah, tanpa dapat otak saya kendalikan sbelumnya pasti sudah terjadi reflex yang tidak biasa atau berlebihan dari tubuh ini. Saya ingat suatu siang ketika kamu sedang maag dan belum makan, spontan saya langsung mencarikan bubur, ternyata nihil dan saya kembali, tapi kamu ngegampangin & yang lainnya malah mentertawakan, sontak saya marah “ini temen lo nyet! Belum makan! Sana lo yang pergi temenin kalo sama gw diledekin terus! Gak usah kebanyakan mikir! Udah sana!” Dan juga moment2 lainnya yang memancing emosi saya karena khawatir.
Saya juga sering ngeledekin kamu dengan yang lain, walaupun lagi2 itu menyakiti diri, tapi saya hanya ingin membuatmu tersenyum dan tertawa, saya bahagia ketika kamu bahagia.
Lalu mengenai si kurus berambut panjang itu? Entahlah, tapi saya mengumpakannya sebagai topeng, dia hanya pelarian saya dari kamu, pelindung saya dari racun kamu. Jika dicerna dengan logika terwajar pun, sudah sangat jelas sekali bahwa perasaan saya tidak murni tulus padanya, saya tidak pernah mendekatinya, saya tidak menjadi diri saya yang hanya terdiam seperti banci tanpa kejelasan. Bukankah perasaan tulus itu disertai pengorbanan nyata? Saya hanya mampu bertindak karena kamu dan untuk kamu. Cuma kamu yang bisa merangsang tubuh ini bergerak secara alami mengikuti alunan melodi yang kau mainkan, dan saya akan melengkapi sekaligus menutup melodi tersebut dengan harmonisasi.
Bagi saya kamu bukan cuma sekedar penghuni hati, penggugah jiwa, ataupun wanita idaman. Kamu adalah waktu & kehidupan itu sendiri. Saya ingin menghabiskan waktu saya melangkah kedepan dan menoleh bahwa kamu selalu & tetap berada disamping saya, bersama saya menaklukkan panas dinginnya dunia.
Jika saya menemukannya dimasa depan bahwa itu bukanlah kamu, Maka saya harus membuka lagi surat ini dan membaca paragraph pertama tiga baris terakhir.
Wassalam.
Ryan Aviantara
Manusia adalah mahluk yang diciptakan Tuhan dengan segala kompletivitas mengiringinya. Perdebatan antara yang sempurna dengan yang tidak sempurna, hal2 yang terjadi secara kebetulan diluar akal sehat, ketidaksengajaan pertemuan, perbedaan dari masing2 karakter yang serba unik. Menjadikan itu sebagai scenario luar biasa besar karya Sang Pencipta. Namun, diatas kesemuanya tadi tetap saja tersimpan segudang misteri didalamnya, tak ada satupun manusia didunia ini yang mengetahui rencana-Nya.
Ambil contoh terdekat & termudah yaitu saya sendiri yang sedang menulis disini. Apakah saya pernah menyangka untuk dipertemukan dengan seseorang yang akan saya tujukan surat ini kepada Nya? Sungguh sampai detik ini pun saya masih sulit mepercayai jika sosok yang ternyata saya rindukan selama ini adalah kamu.
Jika ditanya kenapa? Jawabannya mudah saja, Karena cuma kamu yang selalu ada di kepala saya. Awalnya saya pikir ini hanya emosi sesaat yang meluap-luap, bahkan saya tak mau mengakuinya dan berusaha menutup-nutupinya.
Tapi apa yang terjadi? Cerita “klasik” itu berputar kembali. Hati yang selama ini bungkam, perlahan mendobrak dominasi otak, sehingga terjadilah kudeta “Rasa mengalahkan Rasio”
Mungkin benar jika ada yang mengatakan; “cinta itu buta.” atau “cinta membuatmu gila.” Ya setidaknya itulah yang terjadi pada saya. Semakin saya bohong, semakin saya menyakiti diri. Semakin saya lari, semakin saya terjebak didalam perangkapnya.
Saya baru sadar kenapa saya selalu bereaksi tidak biasa atau kadang berlebihan ketika kamu sedang asik bersama pria lain atau bahkan teman terdekatmu. Itu karena saya cemburu. Mungkin secara sadar saya belum mengakuinya saat itu, namun reflex dari bahasa tubuh inilah yang mencerminkan pikiran bawah sadar saya yang sebenarnya.
Juga ketika kamu sedang sakit ataupun ada masalah, tanpa dapat otak saya kendalikan sbelumnya pasti sudah terjadi reflex yang tidak biasa atau berlebihan dari tubuh ini. Saya ingat suatu siang ketika kamu sedang maag dan belum makan, spontan saya langsung mencarikan bubur, ternyata nihil dan saya kembali, tapi kamu ngegampangin & yang lainnya malah mentertawakan, sontak saya marah “ini temen lo nyet! Belum makan! Sana lo yang pergi temenin kalo sama gw diledekin terus! Gak usah kebanyakan mikir! Udah sana!” Dan juga moment2 lainnya yang memancing emosi saya karena khawatir.
Saya juga sering ngeledekin kamu dengan yang lain, walaupun lagi2 itu menyakiti diri, tapi saya hanya ingin membuatmu tersenyum dan tertawa, saya bahagia ketika kamu bahagia.
Lalu mengenai si kurus berambut panjang itu? Entahlah, tapi saya mengumpakannya sebagai topeng, dia hanya pelarian saya dari kamu, pelindung saya dari racun kamu. Jika dicerna dengan logika terwajar pun, sudah sangat jelas sekali bahwa perasaan saya tidak murni tulus padanya, saya tidak pernah mendekatinya, saya tidak menjadi diri saya yang hanya terdiam seperti banci tanpa kejelasan. Bukankah perasaan tulus itu disertai pengorbanan nyata? Saya hanya mampu bertindak karena kamu dan untuk kamu. Cuma kamu yang bisa merangsang tubuh ini bergerak secara alami mengikuti alunan melodi yang kau mainkan, dan saya akan melengkapi sekaligus menutup melodi tersebut dengan harmonisasi.
Bagi saya kamu bukan cuma sekedar penghuni hati, penggugah jiwa, ataupun wanita idaman. Kamu adalah waktu & kehidupan itu sendiri. Saya ingin menghabiskan waktu saya melangkah kedepan dan menoleh bahwa kamu selalu & tetap berada disamping saya, bersama saya menaklukkan panas dinginnya dunia.
Jika saya menemukannya dimasa depan bahwa itu bukanlah kamu, Maka saya harus membuka lagi surat ini dan membaca paragraph pertama tiga baris terakhir.
Wassalam.
Ryan Aviantara
9/24/2009
hilang
sebuah hasrat sedang tidak mengiringi langkah saya sekarang ini.
saya kehilangan sesuatu yang tak bisa saya ungkapkan dsini,
dia, kamu, mereka, siapapun anda silahkan menerka isi tulisan ini,
tapi saya tak menjamin anda benar!
saya banyak mengalami 'tragedi besar' dalam perjalanan hidup sebulan terakhir ini, banyak yang bisa saya ungkapkan, namun biarkan hal tersebut mengalir alami dengan sendirinya tanpa harus saya tahan atau tutup2i lagi.
intinya bahwa saya sama saja seperti kalian semua, kita memiliki masalah & kekurangan masing2, bedanya saya tidak norak manja berlebihan, biar saya yang menyelesaikan semuanya sendiri semampu saya. saya tidak ingin merepotkan anda, karena saya tahu anda juga seperti saya. jangan mengeluh & jangan pernah menyerah. belajarlah terus dari setiap kesalahan. jadiah individu2 unggul dibidangnya masing2, mari kita bersama-sama menjadi permata di dunia.
salam,
~ rmty
saya kehilangan sesuatu yang tak bisa saya ungkapkan dsini,
dia, kamu, mereka, siapapun anda silahkan menerka isi tulisan ini,
tapi saya tak menjamin anda benar!
saya banyak mengalami 'tragedi besar' dalam perjalanan hidup sebulan terakhir ini, banyak yang bisa saya ungkapkan, namun biarkan hal tersebut mengalir alami dengan sendirinya tanpa harus saya tahan atau tutup2i lagi.
intinya bahwa saya sama saja seperti kalian semua, kita memiliki masalah & kekurangan masing2, bedanya saya tidak norak manja berlebihan, biar saya yang menyelesaikan semuanya sendiri semampu saya. saya tidak ingin merepotkan anda, karena saya tahu anda juga seperti saya. jangan mengeluh & jangan pernah menyerah. belajarlah terus dari setiap kesalahan. jadiah individu2 unggul dibidangnya masing2, mari kita bersama-sama menjadi permata di dunia.
salam,
~ rmty
9/04/2009
Seorang Legenda
Percayakah kalian bahwa seorang besar atau terkenal atau bahkan menjadi legenda itu adalah mereka yang telah terseleksi sebelumnya oleh alam, siapapun tanpa terkecuali! artinya gak cuma sekedar mengandalkan fisik & keberuntungan, namun juga usaha keras. bahkan dalam proses menuju puncak itu penuh dengan jatuh bangun. banyak sekali cerita heroik mengenai mereka, dan kali ini saya mengutip salah satunya yang kontroversial, sengaja saya pilih yang paling kontroversial agar kita tergugah bahwa kita semua sama, sama-sama manusia yang berjuang dalam hidupnya. siapapun kita dan apapun status kita.
Semua pria pasti mengenal sosoknya, seorang bintang porno asal asia yang menaklukkan dunia. siapa lagi kalo bukan asia carrera!
Berikut adalah terjemahan dari situs pribadinya, tentang alasan Doi memilih untuk menjadi seorang bintang film porno.
Mengapa saya menjadi aktris film porno walaupun aku menyadari bahwa aku pintar dan dapat melakukan hal lain yang aku inginkan?
Oleh: Asia Carrera
Sebenarnya saya telah bosan dan capai sekali menjawab pertanyaan ini berulang-ulang, jadi dalam kesempatan ini akan saya beritahukan jawaban saya untuk terakhir kalinya – Ini dia…
Oke, mungkin semua orang banyak yang mengatakan saya pintar (atau bahkan jenius), namun saya hanya menyadari bahwa saya pintar bukan karena pendidikan, namun hanya karena saya terlahir dengan kepala yang lebih encer. Jadi, dapat dikatakan dengan singkat bahwa saya hanya seorang anak yang: a) Beruntung karena terlahir dengan genetic yang baik, b) Tekanan dari orang tua yang berlatar belakang pendidik. Perlu kalian ketahui bahwa keluargaku selalu menginginkan saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Harvard dan berprofesi menjadi seorang dokter atau pengacara, tapi sebenarnya yang paling saya inginkan hanyalan bermain piano dan menghabiskan waktuku bersama teman-teman.
Perlu dikatakan, bahwa saya dan kedua orang tua saya sangat keras kepala. Ayah saya lahir di Jepang dan ibu saya lahir di Jerman. Mereka berdua adalah penganut dari “paham lama” (yang biasa disebut orang “old school” –red), memiliki disiplin yang sangat tinggi, berpegang teguh pada prinsip, dan sangat suka memaksakan kehendak mereka pada diri saya. (Ayahku adalah seorang lulusan Universitas Caltech yang memperoleh beasiswa penuh pada bidang Matematika dan Fisika.)
Saya selalu dihukum tidak boleh keluar rumah setiap kali mendapatkan nilai “B” pada salah satu mata pelajaran, dan selalu mendapatkan omelan dan pukulan setiap kali mendapat nilai lebih rendah lagi. Saya tidak pernah diperbolehkan untuk bersosialisasi, baik itu pergi untuk berpesta, ataupun hanya sekedar menonton film di bioskop, karena orang tuaku selalu mengatakan padaku bahwa saya dapat melakukan semua kegiatan itu setelah mendapatkan kuliah di universitas yang baik. Walaupun mendapatkan hukuman-hukuman semacam itu, saya selalu melakukan apa yang selayaknya dapat anak-anak (Amerika) lakukan, saya mengendap-ngendap keluar dari rumah. Walau kemudian seringkali tertangkap dan kemudian mendapatkan pukulan lagi. Dan kemudian dihukum lebih lama. Yah, tidak perlu dikatakan lebih terperinci lagi, tapi garis besarnya adalah bahwa saya mengalami masa kecil yang sungguh tidak bahagia. (Bahkan saya sering kali terpikir untuk bunuh diri).
Hmm, saya ingat di usia saya belum mencapai 17 tahun, saya lari dari rumah. Saya tinggal dan menetap di mana saya dapat tumpangan, baik itu tinggal bersama pengamen jalanan, bersama teman, bersama orang asing, di hotel, dan bahkan suatu ketika saya tinggal di tenda. Saya selalu bekerja di saat saya memperoleh kesempatan untuk itu, tapi kita ketahui bersama, bahwa sungguh sulit untuk bekerja (di Amerika) di usia yang belum mencapai 17 tahun, jadi saya selalu mengalami hari-hari tanpa uang. Seringkali saya pergi ke sekolah hanya untuk mengemis sebuah Doritos (Sneak –red) dari temen-teman sekolah untuk mengisi perut saya. Bahkan kadang kala saya terpaksa untuk bercinta dengan orang asing padahal saya tidak pernah menginginkannya, tapi itu semua hanya untuk mendapatkan tempat untuk bermalam dan makanan yang layak. Seringkali aku lebih senang memilih untuk melakukan hal-hal mengemis ini ketimbang harus kembali ke rumah.
Pada akhirnya, pemerintah mengetahui bahwa saya tinggal sendiri tanpa pengasuh, dan mereka pun kemudian memberikan saya untuk diasuh dalam sebuah keluarga asuh. Keluarga asuh saya sama seperti keluarga saya sendiri, mereka sangat keras, dan saya tidak pernah diperbolehkan untuk keluar berkencan ataupun berpesta. Ini adalah kedua kalinya saya merasa tertekan, apalagi setelah saya merasakan suasana bebas di luar, namun bagaimana pun juga, saya tetap tinggal bersama keluarga asuh hingga saya menyelesaikan sekolah menengah atas. Dan kemudian, untuk kedua kalinya saya lari dari tempat saya tinggal saat usia saya mencapai 18 tahun. Saya menyadari bahwa uang saya hanya cukup hingga musim gugur dating dan itu berarti sebentar lagi, kemudian saya mendaftar ke Universitas Rutgers dan berhasil mendapatkan beasiswa penuh.
Sebenarnya saya ingin mengakui satu hal, bahwa saya berangkat ke kampus bukan untuk belajar, namun hanya karena mereka menjanjikan makanan hangat dan tempat tidur gratis, jadi saya tidak perlu mengemis di jalanan ataupun menjajakan tubuh saya pada orang asig hanya untuk hidup. Empat tahun di bangku kuliah sungguh menyiksa saya, rasanya ingin sekali menghabiskannya dalam satu hari. Saya juga pernah bekerja sebagai bartender, dan saya sering berharap untuk menjadi seorang penari striptease karena saya dengar mereka mendapatkan banyak uang dari pekerjaan mereka.
Pada suatu kesempatan, pemilik bar meminta saya untuk membawakan minuman untuk sebuah pesta pribadi dengan berpakaian minim dan menjanjikan pada saya akan dibayar sebanyak $100. WOW!!! Seratus dollar sungguh menarik bagi saya, sehingga tanpa berpikir lagi langsung saya setujui. Sebelum melakukan pekerjaan itu, saya minum banyak sekali Vodca untuk meningkatkan rasa berani. Ketika saya memasuki pesta itu, saya melihat banyak sekali penari striptease yang disewa oleh orang itu dan mereka mendapatkan uang seperti memungut sampah. Tapi saya sendiri bersyukur karena dari situ berhasil memperoleh $300 dollar dan saya sangat senang. Saya tidak pernah memiliki uang sebanyak itu seumur hidup saya.
Hari berikutnya, saya kembali menenggak sebotol Vodca ketika saya disewa untuk menari go-go. Saya bekerja sebagai penari go-go selama 7 malam selama seminggu dan saya dapat memperoleh $1000 dollar dalam seminggu. (Oh ya, saya masih menyimpan dollar pertama yang saya peroleh dari menari go-go hingga hari ini). Tak lama kemudian, saya menjadi seorang penari dengan bayaran tertinggi di bar itu. Namun bayaran itu tetap tidak cukup. Saya pernah mendengar bahwa gadis-gadis muda akan dibayar sangat tinggi sebagai model film dan foto bagi majalah dewasa. Saya sangat tertarik tawaran itu…
Saya kemudian pergi ke sebuah took 7-11 dan membeli sebuah majalah pria, dan kemudian mengirimkan foto saya pada alamat yang tertera pada majalah itu. Tak seberapa lama kemudian, pihak redaksi majalah merespon surat saya dan mengirimkan saya sebuah alamat untuk sesi fotografi di New York. Seusai sesi pemotretan, saya menanyakan pada sang fotografer untuk mendaftar sebagai pemain film porno, dan dia kemudian memberikan sebuah nomor telp. Ia adalah sutradara di Los Angeles bernama Bud Lee (tapi saya memanggilnya Bud-guy), dan kemudian saya terbang ke LA dengan sebuah koper dan boneka teddy-bear kesayangan saya. Oleh Bud Lee, saya berhasil memerankan satu hingga dua film.
Mungkin banyak orang yang merasa saya akan menyesali apa yang telah saya lakukan, tapi asalkan kalian tahu: saya tidak pernah merasa sebahagia ini seumur hidup saya dan saya berhasil memperoleh yang saya impikan dari jerih payah saya sendiri. Saya memiliki pekerjaan yang menyenangkan, dan pada akhirnya saya dapat kembali bermain piano, melukis, menulis dan membalas surat-surat di website saya!
Saat ini, saya telah selesai berkarya di dunia “fuck-the-world”. Saya menabung dan berinvestasi untuk masa depan saya, dan saya akan menyelesaikan studi saya dengan suka cita. Setelah sebelumnya saya menjadi dewasa, sekarang ini saya menjadi seorang ibu dan juga bekerja sebagai stock-analyst. Dan jika suatu hari nanti saya meninggal dunia, saya telah menyisihkan uang yang saya peroleh untuk membantu dan menghidupi anak-anak terlantar dan korban dari kekerasan rumah tangga. Itulah harapan saya…
Peluk,
Asia Carrera
Jadi jangan pernah mengeluh bahwa dunia ini tidak adil! kelaut aja lo masih ngomong kayak gitu. life is a favour mate, you should thanks about it. berbahagialah & bersyukurlah. - regards 'rmty
Semua pria pasti mengenal sosoknya, seorang bintang porno asal asia yang menaklukkan dunia. siapa lagi kalo bukan asia carrera!
Berikut adalah terjemahan dari situs pribadinya, tentang alasan Doi memilih untuk menjadi seorang bintang film porno.
Mengapa saya menjadi aktris film porno walaupun aku menyadari bahwa aku pintar dan dapat melakukan hal lain yang aku inginkan?
Oleh: Asia Carrera
Sebenarnya saya telah bosan dan capai sekali menjawab pertanyaan ini berulang-ulang, jadi dalam kesempatan ini akan saya beritahukan jawaban saya untuk terakhir kalinya – Ini dia…
Oke, mungkin semua orang banyak yang mengatakan saya pintar (atau bahkan jenius), namun saya hanya menyadari bahwa saya pintar bukan karena pendidikan, namun hanya karena saya terlahir dengan kepala yang lebih encer. Jadi, dapat dikatakan dengan singkat bahwa saya hanya seorang anak yang: a) Beruntung karena terlahir dengan genetic yang baik, b) Tekanan dari orang tua yang berlatar belakang pendidik. Perlu kalian ketahui bahwa keluargaku selalu menginginkan saya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Harvard dan berprofesi menjadi seorang dokter atau pengacara, tapi sebenarnya yang paling saya inginkan hanyalan bermain piano dan menghabiskan waktuku bersama teman-teman.
Perlu dikatakan, bahwa saya dan kedua orang tua saya sangat keras kepala. Ayah saya lahir di Jepang dan ibu saya lahir di Jerman. Mereka berdua adalah penganut dari “paham lama” (yang biasa disebut orang “old school” –red), memiliki disiplin yang sangat tinggi, berpegang teguh pada prinsip, dan sangat suka memaksakan kehendak mereka pada diri saya. (Ayahku adalah seorang lulusan Universitas Caltech yang memperoleh beasiswa penuh pada bidang Matematika dan Fisika.)
Saya selalu dihukum tidak boleh keluar rumah setiap kali mendapatkan nilai “B” pada salah satu mata pelajaran, dan selalu mendapatkan omelan dan pukulan setiap kali mendapat nilai lebih rendah lagi. Saya tidak pernah diperbolehkan untuk bersosialisasi, baik itu pergi untuk berpesta, ataupun hanya sekedar menonton film di bioskop, karena orang tuaku selalu mengatakan padaku bahwa saya dapat melakukan semua kegiatan itu setelah mendapatkan kuliah di universitas yang baik. Walaupun mendapatkan hukuman-hukuman semacam itu, saya selalu melakukan apa yang selayaknya dapat anak-anak (Amerika) lakukan, saya mengendap-ngendap keluar dari rumah. Walau kemudian seringkali tertangkap dan kemudian mendapatkan pukulan lagi. Dan kemudian dihukum lebih lama. Yah, tidak perlu dikatakan lebih terperinci lagi, tapi garis besarnya adalah bahwa saya mengalami masa kecil yang sungguh tidak bahagia. (Bahkan saya sering kali terpikir untuk bunuh diri).
Hmm, saya ingat di usia saya belum mencapai 17 tahun, saya lari dari rumah. Saya tinggal dan menetap di mana saya dapat tumpangan, baik itu tinggal bersama pengamen jalanan, bersama teman, bersama orang asing, di hotel, dan bahkan suatu ketika saya tinggal di tenda. Saya selalu bekerja di saat saya memperoleh kesempatan untuk itu, tapi kita ketahui bersama, bahwa sungguh sulit untuk bekerja (di Amerika) di usia yang belum mencapai 17 tahun, jadi saya selalu mengalami hari-hari tanpa uang. Seringkali saya pergi ke sekolah hanya untuk mengemis sebuah Doritos (Sneak –red) dari temen-teman sekolah untuk mengisi perut saya. Bahkan kadang kala saya terpaksa untuk bercinta dengan orang asing padahal saya tidak pernah menginginkannya, tapi itu semua hanya untuk mendapatkan tempat untuk bermalam dan makanan yang layak. Seringkali aku lebih senang memilih untuk melakukan hal-hal mengemis ini ketimbang harus kembali ke rumah.
Pada akhirnya, pemerintah mengetahui bahwa saya tinggal sendiri tanpa pengasuh, dan mereka pun kemudian memberikan saya untuk diasuh dalam sebuah keluarga asuh. Keluarga asuh saya sama seperti keluarga saya sendiri, mereka sangat keras, dan saya tidak pernah diperbolehkan untuk keluar berkencan ataupun berpesta. Ini adalah kedua kalinya saya merasa tertekan, apalagi setelah saya merasakan suasana bebas di luar, namun bagaimana pun juga, saya tetap tinggal bersama keluarga asuh hingga saya menyelesaikan sekolah menengah atas. Dan kemudian, untuk kedua kalinya saya lari dari tempat saya tinggal saat usia saya mencapai 18 tahun. Saya menyadari bahwa uang saya hanya cukup hingga musim gugur dating dan itu berarti sebentar lagi, kemudian saya mendaftar ke Universitas Rutgers dan berhasil mendapatkan beasiswa penuh.
Sebenarnya saya ingin mengakui satu hal, bahwa saya berangkat ke kampus bukan untuk belajar, namun hanya karena mereka menjanjikan makanan hangat dan tempat tidur gratis, jadi saya tidak perlu mengemis di jalanan ataupun menjajakan tubuh saya pada orang asig hanya untuk hidup. Empat tahun di bangku kuliah sungguh menyiksa saya, rasanya ingin sekali menghabiskannya dalam satu hari. Saya juga pernah bekerja sebagai bartender, dan saya sering berharap untuk menjadi seorang penari striptease karena saya dengar mereka mendapatkan banyak uang dari pekerjaan mereka.
Pada suatu kesempatan, pemilik bar meminta saya untuk membawakan minuman untuk sebuah pesta pribadi dengan berpakaian minim dan menjanjikan pada saya akan dibayar sebanyak $100. WOW!!! Seratus dollar sungguh menarik bagi saya, sehingga tanpa berpikir lagi langsung saya setujui. Sebelum melakukan pekerjaan itu, saya minum banyak sekali Vodca untuk meningkatkan rasa berani. Ketika saya memasuki pesta itu, saya melihat banyak sekali penari striptease yang disewa oleh orang itu dan mereka mendapatkan uang seperti memungut sampah. Tapi saya sendiri bersyukur karena dari situ berhasil memperoleh $300 dollar dan saya sangat senang. Saya tidak pernah memiliki uang sebanyak itu seumur hidup saya.
Hari berikutnya, saya kembali menenggak sebotol Vodca ketika saya disewa untuk menari go-go. Saya bekerja sebagai penari go-go selama 7 malam selama seminggu dan saya dapat memperoleh $1000 dollar dalam seminggu. (Oh ya, saya masih menyimpan dollar pertama yang saya peroleh dari menari go-go hingga hari ini). Tak lama kemudian, saya menjadi seorang penari dengan bayaran tertinggi di bar itu. Namun bayaran itu tetap tidak cukup. Saya pernah mendengar bahwa gadis-gadis muda akan dibayar sangat tinggi sebagai model film dan foto bagi majalah dewasa. Saya sangat tertarik tawaran itu…
Saya kemudian pergi ke sebuah took 7-11 dan membeli sebuah majalah pria, dan kemudian mengirimkan foto saya pada alamat yang tertera pada majalah itu. Tak seberapa lama kemudian, pihak redaksi majalah merespon surat saya dan mengirimkan saya sebuah alamat untuk sesi fotografi di New York. Seusai sesi pemotretan, saya menanyakan pada sang fotografer untuk mendaftar sebagai pemain film porno, dan dia kemudian memberikan sebuah nomor telp. Ia adalah sutradara di Los Angeles bernama Bud Lee (tapi saya memanggilnya Bud-guy), dan kemudian saya terbang ke LA dengan sebuah koper dan boneka teddy-bear kesayangan saya. Oleh Bud Lee, saya berhasil memerankan satu hingga dua film.
Mungkin banyak orang yang merasa saya akan menyesali apa yang telah saya lakukan, tapi asalkan kalian tahu: saya tidak pernah merasa sebahagia ini seumur hidup saya dan saya berhasil memperoleh yang saya impikan dari jerih payah saya sendiri. Saya memiliki pekerjaan yang menyenangkan, dan pada akhirnya saya dapat kembali bermain piano, melukis, menulis dan membalas surat-surat di website saya!
Saat ini, saya telah selesai berkarya di dunia “fuck-the-world”. Saya menabung dan berinvestasi untuk masa depan saya, dan saya akan menyelesaikan studi saya dengan suka cita. Setelah sebelumnya saya menjadi dewasa, sekarang ini saya menjadi seorang ibu dan juga bekerja sebagai stock-analyst. Dan jika suatu hari nanti saya meninggal dunia, saya telah menyisihkan uang yang saya peroleh untuk membantu dan menghidupi anak-anak terlantar dan korban dari kekerasan rumah tangga. Itulah harapan saya…
Peluk,
Asia Carrera
Jadi jangan pernah mengeluh bahwa dunia ini tidak adil! kelaut aja lo masih ngomong kayak gitu. life is a favour mate, you should thanks about it. berbahagialah & bersyukurlah. - regards 'rmty
Langganan:
Postingan (Atom)