Aku seorang pemimpi.
pemimpi dalam arti denotasi dan konotasi.
Aku sering memimpikan tentang sebuah waktu,
sebuah waktu dimana aku berada didalamnya, berbaur dengan segala keanehan & keambiguannya.
Seperti pagi tadi,
saat aku masih enggan bergerak dari tempat tidurku karena dering telepon yang mengaduh berisik, membangunkanku dari mimpi indah,
Pemikiran tentang mimpi & waktu mulai merasuki pikiranku.
Waktu adalah misteri. mimpi juga adalah misteri.
Caranya bekerja seringkali mengejutkanku, membangunkanku dari lamunan yang membuai, mengembalikanku pada penyesalan-penyesalan yang kulewati bersamanya. Bersama waktu.
aku sering kali menyesalkan tentang potongan waktu yang pernah kulewati, tapi aku juga sering kali bersyukur karena telah menjalani hari bersamanya, bersama waktu.
Waktu telah membuatku terbawa dalam tawa riang, suka duka, pelajaran, keputusasaan, kebuntuan, kebahagian, dan banyak kenangan-kenangan lain yang dibawanya ke dalam hidupku selama dua puluh tiga tahun.
Waktu mengajariku menonton semua cuplikan-cuplikan hidupku yang telah berlalu, baik maupun buruk, suka ataupun tidak suka, tanpa dapat menggapainya kembali dan memperbaikinya.
Waktu bukanlah sesuatu yang kembali, waktu adalah sebuah perjalanan tanpa mundur kebelakang.
saat itulah datang MEMORI. Memorilah yang kembali menggantikan waktu.
Memori membuatku belajar, menyadarkanku akan kesalahan dan keberuntungan.
Memori seringkali membuat kedua mataku terpejam penuh kepenatan dan tawa pahit di sela-sela kesendirianku,
namun tak jarang ia mengembalikanku ke dalam ilusi kebahagiaan.
Kebahagiaan yang sebenarnya adalah yang sedang kugenggam, dan tetap akan terus kugenggam selamanya.
hasrat, mimpi & cita-cita.
*)postingan ketiga sekaligus penutup janji saya minggu lalu agak sedikit berat & mungkin membingungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar